KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur dilimpahkan hanya kepada Allah SWT,
Tuhan pemelihara semesta alam yang dengan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Mengelola Dokumen Surat Masuk”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kearsipan. Penulisan makalah ini terdapat
hambatan dan rintangan tetapi atas bantuan beberapa pihak, maka hambatan dan
rintangan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
ini.
Untuk semua itu penulis tidak dapat membalas jasa dan
memberi penghargaan sebagaimana mestinya selain
memohon kehadirat Allah SWT semoga amal dan jasa yang penulis terima
dari mereka diterima oleh Allah SWT sebagai amal saleh disisi-Nya. Akhirnya
dengan ketulusan hati penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang baik dari
para pembaca guna memperbaiki makalah ini.
Jakarta, 06 September 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR
ISI ................................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................................. 1
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Jenis-Jenis Dokumen atau Surat ......................................................................... 2
B. Pengurusan
Surat Masuk dengan Sistem Buku Agenda..................................... 2
C. Pengurusan
Surat Masuk dengan Sistem Kartu Kendali .................................... 8
D. Membaca dan Membubuhkan Keterangan.......................................................... 12
E. Menyampaikan Surat kepada
Atasan.................................................................. 13
F. Penyimpanan Surat.............................................................................................. 14
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.......................................................................................................... 15
B.
Saran.................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Dalam suatu
kantor, baik instansi pemerintah maupun swasta, dalam kegiatan sehari-harinya
terjadi arus penerimaan dan pengeluaran surat. Ada surat yang datang dan ada
pula surat yang keluar. Semua surat yang datang dan keluar itu sendiri dari
berbagai macam jenis, ada jenis surat pribadi, surat dinas, dan ada pula surat
rahasia.
Dengan
banyaknya surat yang datang maupun keluar, maka perlu pengelolaan yang baik,
sehingga tidak menghambat penyampian informasi. Untuk menangani hal semacam
ini, diperlukan teknik dan metode yang baik dalam pengelolaanya.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Adapun
rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah di atas adalah sebagai
berikut:
1.
Apa saja
jenis-jenis dokumen atau surat?
2. Bagaimana
megelola surat masuk dengan sistem buku agenda?
3. Bagaimana
megelola surat masuk dengan sistem kartu kendali?
4. Bagaimana
menyampaikan surat untuk pimpinan?
C.
TUJUAN
Adapun
tujuan berdasarkan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui jenis-jenis dokumen atau
surat.
2. Untuk
mengetahui bagaimana megelola surat
masuk dengan sistem buku agenda.
3. Untuk
mengetahui bagaimana megelola surat
masuk dengan sistem kartu kendali.
4. Untuk
mengetahui bagaimana menyampaikan surat untuk pimpinan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
JENIS-JENIS
DOKUMEN ATAU SURAT
Sebelum
membahas pengelolaan surat, kita harus tahu dulu surat atau dokumen apa saja
yang dikelola dalam suatu kantor. Pada dasarnya ada bebrapa macam dokumen kantor,
yaitu sebagai berikut;
1. Warkat
biasa, adalah sebuah dokumen yang semula mempunyai nilai atau kegunaan penting,
tetapi akhirnya menjadi tidak berguna,misalnya surat lamaran.
2. Dokumen yang
tidak penting (non esensial), yaitu dokumenyang nilai kegunaanya bersifat
sementara, dokumen ini dapat diganti dan secara berkala dapat dimusnahkan.
3. Dokumen
penting (important), adalah dokumen yang ada hubungannya dengan masa lalu dan
masa datang, dan mempunyai nilai guna yang sangat besar. Dokumen ini sangat
membantu dalam kelancaran kegiatan organisasi. Dalam dokumen ini harus
dismimpan dalam jangka waktu yang lama.
4. Dokumen atau
warkat sangat penting (vital), yaitu dokumen yang mempunyai nilai sejarah dan
ilmiah, yang dapat dijadikan sebagai alat pengingat untuk selama-lamanya.
Macam-macam dokumen kantor tersebuut, dapat dikelola dengan system yang baik
sesuai dengan kebutuhan kantor tersebut. Dalam pengelolaannya dapat dilakukan
dengan dua sitem yaitu sistem bukuagenda dan sistem kartu kendali.
B.
PENGURUSAN
SURAT MASUK DENGAN SISTEM BUKU AGENDA
Langkah-langkah pengurusan surat masuk dengan sistem
buku agenda adalah sebagai berikut :
1.
Penerimaan
Tugas
penerimaan surat dilakukan dengan cara :
a.
Mengumpulkan dan menghitung jumlah surat yang masuk
b.
Meneliti ketepatan alamat pengirim
c.
Menggolong-golongkan surat sesuai dengan jenisnya
d.
Menandatangani bukti pengiriman sebagai tanda surat
telah diterima
2.
Penyortiran
Penyortiran
adalah memisah-misahkan surat sesuai dengan kepentingaanya. Adapun tujuannya
adalah:
a.
Untuk
mengetahui volume atau banyaknya surat yang msuk,
b.
Untuk menentukan prioritas penanganannya,
c.
Untuk mempermudah pengawasan.
Surat dapat dipilah berdasarkan :
a.
Unit
Organisasi
Surat-surat dikelompokkan menurut tujuan surat, yaitu kepada pimpinan dan
kepada unit organisasi di mana surat itu ditujukan.
b.
Macamnya
Surat-surat di dikelompokkan menurut kelompok surat dinas, wesel, giro, surat
pribadi, surat dinas dan sebagainya.
c.
Klasifikasi
Pemilahan selanjutnya, terutama surat-surat dinas dikelompokkan menurut surat
kila/sangat segera (harus diterima dalam waktu 1 x 24 jam), surat segera
(diterima maksimal 2 x 24 jam), dan biasa (maksimal 5 hari harus diterima).
d.
Kualifikasi
Selanjutnya surat dikelompokkan menurut :
Surat sangat rahasia (kode SR = membahayakan keselamatan negara),
Surat rahasia (kode R = menimbulkan kerugian negara),
Surat terbatas/ konfidensial (kode K = hanya diketahui pejabat tertentu),
Surat biasa (kode B ).
e.
Urgensi
Surat-surat dikelompokkan teleks, faksimile, telegram, radiogram, surat kawat.
Dalam
penyortiran, setiap surat harus dipisahkan sesuai dengan bagian masing-masing,
yaitu sebagai berikut:
a.
Memisahkan surat untuk pimpinan, sekertaris, dan
karyawan.
b.
Memisahkan surat dinas, termasuk surat dinas rutin,
surat dinas penting, dan surat dinas rahasia.
c.
Memisahkan
surat yang memerlukan penanganan khusus seperti surat tercatat atau terdaftar,
surat kilat, surat rahasia, surat pribadi, dal lain-lain.
d.
Membaca dan
meneliti isi surat agar dapat meberi saran kepada pimpinan sepanjang diberi wewenang untuk masalah itu.
Penyortiran
dapat dilakukan berdasarkan golongan surat, golongan surat itu terdiri dari
surat dinas, surat rutin atau biasa, surat penting, dan surat dinas rahasia.
3.
Pencatatan
a.
Pembukaan sampul
Bila surat yang datang bukan surat rahasia maka surat
tersebut boleh dibuka oleh bagian yang berwenang dengan cara membuka amplop,
membaca, meneliti isi surat agar pimpinan dapat cepat menangkap maksud dari isi
surat tersebut dengan menggarisbawahi kata-kata kalimat yang dianggap penting
yang dilakukan oleh bagian kearsipan, kepala sekertariatan, atau menurut
kebijakan pimpinan.
Apabila surat itu bersifat pribadi atau rahasia tidak
boleh dibuka langsung, tetapi harus disampaikan secara tertutup kepada yang
bersangkutan.
b.
Pemeriksaan lampiran lampiran dan pemberian tanggal
Setelah surat dibuka, diberi stempel agenda yang di
dalamnya berisi tanggal penerimaan surat dan dilanjutkan dengan memeriksa
kelengkapan surat yang terdiri dari:
1)
Nomor surat,
2)
Alamat surat,
3)
Perihal,
4)
Lampiran.
Jika dalam kenyataannya jumlah lampiran tidak sesuai
dengan lampiran tidak sesuai dengan lampiran yang
sebenaranya, atau ada yang hilang maka harus dilakukan.
§ Surat dicap
dengan keterangan lampiran tidak ada
§ Member tanda
pada surat pengantar bahwa ada lampiran yang hilang
§ Dicatat
dalam sebuah buku atau daftar
Hal yang
harus diperhatikan dalam meneliti lampiran adalah sebagai berikut:
a) Sifat lampiran
Dalam hal ini kemungkinan ada kekeliruan dalm lampiran tidak sesuai dengan
keterangan dalam surat,tapi jumlah lampirannya cocok.
b) Cara pengiriman lampiran
Pengiriman yang dilakukan melalui pos tersendiri terpisah dengan surat, inidisebabkan
karenabanyaknya lampiran.
c) Jenis lampiran
Lampiran yang dikirim merupakan surat berharga seperti cek, uang, wesel,
atau kuitansi.lampiran semacamini harus segera dipisahkan dan dicatat dalam
daftar tersendiri, sedangkan isilampiran harus segera disimpan.
4.
Mengagendakan
surat masuk
Mengagendakan
surat masuk,yaitu mencatat surat-surat yang datang ke dalam buku agenda masuk
atau disebut Daili Mail Record/ dengan menggunakan buku penerimaan harian.
Surat ini diberi nomor penerimaan tersendiri. Petugas yang melaksanakan ini
disebut agendaris (mail Check).
Adapun yang dicatat adalah nomor urut,
tanggal penerimaan, tanggal surat, nomor surat, perihal surat, asal surat,
tujuan surat, keterangan.
Contoh Buku Agenda Surat Masuk Sebagai berikut:
No |
Tanggal
Terima |
Tanggal
Surat |
Nomor
Surat |
Perihal |
Asal
Surat |
Tujuan |
Ket |
18 |
21/8/2008 |
15/8/2008 |
12/KH/VIII |
Pajak
Penjualan |
Kantor
Pajak Malang |
Direktur |
No. Urut |
Tanggal Terima |
M/ K |
Surat |
Dari/Kepada |
Isi Ringkas |
Ket. |
|
Nomor |
Tanggal |
||||||
a. Buku agenda
tungggal adalah untuk mencatat surat masuk yang dicatat dalam satu buku atau
satu daftar penerimaan harian.
b. Buku agenda
kembar adalah sebuah buku untuk mencatat semua surat yang masuk dan juga
mencatat semua surat keluar atau yang dikirim oleh kantor. Bentuknya merupakan
penggabungan dari surat masuk dan surat keluar.
No. Urut |
Tanggal Terima |
Surat |
Pengirim |
Perihal |
Diteruskan Kepada |
Ket |
|
Nomor |
Tanggal |
||||||
|
c. Buku
agenda berpasangan adalah buku agenda yang dipergunakan untuk mencatat surat
masuk dan surat keluar dalam satu buku.Halaman sebelah kiri untuk mencatat
surat masuk dan sebelah kanan untuk mencatat surat keluar.
Pencatatan
surat sangat diperlukan untuk mempermudah pengendalian surat-surat tersebut.
Pencatatan surat masuk pada buku agenda dimulai dari nomor 1 pada bulan Januari
dan berakhir nomor terakhir dalam satu tahun, yaitu nomor terakhir pada tanggal
31 Desember. Pencatatan surat masuk selalu dilakukan pada setiap terjadi pemindahan dan
penyimpanan.
5.
Pengarahan
surat masuk
Surat yang telah selesai diagendakan perlu diproses lebih lanjut, petugas
mengarahkan dan meneruskan surat tersebut kepada pejabat berwenang. Pengarahan surat ini, biasanya ditulis dalam lembar disposisi (action
slip). Disposisi adalah catatan, saran atau tanggapan setelah surat tersebut dibaca oleh pimpinan. Ada dua macam
disposisi yang biasa digunakan yaitu :
a.
Disposisi
langsung, yaitu diposisi yang langsung ditulis pada lembaran surat
b.
Disposisi tidak
langsung adalah disposisi yang ditulis pada lembar diposisi sendiri.
Tugas bagian pengarahan adalah :
a.
Menyerahkan
surat masuk yang telah dilampiri lembar disposisi kepada pimpinan / tata usaha
pengelola.
b.
Mengambil / menerima surat dari
pimpinan dan menyerahkan surat tersebut ke unit pengolah sesuai instruksi dalam
lembar diposisi untuk memproses surat tersebut.
c.
Bila surat
memerlukan penanganan lebih dari satu pejabat / unit pengolah surat harus
dibuatkan foto copian.
d.
Dalam penyerahan surat ke unit pengolah
, bagian pengarah harus memintakan paraf dibuku espedisi intern sebagai bukti
surat telah diterima
Prosedur
pengarahan yang menggunakan lembar disposisi adalah sebagi berikut :
a.
Surat masuk
harus disertai lembar disposisi oleh sekertaris atau kepala tata usaha
b.
surat sudah
lengkap diteruskan kepada kepemimpinan untuk memperoleh tanggapan dengan member
instruksi atau informasi pada lembar diposisi
c.
surat yang
telah mendapat diposisi dikembalikan lahi ke sekrestaris. Dan dilanjutkan ke
unit pengolah untuk diproses dengan lambar disposisi.
6.
Penyampaian
surat
Setelah
surat diagendakan dan diarahkan sesuai dengan kepentingannya maka tugas yang
dilakukan oleh seseorang pengarah adalah sebagai berikut:
1) Surat yang
berdisposisi catat dalam buku ekspedisi intern buku ekspedisi intern adalah
buku catatan yang dapat menunjukkan bukti dalam penyampaian surat dalam suatu
organisasi.
2)
Kemudian surat
disampaikan kepada pejabat yang bersangkutan di paraf sebagai tanda terima
surat.
3) Petugas
pengarah mengembalikan kepada urusan agenda untuk dicatat dalam buku pengarah.
Buku
ekspedisi intern merupakan bukti dalam pencapaian surat kantor dalam buku ini
pejabat harus member paraf pada kolom yang telah disediakan.
7.
Penyimpanan
berkas atau arsip surat masuk
Penyimpanan
surat masuk merupakan kegitan kearsipan yang dilakukan oleh petugas kearsipan
yang dilakukan oelh petugas kearsipan dengan menggunakan sistem tertentu sesuai
dengan prosedur yang ada dengan tujuan agar arsip atau surat yang disimpan
dapat dengan cepat ditemukan kembali pada saat diperlukan.
Surat yang
penyampaiannya masih ditangani oelh sekretaris merupakn arsip dinamis. Arsip
sinamis ini adalah sebuah surat atau dokumen yang sewaktu-waktu masih diperlukan
untuk bahan pertimbangan.langkah yang digunakan dalam menyipan arsip dinamis
yaitu :
a.
Meneliti dulu
tanda pada lembar disposisi, apakah surat tersebut sudah boleh disimpan.
b. Mengindeks
atau meberi kode pada surat tersebut.
c. Menyortir
atau memisah-misahkan surat sesuai dengan bagian dan tujuan surat.
d. Menyimpan de
dalam map (folder).
e.
Menata arsip dengan baik sesuai dengan sistem yang
digunakan.
C. PENGURUSAN SURAT MASUK DENGAN SISTEM KARTU KENDALI
Kartu
kendali adalah kertas tipis yang berukuran 10 x 15 cm berisi kolom–kolom untuk
mencatat surat masukdan keluar serta untuk mengendalikan surat. Penggunaannya
bisa rangkap dua atau lebih sesuai dengan kebutuhan kantor.
Kolom – kolom dalam kartu kendali terdiri atas:
a.
Kolom
indeks,yaitu kolom untuk menuliskan kata lengkap sebagai petunjuk utama surat.
b.
Kolom
tanggal,yaitu kolom untuk mencantumkan nomor urut surat, huruf M untuk surat masuk
huruf K untuk surat keluar.
c. Kolom nomor
urut, yaotu kolokuntuk mencatat nomor urut surat.
d. Kolom huruf
M/K, yaitu huruf M untuk surat masuk dan huruf K untuk surat keluar.
e. Kolom kode,
yaitukolomuntuk menuliskan kode klasifikasi arsip.
f. Kolom isi
ringkas, yaitu kolom untuk ringkasan isi surat.
g. Kolom
lampiran, yaitu kolomyang diisi dengan keterangan mengenai jumlah dan jenis
lampiran yang menyertai surat.
h.
Kolom dari,
yaitu kolom untuk mencatat dari mana asal surat itu datang
i.
Kolom kepada,
yaitu kolom untuk mencatat kepada siapa surat itu ditujukan.
j.
Kolom tanggal, yaitu kolom untuk mencatat tanggal
surat.
k. Kolom nomor,
yaitu kolom untuk mencatat nomor surat.
l.
Kolom pengelolah, yaitu kolom untuk mencatat pejabat
pengelolah.
m. Kolom paraf,
yaitu kolom untuk paraf penerima surat.
n. Kolom
catatan, yaitu kolom untuk mencatat keterangan lain yang dianggap perlu.
Contoh Kartu Kendali
Indeks : |
No. Urut : |
Kode : |
M/K |
Tanggal : |
|||
Perihal : |
Isi Ringkas : |
||
Dari : |
Kepada : |
||
No. Surat : |
Tanggal Surat: |
||
Lampiran : |
|||
Unit Pengolah : |
Paraf : |
||
Catatan : |
Contoh Lembar Disposisi
Indeks : |
Rahasia |
|
Penting |
||
Rutin |
||
Kode : |
Tanggal Penyelesaian : |
|
Tanggal / Nomor
:
|
||
Asal
: |
||
Isi
Ringkas
: |
||
Tanggal diterima pengolah : |
||
Instruksi / Informasi : |
Diteruskan Kepada : |
|
Sesudah digunakan harap segera
kembali |
||
Kepada : |
||
Unit
: |
||
Tanggal : |
Pada saat ini, baik di kantor-kantor pemerintah maupun swasta, system
kearsipan dengan kartu kendali banyak digunakan. Dengan menggunakan system
kendali maka berbagai kegiatan penanganan surat mulai dari pencatatan sampai
dengan penemuan kembali dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dengan demikian,
penanganan surat masuk ataupun keluar dapat dilakukan dengan efisien dan
efektif.
Penanganan surat dengan kartu kendali dapat dibedakan atas tiga macam,
yaitu sebagai berikut:
1)
Surat penting
adalah semua surat di dalamnya memuat masalah-masalah popup yang dapat
mempengaruhi berhasil atau tidaknya tercapainya tujuan.
2)
Surat biasa
yaitu surat rutin yang isinya singkat dan tidak perlu disimpan lama.
3)
Surat rahasia
adalah surat tertutup yang langsung ditunjukan kepada orang yang ditunjuk
dengan pemrosesannnya dilakukan dalam keadaan tertutup.
1.
Prosedur Surat
Masuk Penting
a. Penerima
surat
Penerima surat
bertugas:
1)
Menerima surat
dan memeriksa kebenaran alamat
2)
Memisah-misahkan surat berdasarkan alamat yang
ditunjuk
3)
Mengelompokan surat terbuka dan tertutup
4)
Membuka surat
5)
Membubuhkan stempel
b. Pencatat
surat
Pencatatan surat, tugasnya mencatat dalam lambar kartu kendali, terdiri
dari 3 lembar kartu yaitu warna merah muda, kuning dan putih, lalu diteruskan
ke pengolah.
c. Pengarah
surat
Pengarah
surat berfungsi:
1)
Menentukan arah surat ke unit mana surat itu
disampaikan
2)
Memisahkan surat masuk untuk pimpinan dengan yang
langsung ke unit pengelolah. Untuk pimpinan berisi tentang masalah kebijakan
dan untuk pengolah adalah surat yang bersifat rutin.
Pengarahan surat bertugas:
1)
Menerima surat
penting dengan 3 lembar kartu kendali (dari pencatat surat)
2)
Mengontrol
kebenaran pengisian kartu kendali, dan mengisi kolom: kode masalah atau indeks,
serta pengolah yang dikosongkan oleh pencatat(dikhwatirkan pencatat tidak dapat
mengisi kolom tersebut dengan tepat).
3)
Surat berserta kartu kendali (kuning dan merah atau
lembar 2 dan lembar 3) diteruskan ke unit pengolah.
4)
Kartu kendali (putih/lembar 1) disimpan oleh pengarah
dalam kotak kartu kendali sebagai alat pengendali surat.
Catatan: Kartu kendali
(putih/lembar 1) setelah dikumpulkan selama satu tahun, dijilid dan fungsinya
adalah sebagai “buku agenda” dalam sistem lama.
d. Unit
pengelola
Unit
pengelolah (unit kerja) terdiri atas:
1)
Pimpinan unit pengelola
2)
Tata usaha unti pengelola
3)
Pengelola surat
atau pelaksana sesuai dengan disposisi dari pimpinan
a) Pimpinan
unit pengelola bertugas
§
Menulis
disposisi atau instruksi pada lembar disposisi yang telah disediakan oleh
petugas tata usaha
§
Mengembalikan
surat dan kartu kendali serta lembar disposisi.
b) Tata usaha
pengelola bertugas
§ Menerima
kartu kendali (kartu kuning dan merah atau lembar 2 dan lembar 3).
§
Kartu kendali
tersebut (2 lembar) di paraf. Kartu kendali kuning atau lembar 2 dikembalikan
ke piñata surat (setelah silihat parafnya oleh pengarah surat).
§
Kartu kendali
(merah lembar ke 3) disimpan untuk sementara oleh tata usaha unit pengelolah,
kemusian surat yang telah diengkapi dengan disposisi rangkap 2 diserahkan
kepada pimpinan unti pengelola untuk dimintakan disposisi dari pimpinan.
c) Petugas atau
pelaksana tugasnya
§ Menerima surat
berserta lembar disposisi
§
Memproses surat
sesuai dengan instruksi pimpinan
§ Mengembalikan
surat ke tata usaha unit pengelola. Surat disampaikan ke penata arsip.
§ Kartu
kendali warna merah ditukarkan dengan kartu kendali warna kuning, sebagai tanda
bahwa surat telah selesai diproses.
e. Penata arsip
Penata arsip
bertugas:
1)
Menerima kartu kendali (kuning atau lembar 2) yang
telah diparaf oleh petugas tata usaha dan menyimpan dalam kotak kartu kendali.
2)
Menerima surat yang telah diproses dari tata
usahadanmenukar kartu kendali lembar 2 dengan kartu kendali lembar 2 dengan
kartu kendali lembar 3.
3)
Menyimpan dan menata arsip dalam tempat penyimpanan
sesuai kode.
4)
Menyimpan kartu kendali pada kotak kartu kendali.
2.
Surat Masuk
Biasa
Untuk
menangani masalah surat masuk biasa (rutin), prosesnya lebih sederhana dari
pada penting, pencatatannya menggunakan lembar pengantar surat biasa.
Tugas pecatat
dalam surat biasa adalah :
a.
Mengumpulkan
surat biasa selama 1 atau 2 hari mencatat dalam lembar pengantar rangkap dua.
b. Menyerahkan
surat dan dua lembar pengantar kepada unit pengelola
c. Menyimpan
lembar pengantar 1 setelah diparaf unit pengelola.
d.
Menerima surat
dan member paraf pada lembar pengantar
Unit pengelola tugasnya:
a. Menyimpan
lambar pengantar 2
b. Menyerahkan
lembar pengantar 1 kepada pencatat di unit kearsipan
c. Menyerahkan
surat kepada pimpinan (bila perlu) atau menyerahkan surat kepada pengelolah
atau pelaksana.
3.
Surat Masuk
Rahasia
Surat masuk rahasia dicatat ke dalam lembar pengantar
rahasia rangkap 2, disampaikan langsung kepada alamat yang dituju dalam keadaan
tertutup.
a.
Setelah
surat dicatat dalam 2 lembar pengantar surat rahasia, surat berikut 2 lembar
surat pengantar disampaikan pada unit pengolah.
b. Unit
pengolah mengisi tanggal dan jam penerimaan surat, tanda tangan dan nama terang
.
c. Lembar
pengantar I oleh unit pengolah dikembalikan kepada pengarah untuk kemudian
diteruskan kepada penata arsip untuk di-file secara kronologis.
d. Lembar
pengantar II disimpan oleh unit pengolah.
D. MEMBACA
DAN MEMBUBUHKAN KETERANGAN
Sejumlah pimpinan kebih suka bahwa
surat-surat masuk tidak diberi coret-coretan baik dibawah hal-hal yang penting
ataupun pada garis tepinya. Oleh karena itu sebaiknya mendapat persetujuan
dahulu dari atasan anda sebelum menggaris bawahi sesuatu atau membubuhi
catatan. Bacalah surat dengan cepat tetapi pusatkanlah perhatian pada isi surat
dan pergunakanlah metode yang sistematis untuk membuat catatan yang dapat anda
andalkan untuk tindakan selanjutnya. Biasakanlah bersifat kritis dalam
memperhatikan maksud-maksud surat tersebut karena hal ini akan dapat menolong
dalam mengambil langkah selanjutnya.
Gunakan pensil berwarna ( marking
pen) untuk menggaris bawahi dan buatlah catatan-catatan pada garis tepi. Garis
bawahilah dengan cermat hanya pada bagian yang penting, agar hal-hal yang
ditekankan tersebut jelas. Garis bawahilah intinya dan angka-angka yang
tercantum, yang membicarakan mengenai siapa, apa, bilamana, dan dimana.
Berilah penjelasan-penjelasan kepada
atasan anda dengan keterangan tambahan pada garis tepi. Hal inilah yang disebut
membubuhi keterangan.
E. MENYAMPAIKAN
SURAT KEPADA ATASAN
Buatlah
catatan didalam daftar yang akan dikerjakan guna mendapatkannya dari arsip.
Segera setelah selesai dengan pembacaan surat-surat , ambilah surat-surat
sebelumnya yang mungkin akan diperlukan tersebut dari arsip, buatkan copy surat
tersebut, agar aslinya tidak hilang dan lampirkan copy tersebut juga, janganlah
menunda-nunda menyampaikan surat-surat kepada atasan anda, anda dapat mengambil
surat-surat sebelumnya menyertakan bukti-bukti serta memeriksa angka-angka
dalamsatu berkas dalam map ( jangan dilepas dari map) pada waktu atasan anda sedang
membaca surat tersebut.
Jangan
lupa mencatat lampiran-lampiran yang hilang( yang tidak ditemukan) dalam daftar
untuk dikerjakan. Kadang-kadang si pengirim menyadari bahwa sebuah lampiran
tertinggal dan kemudian menyusul dalam surat yang lain. Kecuali bila sebuah
lampiran surat sangat diperlukan, tunggulah satu hari untuk menanyakan . pada
saat dimana atasan anda segera memerlukanya, beliau akan segera menelpon
menanyakan hal tersebut, meskipun harus menggunakan sambungan telpon jarak
jauh.
Bersamaan
dengan selesainya membaca surat-surat, anda harus sudah menggolongkan semua itu
dalam 4 susunan ( tumpukan).
Surat-surat
yang perlu diperhatikan atasan anda ; surat-surat yang harus dijawab dengan
bantuan orang lain diluar kantor anda; surat-surat yang memberilkan informasi,
memorandum dan laporan-laporan yang tidak menghendaki jawaban; surat-surat yang
dapat dijawab sendiri. Apabila jumlah surat masuk yang harus diproses pada saat
yang sama cukup banyak untuk memungkinkannya pemisahannya kedalam map-map,
pergunakanlah map-map yang berwarna, satu warna yang berbeda untuk anda gunakan
dalam menggolongkan surat-surat tersebut. Berikanlah label-label pada map-map tersebut
, sehingga satu warna selalu dipakai untuk satu keperluan, jadi anda dan atasan
anda dapat menghubungkan tindakan-tindakan yang perlu diambil dengan warna-
warna map-map tersebut.
F.
PENYIMPANAN
SURAT (FILING)
Filling
adalah salah satu kegiatan pokok galam bidang kearsipan. Filling dapat
diartikan suatu proses penciptaan. Pengumpulan, pemeliharaan, pengaturan,
pengawasan, penyusunan dan penyimpanan. Cara atau metode yang sistematis
sehingga warkat tersebut dengan mudah cepat dan tepat dapat ditemukan kembali
apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Sistem penyimpanan yang sesuai diantaranya:
·
Sistem
abjad merupakan suatu sistem dan penemuan kembali warkat-warkat berdasarkan
abjad
·
Sistem
masalah merupakan suati sistem penemuan dan penyimpanan kembali menurut isi
pokok atau perihal surat.
·
Sistem nomor merupakan pemberian nomor
yang terdapat pada folder
·
Sistem tanggal merupakan penyimpanan
surat berdasarkan tanggal, hari, bulan/tahun tanggal dijadikan kode surat.
·
Sistem Wilayah merupakan menyimpanan
berdasarkan daerah/wilayah surat yang diterima.
Filling
sistem suatu rangkaian kerja yang teratur agar dapat dijadikan untuk
penyimpanan arsip sehingga saat diperlukan arsip tersebut dapat dan tepat
ditemukan. Banyak istilah yang digunakan para ahli dalam membahas
filling sistem seperti sistem kearsipan, manajemen kearsipan, record manajemen
dan lain lain.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Surat
masuk adalah semua jenis surat yang diterima dari instansi lain maupun dari
perorangan, baik yang diterima melalui pos ( kantor pos ) maupun yang diterima
dari kulir ( penerima surat ) dengan mempergunakan buku pengiriman ( ekspedisi
). Sistem pengurusan surat masuk terbagi menjadi sistem buku agenda (sistem
tradisional), sistem kartu kendali (sistem pola baru modern).
Pengurusan
Surat Masuk Dengan Sistem Buku Agenda yaitu penerimaan, penyortiran,
pencatatan, menggandakan surat
masuk, pengarahan surat masuk, penyampaian surat, penyimpanan berkas atau arsip
surat masuk.
Buku agenda dipergunakan untuk mencatat surat dalam
jangka waktu satu tahun. Buku
agenda dibedakan menjadi 3 yaitu agenda tunggal, agenda berpasangan, agenda
kembar.
Mengidentifikai
surat masuk dengan menyeleksi dan menyortir surat sesuai tujuannya, seperti mengumpulkan dan menghitung surat yang masuk, meneliti ketepatan alamat, mengelompokkan surat sesuai
dengan jenisnya seperti surat, naskah tertulis(buku,laporan,neraca) atau
dokumen-dokumen kantor lainnya
B.
Saran
Penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca mengenai makalah ini. Karena penulis menyadari
adanya kekurangan dalam pembuatan makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
1.
H. Ating Tedjasutisna, MBA.2000.ADMINISTRASI
KANTOR 2B SMK TINGKAT 2.Bandung.ARMICO
2.
Zulkifli
Amsyah, 1996, Manajemen Kearsipan, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
3.
The Liang Gie, Administrasi
Perkantoran Modern, Liberty, Yogyakarta, (2000).
4.
http://datadewi.blogspot.com/2010/12/melakukan-prosedur-administrasi.html, diakses pada tanggal 3
september 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar