Jumat, 14 Mei 2021

PERENCANAAN PROGRAM PUBLIC RELATIONS

 

KATA PENGANTAR

 

Segala puji dan syukur dilimpahkan hanya kepada Allah SWT, Tuhan pemelihara semesta alam yang dengan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah yang berjudul Perencanaan Program Public Relations. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Public Relations. Penulisan makalah ini terdapat hambatan dan rintangan tetapi atas bantuan beberapa pihak, maka hambatan dan rintangan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Untuk semua itu penulis tidak dapat membalas jasa dan memberi penghargaan sebagaimana mestinya selain  memohon kehadirat Allah SWT semoga amal dan jasa yang penulis terima dari mereka diterima oleh Allah SWT sebagai amal saleh disisi-Nya. Akhirnya dengan ketulusan hati penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang baik dari para pembaca guna memperbaiki makalah ini.

 

 

 

Jakarta, September 2013

 

 

Penulis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

Halaman

KATA PENGANTAR  ................................................................................................  i

DAFTAR ISI .................................................................................................................  ii

 

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah .....................................................................................  1

B.     Rumusan Masalah ...............................................................................................  1

C.     Tujuan .................................................................................................................  2

 

BAB II PEMBAHASAN

A.    Alasan Perancanaan Program Public Relations ...................................................  3          

B.     Teori Management Public Relations ...................................................................  3

C.     Strategi Public Relations .....................................................................................  4

D.    6 Langkah Perencanaan Program Public Relations.............................................. 6

 

BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan ......................................................................................................... 12

B.     Pembahasan Kasus .............................................................................................. 12

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

 BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      LATAR BELAKANG MASALAH

Langkah pertama dalam perencanaan program komunikasi adalah menganalisis dan merumuskan masalah yang dihadapi. Kemudian merumuskan strategi, di mana dilakukan pemilihan media atau saluran komunikasi yang tepat sesuai dengan siapa khalayak yang hendak dijangkau dan apa tujuan yang akan dicapai. Program PR atau humas dititik beratkan pada Program Pelayanan, Program Mediator, Program Dokumenter.

Penyusunan biaya atau penganggaran (budgeting) dilakukan departemen PR dilakukan untuk meramalkan seberapa banyak dana yang diperlukan untuk membiayai suatu program PR. Sehingga dapat diketahui program-program mana saja yang dapat dilaksanakan dengan jumlah dana yang tersedia.

Public Relations yang diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat (humas) mempunyai dua pengertian. Pertama, PR dalam artian sebagai teknik komunikasi atau Technique Of Communication dan kedua, PR sebagai metode komunikasi atau Method Of Communication (Abdurrahman, 1993: 10). Penggunaan teori dan metode PR seperti jurnalistik, propaganda, periklanan dan publisitas bertujuan untuk memunculkan dan membentuk pengertian (good will), dukungan, dan citra positif dari publiknya, baik internal maupun eksternal. Sehingga diperlukan perencanaan program PR yang cermat dan hati-hati agar proses komunikasi yang terjadi dapat efektif.

 

B.       RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah di atas adalah sebagai berikut:

1.      Apa saja alasan yang melandasi perlunya perencanaan program Public Relations?

2.      Bagaimana teori Management Public Relations?

3.      Bagaimana strategi Public Relations?

4.      Bagaimana langkah perencanaan program Public Relations?

 

 

 

 

C.      TUJUAN

Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut:

1.        Untuk mengetahui alasan perlunya perencanaan program Public Relations.

2.        Untuk mengetahui teori Management Public Relations.

3.        Untuk mengetahui strategi Public Relations.

4.        Untuk mengetahui langkah perencanaan program Public Relations.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.      ALASAN PERANCANAAN PROGRAM PUBLIC RELATIONS

Kehadiran Public Relations (PR) bagi suatu instansi, organisasi, atau perusahaan memang dirasakan menjadi sebuah keharusan.

Dari sekian banyak alasan, ada empat yang paling penting bagi perlunya suatu perencanaan PR. Keempat alasan tersebut adalah sebagai berikut:

1.        Untuk menetapkan target-target operasi humas yang nantinya akan menjadi tolak ukur atas segenap hasil yang diperoleh.

2.        Untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang diperlukan.

3.        Untuk menyusun skala prioritas guna menentukan:

a.         Jumlah program

b.        Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan segenap program humas yang telah diprioritaskan itu

4.        Untuk menentukan kesiapan atau kelayakan pelaksanaan berbagai upaya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan jumlah dan kualitas:

a.         Personil yang ada

b.        Daya dukung dari berbagai peralatan fisik seperti alat-alat kantor, mesin cetak, kamera, kendaraan, dan sebagainya

c.         Anggaran dana yang tersedia

 

B.       TEORI MANAGEMENT PUBLIC RELATIONS

Kebanyakan organisasi atau perusahaan kini mengakui peranan Public Relations cukup penting dalam pengambilan keputusan manajemen. Dengan alasan PR adalah interpreter (penerjemah) manajemen sehinggga PR harus mengetahui apa yang manajemen pikirkan setiap saat terhadap isu publik yang sebenarnya.

Gruning dan Hunt menyarankan para manajer PR bertindak berdasarkan apa yang disebut sebagai boundary role (memainkan peran di perbatasan). Dengan kata lain para manajer PR harus meletakkan satu kakinya di dalam perusahaan dan satu kakinya di luar perusahaan (publiknya).

Menurut F. Rachmadi dalam bukunya Public Relations dalam Teori dan Praktek, menyebutkan secara struktural PR bagian integral dari suatu lembaga atau perusahaan. Salah satu dari fungsi manajemen modern. PR menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya untuk menciptakan saling pengertian (public understanding) dan dukungan publik (public support) bagi terciptanya tujuan, kebijakan dan langkah serta tindakan oranisasi atau perusahaan itu.

 

C.      STRATEGI PUBLIC RELATIONS

Istilah strategi manajemen sering juga disebut rencana strategi atau rancana jangka panjang perusahaan. Suatu rencana strategis perusahaan menetapkan garis-garis besar tindakan stategis yang akan diambil dalam kurun waktu kedepan.

Renald Kasali menyebutkan rencana jangka panjang inilah yang menjadi pegangan bagi para praktisi PR untuk menyusun berbagai recana teknis dan langkah komunikasi yang akan diambil sehari-hari. Untuk dapat bertindak secara strategis, kegiatan PR harus menyatu dengan visi dan misi perusahaan atau organisasinya.

Untuk dapat memberikan kontribusi kepada rencana kerja jangka panjang tersebut, praktisi PR dapat melakukan langkah-langkah berikut:

1.        Menyampaikan fakta dan opini, baik yang beredar di dalam maupun di luar perusahaan.

2.        Menelusuri dokumen perusahaan dan mempelajari perubahan yang terjadi secara historis.

3.        Melakukana analisis SWOT (Strengths/kekuatan, Weaknesses/kelemahan, Opportunities/peluang, Threats/ancaman) mengenai persepsi citra dari luar dan dalam perusahaan.

Komponen kekuatan dan kelemahan dianalisis dari unsur-unsur internal perusahaan, sedangkan kedua komponen lainnya (peluang dan ancaman) dikaji dari unsur-unsur eksternal perusahaan atau lingkungan sekitarnya. Peluang dan ancaman bisa muncul dari unsur-unsur seperti pemerintah, kecemburuan masyarakat, nilai masyarakat, perubahan struktur kependudukan, pandangan yang tengah beredar di masyarakat, situasi ekonomi, perubahan politik dan tekanan yang muncul dari para envorenmentalist.

Sebuah strategi yang membenarkan perusahaan atau melakukan tindakan pahit seperti amputasi (pengurangan unit usaha, dirumahkannya karyawan, pemangkasan, dll) hal itu dilakukan demi kehidupan peerusahaan atau organisasi dalam jangka panjang.

PR dapat memberikan kontribusinya dalam proses strategic management melauli dua cara:

1.        Melakukan tugasnya sebagai bagian dari stategic management keseluruhan organisasi dengan melakukan survei atas lingkungan dan membantu mendefinisikan misi, sarana dan objektif perusahaan.

2.        PR dapat berperan dalam stategic management dengan mengelola kegiatannya secara strategis.

Kaitan antara strategic management dengan PR mempunyai area kegiatan dalam tiga lapisan, yakni:

a.         Lapisan korporat atau organisasi secara menyeluruh,

b.        Lapisan bisnis atau lapian khusus, dan

c.         Lapisan fungsional.

Kedudukan PR, terutama pada lapisan ketiga, sangat penting karena praktisi PR dituntut untuk menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang strategis dan sering dianggap sebagai juru bicara. Tetapi sebenarnya ia tak lebih dari sekedar pelaksana biasa yang tidak tau apakah yang dilakukannya itu sesuai dengan aspirasi mereka. Oleh karena itu, efektifitas pekerjaan PR sangat bergantung pada persepsi pemimpin perusahaan yang tercermin dari penempatan dan ruang lingkup pekerjaan yang didelegasikan kepadanya.

Model strategic management dalam kegiatan PR melalui tujuh tahapan, dimana tiga tahapan pertama memulai cakupan luas sehingga lebih bersifat analisis. Empat langkah selanjutnya merupakan penjabaran dari tiga langkah sebelumnya yang diterapakan pada unsur-unsur yang berbeda, yakni:

a.         Tahap Stakeholders

Sebuah organisasi atau perusahaan mempunyai hubungan dengan publiknya bilamana perilaku organisasi tersebut mempunyai pengaruh terhadap stakeholdersnya.

b.        Tahap Publik

Publik terbentuk ketika organisasi atau perusahaan menyadari adanya problem tertentu.

c.         Tahap Isu

Pada tahap ini, publik muncul sebagai konsekuensi dari adanya problem selalu mengorganisasi dan menciptakan isu.

d.        PR perlu mengembangkan objektif formal, seperti komunikasi, akurasi, pemahaman, persetujuan, dan perilaku tertentu terhadap program-program kampanye komunikasinya.

e.         PR harus mengembangkan program resmi dan kampanye komunikasi yang jelas untuk menjangkau objektif di atas.

f.         PR khususnya para pelaksana, harus memahami permasalahan dan dapat menerapkan kebijakan kampanye komunikasi.

g.        PR harus melakkuakan evaluasi terhadap efektifitas pelaksanaan tugasnya untuk memenuhi pencapaian objektif dan mengurangi konflik yang muncil di kemudian hari.

 

D.      6 LANGKAH PERENCANAAN PROGRAM PUBLIC RELATIONS

Enam langkah perencanaan program Public Relation yang sudah diterima secara luas oleh praktisi PR profesional adalah sebagai berikut:

1.        Pengenalan situasi (situation)

2.        Penetapan tujuan (objective)

3.        Definisi khalayak (audience)

4.        Pemilihan media dan teknik-teknik PR (channel and techniques)

5.        Perencanaan anggaran (budget)

6.        Pengukuran hasil (evaluation)

 

1.        Pengenalan Situasi

 Untuk memahami situasi yang ada perlu diadakan suatu penyelidikan melalui observasi atau melalui studi informasi dan statistik. Salah satu metode yang paling sering digunakan oleh para praktisi PR adalah pengumpulan pendapat atau studi sikap ( Frank Jefkins,1998:61 ). Dengan cara melakukan wawancara kepada sejumlah reponden sampel yang mewakili khalayak yang dituju. Kemudian jawaban–jawaban di kelompokan menurut kategori yang telah ditetapkan. Misalnya sampel itu dibentuk berdasarkan jenis kelamin, status perkawinan, umur, latar belakang pendidikan dan status ekonomi sosial.

Selain itu masih banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengenali situasi seperti peantauan berita–berita yang ada di media massa, tinjauan terhadap angka grafik penjualan dari laporan tahunan, keluhan konsumen, sampai dengan kajian secara mendalam terhadap berbagai kekuatan pasar mulai dari yang bersifat ekonomis, social hingga yang berdimensi politis.

 

 

 

2.        Penetapan Tujuan

a.         Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.

b.        Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai

c.         Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.

d.        Untuk memperkenalkan masyarakat kepada masyarakat luas, serta membuka pasar-pasar baru

e.         Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.

f.         Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan.

g.        Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.

h.        Untuk meyakinkan khalayak bahwasanya perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.

i.          Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan (take-over) oleh pihak-pihak lain.

j.          Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru

k.        Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.

l.          Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.

m.      Untuk memastikan bahwasanya para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.

n.        Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui batapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.

 

 

 

 

Faktor-faktor yang harus diperhitungkan dalam menetapkan skala prioritas

§   Keterbatasan sumber daya khususnya dana

§   Sejauh mana pimpinan perusahaana atau organisasi yang bersangkutan menyadari arti penting humas dan seberapa baik ia menjalin hubungan dengan kalangan media massa

§   Ketersediaan para manager di tingkat operasional untuk bekerjasama

§   Kerjasama yang erat antara manager humas dan manager personalia untuk memperbaiki bobot para calon pegawai baru.

 

3.        Definisi Khalayak/Penetapan Khalayak

Sebesar apapun suatu organisasi tidak mungkin menjangkau semua orang. Ia harus menentukan sebagian diantaranya yang sekiranya paling sesuai atau yang paling dibutuhkannya. Dengan jenis dan jumlah khalayak yang lebih terbatas, suatu organisasi akan lebih efisien dalam mengarapnya, apalagi jika dikaitkan dengan kelangkaan sumber daya.

 

4.        Media dan Teknik-Teknik Public Relations

a.        Pemilihan Media dan Teknik PR

Bila kita membandingkan media humas dan media iklan, akan muncul lima hal menarik:

1)        Kampanye periklanan dan kampanye humas sama-sama bisa menggunakan berbagai macam media.

2)        Para praktisi humas berhubungan dengan para editor, jurnalis, serta para produser TV dan radio, sedangkan para praktisi periklanan lebih banyak berhubungan dengan para manager iklan dari berbagai perusahaan, petugas iklan di media massa (radio, koran, televisi, majalah, dan sebagainya).

3)        Iklan sifatnya jauh lebih komersial dibandingkan dengan humas.

4)        Kampanye periklanan biasanya dilakukan terbatas pada media-media yang bisa diharapkan akan membuahkan hasil maksimal (misalnya lonjakan penjualan) dengan biaya serendah-rendahnya. Sedangkaan kampanye humas bersedia menggunakan media apa saja, asalkan bisa menjangkau sebanyak mungkin khalayak.

5)        Tidak seperti dunia periklanan, dunia kehumasan dapat menggunakan berbagai media khusus seperti jurnal-jurnal internal, buletin atau sekedar majalah dinding.

 

b.        Variasi Media PR

1)        Media pers (press)

Media ini terdiri dari berbagai macam koran yang beredar di masyarakat secara umum, baik yang berskala regional maupun nasional atau bahkan internasional, koran-koran gratis, majalah-majalah, yang diterbitkan secara umum maupun hanya dalam jumlah terbatas untuk kalangan tertentu; buku-buku petunjuk khusus; buku-buku tahunan dan laporan-laporan tahunan dari berbagai lembaga yang sengaja dipublikasikan untuk umum.

2)        Audio-visual

Media ini terdiri dari slide dan kaset video, film-film dokumenter.

3)        Radio

Kategori ini meliputi semua jenis radio, mulai dari yang berskala lokal, nasional hingga internasional baik yang dipancarkan secara luas maupun yang dikemas secara khusus.

4)        Televisi

Televisi sebagai media humas tidak hanya televisi nasional atau regional tapi juga televisi internasional, termasuk pula sistem-sistem teletex.

5)        Pameran (exhibition)

6)        Bahan-bahan cetakan (printed material)

Yakni berbagai macam bahan cetakan yang bersifat mendidik, informatif, dan menghibur yang disebarkan dalam berbagai bentuk guna mencapai tujuan humas tertentu.

7)        Penerbitan buku khusus (sponsored books)

Isi buku ini bisa bermacam-macam, misalnya saja mengenai seluk-beluk organisasi, petunjuk lengkap mengenai cara penggunaan produk-produknya atau bisa juga mengenai keterangan tentang berbagai aspek yang berkenaan dengan produk atau organisasi itu sendiri.

 

 

 

8)        Surat langsung (direct mail)

Surat humas seperti ini tidak saja ditujukan kepada tokoh atau pribadi-pribadi tertentu saja, tetapi juga kepada berbagai macam lembaga yang sekiranya relevan, atau untuk dipajang di tempat-tempat umum.

9)        Pesan-pesan lisan (spoken words)

Penyampaian pesan humas juga bisa dilakukan melalui komunikasi langsung atau tatap muka.

10)    Pemberian sponsor (sponsorship)

Suatu organisasi atau perusahaan bisa pula menjalankan kegiatan humasnya melalui penyediaan dana atau dukungan tertentu atas penyelenggaraan suatu acara seni, olahraga, ekspedisi, beasiswa universitas, sumbangan amal, dan sebagainya. Kegiatan penyediaan sponsor ini juga sering dilakukan dalam rangka melancarkan suatu iklan atau mendukung usaha-usaha pemasaran.

11)    Jurnal organisasi (house jurnals)

Suatu bentuk terbitan dari sebuah perusahaan atau organisasi yang sengaja dibuat dalam rangka mengadakan komunikasi dengan khalayaknya.

12)    Ciri khas (house style) dan identitas perusahaan (corporate identity)

Bentuknya bisa bermacam-macam, tergantung pada bentuk dan karakter organisasinya. Ciri khas organisasi atau identitas perusahaan ini sengaja diciptakan untuk mengingatkan khalayak atas keberadaan dari organisasi yang bersangkutan.

13)    Bentuk-bentuk media humas lainnya

Misalnya banyak perusahaan sengaja menyisipkan pesan-pesan sosial pada kemasan produknya agar khalayak mengetahui bahwa mereka bukanlah binatang ekonomi yang semata-mata mengejar keuntungan.

 

c.         Media dan Anggaran

Para perencana media humas juga harus memperhitungkan media mana yang harus digunakan untuk menjangkau khalayak yang telah dipilih, tentunya sesuai dengan keterbatasan anggaran yang ada.

 

5.        Perencanaan Anggaran

PR merupakan kegiatan yang padat karya, sehingga pos pengeluaran terbesar dihabiskan untuk pemakaian jam kerja alias gaji personil. Pos pengeluaran lain yang cukup besar akan tercipta bila pelaksanaan kegiatan humas itu juga melibatkan pemakaian alat-alat canggih seperti kamera video, komputer, hingga mesin cetak modern. Adakalanya, pos-pos pengeluaran itu dialihkan ke anggaran yang lain misalnya saja ke anggaran dokumentasi.

 

6.        Pengukuran Hasil

a.        Pengukuran Keberhasilan atau Kegagalan

Teknik-teknik yang digunakan untuk mengenali situasi sering juga dimanfaatkan guna mengevaluasi berbagai hasil yang telah dicapai dari segenap kegiatan-kegiatan humas yang telah dilaksanakan. Metode pengumpulan pendapat atau uji sikap (attitude test) merupakan dua metode yang paling lazim digunakan.

Unsur lain yang bisa digunakan sebagai metode tolak ukur adalah liputan oleh media massa. Sikap-sikap media massa yang lebih simpatik terhadap suatu organisasi bisa pula dipandang sebagai salah satu bukti keberhasilan atas segenap kegiatan humas yang telah dilaksanakan oleh organisasi itu.

 

b.        Contoh-contoh Lain Hasil PR

Setelah kampanye atau program humas usai dilaksanakan, maka guna mengukur hasilnya kita bisa memanfaatkan keempat belas tujuan sebagai suatu tolak ukur atau bahan perbandingan.

Hal terakhir yang perlu ditegaskan di sini adalah setiap kegiatan humas harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh dan profesional. Sebelumnya, segala sesuatunya harus sudah direncanakan secara cermat, dengan mengacu pada tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Segala sesuatunya harus dibuat sepraktis mungkin agar mudah dipahami dan diterima (disetujui) oleh pihak manajemen.

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.    KESIMPULAN

Perencanaan program komunikasi PR merupakan kegiatan awal untuk tercapainya program PR demi mendapatkan pengertian positif dari Khalayaknya. Sehingga saat kegiatan PR berlangsung dengan anggaran biaya yang terkendali. Selain itu pemilihan media komunikasi yang tepat juga menjadi pertimbangan yang harus di teliti secara mendalam agar proses komunikasi dapat terjadi secara efektif.

 

B.     PEMBAHASAN KASUS

SOAL DISKUSI

1.        APAKAH PERMASALAHAN DARI KASUS DIATAS ?

2.        BUATLAH ANALISA YANG MENGACU KEPADA PERENCANAAN PROGRAM PUBLIC RELATIONS ?

 

JAWABAN:                                                      

1.        Permasalahan yang timbul pada kasus diatas adalah bahwa sebuah perusahaan memiliki ancaman/threaths yang berawal dari luar dugaan sang pemiliki perusahaan, seorang public relation harus mampu membaca situasi yang mengancam perusahaan, untuk menjaga image baik dan nama baik dimata masyarakat dalam hal ini adalah sebuah hotel berbintang maka dengan bagaimanapun semua ancaman harus ditepis, kasus ini sudah tersimpan sangat lama dikarenakan terjadi saat tahun 2008 dan sampai sekarang baru terkuak apalagi terkait dengan tersangka yang merupakan orang orang  komisaris disuatu perusahaan, makadari itu disinilah peran dan strategi public relations untuk menyelesaikan problem pada perusahaan tersebut, kasus ini sudah membawa nama oknum yang berwajib, dengan kata lain bahwa ada oknum yang terlibat dengan membantu melaksanakan kegiatan ilegal ini, banyak bukti yang mengacu bahwa oknum bisa menutupi hal yang tidak pantas ditutupi, selain itu, kegiatan yang termaksud mencemarkan nama baik inipuntidak diketahui oleh pihak internal perusahaan/hotel tidak mengetahui adanya kegiatan perjudian ini, sudah saatnya public relation yang merupakan juru bicara perusaan dan itunjuk untuk meluruskan hal ini dan mengevaluasi kasus diatas.

 

2.        Dalam melaksanakan perencanaan public relations harus memilki tahap dan pengembangan yang baik agar segalanya bisa berjalan dengan lancar dan berhasil, perencanaan program public relations akan mengutaikan tentang bagaimanavdutu program huma(hubungan masyrakat) yang mencakup semua orang disusun dan dikelola, baik itu yang berjangka panjang maupun berjangka pendek untuk satu peristiwa, tunggal yang terjadi didalam instasi atau lembaga dan perusahaan lainnya, dimana program tersebut harus direncanakan dengan cermat dan hati hati dengan sedemikian rupa sehingga akan diperoleh hasil hasil uang nyata, apalagi dengan kasus yang sebesar ini dan melibatkan beberapa komisari besar dan hotel terkenal, perencanaanya adalah sebagai berikut:

 

1)        Pengenalan situasi

Dalam situasiperencanaan program public relations,kita harus meluruskan apa yang telah terjadi didalam permasalahan diatas, kasus perjudian yang menyangkut para komisaris sangat terdengan tidak baik dimata masyarakat, maka dengan itu situasi bisa terbaca bahwa titik temu antara citra para komisaris harus dikuruskan. Untuk itu kita memerlukan situasi dan data yang diambil dari masyarakat, dengan itu segala perencanaan program tidak hanya praduga namun bisa menjadi hal yang nyata dan tumbuh menjadi intelegensi masyarakat.

 

2)   Penetapan tujuan

Dalam penetapan tujuan perusahaan itu akan berbeda, mengapa harus direncanakan program public relations? Ya jawabannya adalah karena ada kasus yang menyangkut nama baik perusahaan dan penetapan tujuan pun harus memiliki data dan informasi serta anggaran yang mendukung dari perusahaan.

 

3)   Definisi khalayak

Menetapkan khalayak sangat penting untuk perencanaan program public relations seberapa besar perusahaan tidak akan mungkin menjangkau semua khalayak, mungkin ada beberapa yang akan dijangkau dalam hal ini, setidaknya untuk menjangkau audience yang layak di rangkuladalah seminimalnya memiliki sangkutan dengan perusahaan.

 

4)   Pemilihan media dan teknik PR

Media sangat penting dalam perencanaan program Public relations karena pengembangannya bisa menunjang kegiatan humas untuk memecahkan masalah , maka dari itu pilihlah media yang tepat guna dan terjangkau oleh anggaran ,banyak media dan teknik yang bisa digunakan untuk program pblic relations, contohnya saja bisa melalui konferensi pers dengan jurnalis dan disiarkan di stasiun televisi, selain itu bisa melalui konfirmasi media cetak atau surat kabar.

5)   Perencanaan anggaran

Humas atau publi relation merupakan kegiatan padat karya yang pengembangannya harus memerlukan dana bagi personel untuk menunjang pekerjaanya dan akan lebih efektif dan efisien apabila dalam pengerjaanya itu menggunakan teknologi dan alat alat yang canggih namun semua itu kembali lagi kepada anggaran dan biaya yang harus di kompatriotioleh perusahan guna mencapai tujuan dari program public rekkation tersebut.

 

6)   Pengukuran hasil

Setelah kita merencanakan teknik dan media yang digunakan, maka dengan hal itulah kita bisa mengukur hasil yang dikeluarkan dari prorgam kerja public relations, semua pengambilan data dan informasi yang telah dirangkup dalam satu nota akan dijadikan panutan apakah hasil yang dicptakan dari program PR tersebut.

 DAFTAR PUSTAKA

 

http://minnyminds.wordpress.com/2009/02/06/perencanaan-program-public-relations/,  diakses pada tanggal 4 september 2013.

 

http://nindyanidy.blogspot.com/2012/05/perencanaan-strategi-dan-penyusunan.html, diakses pada tanggal 4 september 2013.

 

Parimita, Widya. 2008. Public Relations. Jakarta: UNJ Press

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar