BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Penggunaan
teknologi informasi yang menunjang kegiatan belajar mengajar saat ini telah
menjadi suatu kebutuhan pada sebuah institusi pendidikan. Keberhasilan dalam
pengelolaan institusi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan informasi yang tepat
dan akurat dalam upaya memperolah peluang sekaligus menopang keunggulan
kompetitifnya.
Salah satu
kegiatan penting dalam pengelolaan institusi pendidikan adalah proses
administrasi akademik, karena pada prakteknya hampir melibatkan semua elemen
institusi dan sejumlah besar berkas-berkas informasi. Sehingga apa yang selama
ini dilakukan secara konvensional dan manual telah mulai terasa kelemahan dan
kekurangannya. Oleh sebab itu penggunaan sistem informasi akademik yang terkomputerisasi
dan terintegrasi telah menjadi satu solusi dalam proses administrasi.
Universitas-universitas
dalam menghadapi kondisi persaingan global juga telah mulai menerapkan
langkah-langkah strategis, terutama dalam hal penggunaan teknologi informasi untuk
mendukung proses pendidikannya. Hal ini ditandai dengan telah terbangunnya
jaringan intranet kampus dan sistem informasi akadamik (SIAKAD) yang mendukung
proses belajar mengajar di lingkungan kampus.
|
Mengingat akan pesatnya
kemajuan teknologi yang sudah merambah ke semua bidang, serta pola kehidupan
masyarakat Indonesia yang sudah relatif maju, dapat dipastikan bahwa hampir
semua orang saat ini sudah memanfaatkan teknologi seluler baik GSM maupun CDMA,
serta media intenet, yang sebenarnya hal ini dapat diarahkan untuk menjadi
nilai tambah dalam rangka kemajuan dunia pendidikan. Demikian pula dengan
layanan SMS sebagai salah satu layanan seluler yang paling populer serta paling
diminati saat ini, karena penggunaannya yang relatif mudah serta biayanya yang
sangat murah.
Layanan berbasis SMS adalah sebagai suatu media
komunikasi antara lembaga dengan mahasiswa, yang dapat membantu mahasiswa dalam
mengawasi perkembangan akademisnya. Pengiriman informasi melalui media SMS akan
menjamin tersampaikannya informasi secara cepat, tepat, akurat, dan up to date. Secara keseluruhan sistem
ini berfungsi membantu kelancaran sistem pendidikan, dengan memanfaatkan
teknologi infomasi dan komunikasi sebagai media penghubung antara mahasiswa
dengan lembaga. Secara keseluruhan sistem ini berfungsi membantu kelancaran
sistem pendidikan.
SMS atau
short Messaging Services merupakan salah satu media yang paling banyak
digunakan sekarang ini dikarenakan murah dan prosesnya cepat, dan langsung
kepada tujuan. Adapun jasa atau servis yang menggunakan SMS antara lain adalah
perbankan, seperti SMS banking. Kita hanya tinggal mengirim SMS untuk
mengetahui saldo tabungan. Contact Center, yang memanfaatkan SMS untuk
meningkatkan servis level kepada pelanggannya. Pada industri, seperti
pemanfaatan SMS pada aplikasi GPS, yang dapat memonitor posisi langsung ke
handphone si pengguna. Di pabrik yang memanfaatkan SMS sebagai alerting program
dari mesin pabrik bila sewaktu-waktu mengalami kerusakan. Pada industri IT,
data center yang memanfaatkan SMS untuk mengawasi kinerja dari server. Serta
masih banyak lagi jasa dan industri yang menggunakan media ini.
Penulis menyadari akan manfaat tersebut dan
menyampaikan gagasan tertulis mengenai “Metode Akses Sistem Informasi
Akademik melalui SMS dengan Alternatif
SMS Gateway”. Dengan adanya metode ini diharapkan mahasiswa dapat mengakses sistem
informasi akademik (SIAKAD) dimana saja dengan cepat dan mudah.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah
berdasarkan latar belakang masalah di atas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
aplikasi SM-SIAKAD?
2. Bagaimana
pengembangan
software SM-SIAKAD?
3. Apa saja maksud dan tujuan SM-SIAKAD?
4. Apa saja manfaat SM-SIAKAD?
5. Bagaimana
tahapan pengerjaan SM-SIAKAD?
6. Siapa
saja Sumber Daya Manusia yang terlibat
dalam SM-SIAKAD?
C.
Tujuan
Adapun tujuan
berdasarkan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui bagaimana aplikasi SM-SIAKAD.
2. Untuk
mengetahui bagaimana pengembangan software SM-SIAKAD.
3. Untuk
mengetahui maksud dan tujuan SM-SIAKAD.
4. Untuk
mengetahui manfaat SM-SIAKAD.
5. Untuk
mengetahui bagaimana tahapan pengerjaan SM-SIAKAD.
D.
Metodologi
Penulisan
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan makalah ini adalah teknik studi
pustaka sebagai teknik utama. Studi pustaka dilakukan dengan cara mencari
referensi sumber bacaan dari koran, majalah, dan buku mengenai topik yang kami
bahas, baik itu melalui perpustakaan dan internet.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A. Pengertian Sistem Informasi
Secara umum Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari
orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian
yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe
transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya
terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan
suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
Berikut ini beberapa pengertian system informasi menurut
para ahli.
1. Menurut Mc leod, Sistem Informasi
merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari
semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi.[1]
2. Menurut Tata Sutabri, S.Kom.,
MM Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi
untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan
yang diperlukan.[2]
3. Menurut Erwan
Arbie, Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, membantu dan mendukung
kegiatan operasi, bersifat manajerial dari suatu organisasi dan membantu
mempermudah penyediaan laporan yang diperlukan.[3]
4.
|
Menurut Tafri
D. Muhyuzir, Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan
dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang
saling terkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang
berharga bagi yang menerimanya.[4]
5. Menurut O’Brien, sistem
informasi adalah suatu kombinasi terartur
apapun dari people (orang), hardware (perangkat keras), software (piranti
lunak), computer networks and data communications (jaringan komunikasi), dan
database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di
dalam suatu bentuk organisasi.
Gambar
Komponen Sistem Informasi.
6. Menurut Leitch Rosses mengemukakan
sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengelolah transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial
dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.
7. Menurut Lani Sidharta, “Sebuah
sistem informasi adalah sistem buatan manusia yang berisi himpunan terintegrasi
dari komponen–komponen manual dan komponen–komponen terkomputerisasi yang
bertujuan untuk mengumpulkan data, memproses data, dan menghasilkan informasi
untuk pemakai”. [5]
8. Menurut Robert A. Leitch dan K.
Roscoe Davis, “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.” [6]
9. Menurut Gordon B. Davis (1991: 91),
“Sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima masukan data dan instruksi,
mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya.” [7]
B.
Pengertian
Sistem Informasi Akademik
Sistem
Informasi Akademik adalah suatu sistem yang dirancang untuk keperluan
pengeloaan data-data Akademik dengan penerapan teknologi komputer baik
‘hardware’ maupun ‘software’, ‘hardware’ (perangkat keras). Hardware adalah peralatan-peralatan
seperti komputer (PC maupun Laptop), Printer, CD ROM, HardDisk, Handphone dan sebagainya. Sedang
‘Software’ (perangkat lunak) merupakan program komputer yang memfungsikan
‘hardware’ tersebut, sehingga seluruh proses kegiatan akademik dapat terkelola
menjadi informasi yang bermanfaat dalam pengelolaan manajemen perguruan tinggi
dan pengambilan keputusan-keputusan bagi pengambil keputusan atau top manajemen
di lingkungan perguruan tinggi.[8]
C.
Sistem dan Prosedur
Sistem Informasi Akademik
Sistem Informasi Akademik secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan Perguruan Tinggi yang
menginginkan layanan pendidikan yang terkomputerisasi untuk meningkatkan
kinerja, kualitas pelayanan, daya saing dan kualitas SDM yang dihasilkannya.
Sistem
Informasi Akademik sangat
membantu dalam pengelolaan data nilai mahasiswa, mata kuliah, data staf
pengajar (dosen) serta administrasi fakultas/jurusan yang sifatnya masih manual
untuk dikerjakan dengan bantuan perangkat lunak agar mampu mengefektifkan waktu
dan menekan biaya operasional.
Secara umum, Sistem
Informasi Akademik yang digunakan di Perguruan Tinggi idealnya memiliki
fitur-fitur sebagai berikut: [9]
Modul
Data Sivitas Akademika
a. Registrasi
b. Kartu Tanda Mahasiswa
c. Biodata
Modul Data Nilai Akademik
a. Biodata Akademik
b. Biodata Kegiatan
c. Grafik Prestasi
d. Kurikulum
e. Kartu Rencana Studi
f. Kartu Hasil Studi
g. Transkrip Akademik
h. Analisa Biodata
i.
Analisa
Akademik
j.
Aplikasi
Migrasi Data
k. Aplikasi Akuntansi
Yang menjadi
tantangan dalam sistem dan prosedur Sistem Informasi Akademik adalah:
1.
Bagaimana cara
mengintegrasikan seluruh proses pengelolaan berbagai data akademik didalam
Perguruan Tinggi ke dalam SIA?
2.
Bagaimana cara
menjaga integritas SIA agar memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan selalu
tersedia?
3.
Bagaimana cara
menjaga keamanan data yang tersimpan didalam SIA?
4.
Bagaimana cara
memasyarakatkan SIA didalam SDM Perguruan Tinggi agar memanfaatkan SIA secara
optimal?
Bagan Sistem dan Prosedur
SISDUR
SIA
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
TIM
PPTIK
|
DOSEN
|
MHS
|
STAF
BAK
|
STAF
KEU
|
UNIV/FAK/
PRODI
|
UMUM
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
D.
Short
Message Service (SMS)
Short Message Service (SMS) merupakan sebuah layanan yang
banyak diaplikasikan pada system komunikasi tanpa kabel, memungkinkan
dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk alphanumeric antara terminal
pelanggan atau antara terminal pelanggan dengan sitem eksternal seperti email,
paging, voice mail, dan lain-lain [Gunawan, 2003]. Isu SMS pertama kali muncul
di belahan Benua Eropa pada sekitar tahun 1991 bersama sebuah teknologi
komunikasi wireless yang saat ini cukup banyak penggunaannya, yaitu Global
System for Mobile Communication (GSM).
1.
Arsitektur
dan Elemen Jaringan SMS
Layanan
SMS dibangun dari berbagai entitas yang saling terkait dan mempunyai fungsi dan
tugas masing-masing. Entitas dalam jaringan SMS ini disebut juga elemen
jaringan SMS.
2.
Komunikasi
Antar Elemen Jaringan SMS
Elemen
utama dalam jaringan SMS adalah SMSC, dimana di dalamnya terdapat berbagai
proses pengolahan short message. Prinsip kerja sebuah SMSC adalah store and
forward. Dengan prinsip ini, seluruh short message yang masuk akan langsung
ditampung tanpa melihat status tujuan apakah ada atau tidak. Penyampaian ke
tujuan akan dilakukan kemudian dengan terlebih dahulu mengidentifikasi tujuan
dengan meng-query entitas-entitas yang terlibat.
3.
Mengirim
dan Menerima SMS
Ada dua mode untuk mengirim dan
menerima SMS, Yaitu mode text dan mode PDU (protocol data Unit). Akan tetapi, sistem mode teks tidak
didukung oleh semua operator GSM maupun terminal.
a.
Text Mode
Mode ini adalah cara termudah untuk
mengirim pesan. Pada mode teks pesan yang kita kirim tidak dilakukan konversi.
Sesungguhnya, mode teks adalah hasil enkode yang direpresentasikan dalam format
PDU. Kelemahannya, kita tidak dapat menyisipkan gambar dan nada dering kedalam
pesan yang akan dikirim serta terbatasnya tipe encoding.
b.
PDU (Protocol Data Unit) Mode
PDU Mode adalah format message dalam
heksadesimal octet dengan panjang mencapai 160 (7 bit default alphabet).
Kelebihan menggunakan mode PDU adalah kita dapat melakukan encoding sendiri
yang tentunya harus pula didukung oleh hardware dan operator GSM.
E.
SMS
Gateway
SMS Gateway adalah teknologi mengirim, menerima dan bahkan mengolah
SMS melalui komputer dan sistem komputerisasi (software).[10]
SMS pada awalnya didesain untuk pertukaran message yang
berukuran kecil, terutama digunakan untuk keperluan notifikasi dan paging baik
numerik maupun alphanumerik. Akan tetapi, dengan perkembangan pesat SMS,
kemudian bermunculan berbagai jenis aplikasi yang memanfaatkan fasilitas SMS.
Sifat perangkat SMS yang Mobile dan dapat mengirimkan informasi dari mana saja
selama masih dalam cakupan layanan operator, memunculkan aplikasi lapangan di
mana informasi-informasi pendek dikirimkan kepada pusat pengolahan informasi.
Seperti kita ketahui, pada jaman sekarang, hampir semua
individu telah memiliki telepon selular (handphone), bahkan ada individu yang
memiliki lebih dari 1 handphone. SMS merupakan salah satu fitur pada handphone
yang pasti digunakan oleh pengguna (user), baik untuk mengirim, maupun untuk
menerima sms.Selain harganya terjangkau, sms juga praktis, dapat dibaca kapan
saja (berbeda dengan telepon yang harus diakses pada saat itu juga).
Mekanisme
Sistem Kerja SMS Gateway
Dari segi kecepatan sms, semakin banyak terminal (handphone/modem)
yang terhubung ke komputer (dan disetting ke software sms), maka semakin cepat
proses pengiriman smsnya. Hal ini dapat diilustrasikan sbb: 1 orang melakukan
sms, dapat mengirimkan 10sms/menit (contohnya), maka apabila terdapat 10 orang,
maka dapat mengirimkan 100sms/menit, 6.000 sms/jam. Semakin banyak orang/terminal,
maka dibutuhkan waktu (loading) yang lebih sedikit (proses lebih cepat).
Selain dalam hal mengirim sms, dengan sistem komputerisasi,
sms gateway dapat melakukan auto responder/auto reply, dimana dapat melakukan
sms kembali ke pelanggan yang reply ke terminal anda. Fitur ini banyak
dimanfaatkan seperti pada Pendaftaran agen pulsa, program iklan televisi (REG
SELULAR88 kirim ke xxxx). Fitur lain dari sms gateway dapat juga dimanfaatkan
sebagai pengumpul hasil polling. Contohnya pada : Indonesian Idol, Pilkada, dll
(banyak acara televisi yang memanfaatkan kecanggihan sms gateway).
F.
Oracle
Perusahaan oracle didirikan pada tahun 1977 oleh tiga orang programmer, Bob
Miner, Ed Oates, dan Larry Ellison yang menjabat sebagai CEO (chief Executive
Officer) selama beberapa tahun sampai saat ini.
Perusahaan Oracle mengeluarkan empat family oracle database :
Perusahaan Oracle mengeluarkan empat family oracle database :
- Edisi Personal – terbatas untuk dipakai oleh satu pemakai dan satu
komputer saja
- Edisi Standard – untuk database kecil/menengah dengan sejumlah pemakai
bersama. Sering juga disebut edisi Work-group
- Edisi Enterprise – untuk dipakai pada jaringan berskala besar dengan
jumlah pemakai yang sangat banyak mendukung fitur-fitur lanjutan seperti
data warehousing dan lain-lain.
- Edisi Lite – untuk digunakan pada komputer laptop. Edisi ini berbeda
dengan edisi lainnya dan didesain khusus untuk pemakaian memori dan
harddisk berkapasitas kecil yang dimiliki oleh komputer laptop atau
notebook.
Oracle
menggunakan layanan Oracle Net untuk memungkinkan hubungan aplikasi
client-server ke oracle database. Oracle Net mendukung hubungan jaringan dengan
protocol TCP/IP. Layanan Oracle Net bekerja sebagai perantara untuk
memungkinkan Oracle Client akses ke oracle database server.
Hubungan langsung antara client ke server ini disebut juga arsitektur “Two-Tier”. Oracle Net mempunyai tiga fungsi :
Hubungan langsung antara client ke server ini disebut juga arsitektur “Two-Tier”. Oracle Net mempunyai tiga fungsi :
- Connection Action (Aksi Koneksi)
- Data Transmission (pengiriman Data)
- Exception handling operation (Pengaturan perkecualian)
Connection
Action (Aksi Koneksi) adalah tahap dimana hubungan antara client dan server
akan dibina. Pada mulanya client akan mengajukan permohonan untuk mengadakan
koneksi dengan Oracle database server. Aplikasi client harus menyediakan nama pemakai
(user name), password, dan nama net service.
Oracle Net Listener atau secara singkat disebut listener adalah komponen Oracle Net yang berfungsi untuk mendengarkan permohonan client untuk mengadakan koneksi. Listener tersebut di konfigurasikan dengan alamat protokol. Jika client juga di konfigurasikan dengan alamat protokol yang sama, client tersebut dapat mengajukan permohonan untuk berhubungan ke listener tersebut. Setelah hubungan terbina, client dan oracle database server berkomunikasi secara langsung.
Oracle Net Listener atau secara singkat disebut listener adalah komponen Oracle Net yang berfungsi untuk mendengarkan permohonan client untuk mengadakan koneksi. Listener tersebut di konfigurasikan dengan alamat protokol. Jika client juga di konfigurasikan dengan alamat protokol yang sama, client tersebut dapat mengajukan permohonan untuk berhubungan ke listener tersebut. Setelah hubungan terbina, client dan oracle database server berkomunikasi secara langsung.
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Aplikasi
SM-SIAKAD
SM-SIAKAD adalah aplikasi SMS
Gateway yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD). Aplikasi
ini dapat melakukan pengiriman dan penerimaan SMS dari Personal Computer (PC)
yang terkoneksi dengan GSM modem atau handphone. Pemilihan antara menggunakan
GSM modem atau handphone dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
dengan pertimbangan perbedaan harga dan kualitas sinyal. Kualitas sinyal yang
dimiliki oleh GSM modem lebih baik dibandingkan handphone karena GSM modem
dedesain khusus untuk mengirim dan menerima SMS. Namun dari sisi harga,
penggunaan handphone dirasa lebih menarik. Beberapa GSM modem yang diproduksi
oleh Siemens antara lain TC45, TC35, dan M20.
Secara garis besar, ada dua
pekerjaan penting yang dilakukan pada server, yaitu:
1. Memantau pesan yang datang ke
terminal, memprosesnya (parsing) dan menuliskannya ke database,
2. Memantau pesan yang akan di eksekusi
sesuai dengan kode yang telah ditetapkan untuk kemudian di proses ke Database
Server Siakad. Hasil proses dengan segera dikirimkan keterminal kembali.
|
Rancangan
dan mekanisme yang terjadi pada aplikasi SM-SIAKAD dibangun menggunakan UML
(Unified Modelling Language). Rancangan ini terdiri dari diagram use case dan activity diagram. Gambar di bawah adalah diagram use case aplikasi SM-SIAKAD. Aplikasi
SM-SIAKAD melibatkan empat pengguna sistem, yaitu mahasiswa,
administrator, operator, dan dosen. Mahasiswa adalah pencari informasi
akademik, yaitu indeks prestasi kumulatif dan indeks prestasi pada
semester sebelumnya, nilai UAS, nilai UTS, nilai tugas, nilai remidial,
jadwal kuliah, dan informasi terbaru jurusan. Selain mencari informasi
akademik, mahasiswa juga dapat mengubah username dan password
untuk keamanan ataupun untuk kemudahan mengakses informasi.
Diagram
use case dan activity aplikasi SM-SIAKAD[11]
B.
Pengembangan
Software SM-SIAKAD
1.
Sebab Utama Masalah Pengembangan
Software
Meskipun kegagalan pada tiap proyek berbeda-beda, akan
tetapi pada umumnya disebabkan oleh kombinasi sebab utama sebagai berikut :
a. Tidak adanya manajemen requirement
yang khusus.
b. Komunikasi yang tidak tepat dan
meragukan.
c. Arsitektur yang rapuh.
d. Kompleksitas masalah yang kian berat.
e. Requirement, perancangan dan
implementasi yang tidak terdeteksi ketidakkonsistenannya.
f. Testing yang kurang mencukupi.
g. Kegagalan mengurangi resiko.
h. Perubahan yang tidak terkontrol.
i.
Otomatisasi
yang kurang.
Jika sebab utama diatas bisa ditangani dengan baik, tidak
hanya gejala saja yang bisa diatasi, akan tetapi juga bisa mengubah keadaan ke
posisi yang lebih baik untuk mengembangkan dan memelihara software yang
berkualitas yang bisa diprediksi dan bisa diulangi [Munawar, 2005].
2. Pengembangan Software dengan
Rational Unified Process (RUP)
Pengembangan software secara klasik
mengikuti siklus air terjun secara berulang-ulang, masalah mendasar pada
pendekatan ini adalah adanya resiko terhadap waktu yang akan membutuhkan biaya
tinggi untuk membetulkan kesalahan yang terjadi pada proses awal. Proses
berurutan juga menjadi kendala yang lain, karena bila salah satu bagian telat
maka akan berpengaruh terhadap keseluruhan proyek. Dampak lebih jauh jelas akan
memperbesar biaya proyek.
Pendekatan lain yang popular untuk menguasai persoalan pada
model air terjun diatas dikemukakan oleh Barry Boem pada tahun 1986 yang lebih
dikenal dengan model Spiral. Model Spiral ini mendeskripsikan bagaimana sebuah
produk berkembang kebentuk versi baru dan bagaimana sebuah versi dikembangkan
secara incremental dari mulai prototipe ke produk jadi.
Perbaikan dari model spiral adalah dengan pendekatan
Rational Unified Process (RUP) atau biasa disebut proses iterative dan
incremental. Dengan model ini, identifikasi resiko pada proyek dipaksa untuk
muncul pada fase-fase awal siklus, agar bisa dilakukan antisipasi secara tepat
waktu dan efisien. Dengan pendekatan ini pengembang dipaksa untuk menyelesaikan
pekerjaannya dalam waktu yang bisa diprediksikan serta bisa dilakukan pengulangan
atas pekerjaan tersebut.
Metode Pengembangan RUP berorientasi
pada fase, inkrementasi, dan proses iterasi. Adapun kelebihan RUP adalah
adaptif terhadap derajat kompleksitas sistem yang sedang dikembangkan.
Pendekatan secara inkremental
(incremental) dilakukan ditiap fase dengan tujuan meningkatkan kualitas produk,
misal dengan adanya penambahan fitur dan fungsi pada suatu produk. Pada
pendekatan ini, fungsi dasar aplikasi telah dipahami oleh user. Dimana aspek
penting dari user requirements telah dirancang, sebagai awal dari pengembangan
suatu aplikasi
Pendekatan secara iterasi di
refleksikan ke RUP pada tiap-tiap fase, yang bertujuan melakukan proses
perbaikan produk serta mengurangi resiko kesalahan. Dimana ke empat fase ini memiliki
fokus pada proses pengembangan yang berbeda-beda. Masing-masing fase saling
berhubungan satu sama lain.
Ada 5 aktivitas yang akan dijalani dalam pembuatan aplikasi
berdasarkan metode RUP, yaitu:
1) Requirements. Yaitu menentukan kebutuhan
software.
2) Analisys. Setelah kebutuhan ditentukan,
hasilnya dianalisa untuk mendapatkan gambaran tentang apa yang akan dibuat.
3) Design. Setelah analisa kebutuhan selesai
dilakukan dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu tahap design. Dimana pada tahap
ini semua requirements dirancang desain software-nya.
4)
Implementation. Merupakan
tahap implementasi dari desain yang telah dibuat. Pada tahap ini dilakukan
penulisan kode sesuai dengan rancangan yang dibuat pada tahap design.
5) Test. Pada tahap ini dilakukan testing
dan debugging. Yaitu pengetesan dan penelusuran kesalahan dari software yang
dibuat.
C. Maksud
dan Tujuan SM-SIAKAD
1. Meningkatkan
layanan informasi kepada mahasiswa, dosen, dan pihak lainnya.
2. Menyediakan
jasa layanan informasi akademik dan sekolah kepada mahasiswa khususnya, melalui
media internet (website) dan pesan singkat (SMS).
3. Memudahkan
memonitor perkembangan akademik mahasiswa.
4. Mempercepat
akses SIAKAD tanpa adanya overload.
D. Manfaat
SM-SIAKAD
1. Manfaat
bagi Universitas
a. Menyajikan
informasi yang dibutuhkan pihak universitas mengenai data akademik mahasiswa
secara up to date dengan biaya yang murah.
b. Meningkatkan
citra sekolah sebagai sekolah yang peduli, transparan, dan maju selangkah dibidang
teknologi.
c. Mendapatkan
laporan yang komprehensif tentang prestasi akademik mahasiswa, pembayaran SPP,
dan lain-lain yang disajikan dalam bentuk online melalui media Web dan Laporan
SMS.
d.
Memudahkan universitas untuk mengirimkan
infomasi kepada mahasiswa.
e.
Petugas
penyedia layanan informasi akademik lebih mudah dalam melaksanakan tugasnya.
2. Manfaat
bagi Mahasiswa
a. Memudahkan
memperoleh data IP per semester, jadwal mata kuliah, nilai UTS, nilai UAS, nilai tugas,
remedial, dan informasi-informasi terbaru dari jurusan.
b. Mahasiswa
dapat melihat nilainya melalui Website atau SMS, sehingga lebih cepat.
c. Mahasiswa dapat
mengetahui informasi akademik kapan saja dan dari mana saja.
E.
Tahapan
Pengerjaan SM-SIAKAD
Fase yang digunakan dalam pengerjaan proyek
adalah sebagai berikut:
1.
Preliminary
Investigation Phase
Tahapan
ini bertujuan untuk melakukan wawancara dan survei untuk mengetahui seberapa
besar ruang lingkup proyek yang akan dilaksanakan serta membuat perkiraan biaya
serta jadwalpengembangan proyek.
2.
Problem
Analysis Phase
Tahapan
analisa berguna untuk melakukan studi dan analisa terhadap sistem yang telah
ada (sistem lama). Mengumpulkan informasi dari sistem yang telah ada mengenai
permasalahannya, penyebab adanya masalah serta efek dari permasalahan yang ada.
3.
Requirement
Analysis Phase
Tahapan
ini berfungsi untuk mencari tahu apa saja yang dibutuhkan atau diinginkan oleh
sistem yang baru. Mengidentifikasi data, proses serta tampilan antarmuka yang diperlukan
untuk sistem baru.
4.
Decision
Analysis Phase
Tahapan
ini bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap beberapa kandidat dari
solusi yang akan diajukan, menganalisa kelayakan kandidat-kandidat tersebut
serta merekomendasikan kandidat yang layak sebagai solusi dari sistem. Kandidat
tersebut dievaluasi dengan kriteria technical
feasibility, operational
feasibility, economic feasibility, schedule feasibility, dan risk feasibility.
5.
Design
Phase
Tahapan
ini berguna untuk melakukan perubahan dari proses bisnis serta requirement dari tahapan analisa
menjadi desain yang dibutuhkan untuk membangun sistem.
6.
Construction
Phase
Tahapan
ini melakukan dua hal yaitu: membuat sistem dan melakukan testing terhadap sistem yang memenuhi
requirement dan spesifikasi
desain, serta melakukan penyesuaian terhadap proses bisnis yang sedang berjalan
dengan proses bisnis baru yang sedang dikembangkan. Bagian akhir dari fase ini
adalah pembuatan dokumentasi.
7.
Implementation
Phase
Tahapan
ini melakukan implementasi sistem agar sistem dapat beroperasi serta
perpindahan sistem secara perlahan. Tahapan ini juga mencakup pelatihan
pengguna.
F. Sumber
Daya Manusia yang Terlibat dalam SM-SIAKAD
1. Project
Manager, mengatur penggunaan sumber daya yang
ada dalam pengembangan perangkat lunak.
2. Sistem
Analyst, menganalisa permasalahan, kebutuhan
dan keputusan yang dibuat dalam pengembangan sistem.
3. Database
Designer, mengatur data-data yang dibutuhkan dalam
keputusan, yaitu:
4. Documentator,
mendokumentasikan proses pembuatan dan membuat manual dari SIA Berbasis Web dan
SMS.
5. Programmer,
mengimplementasikan analisa requirements, yaitu :
6. Graphics
Desainer, merancang antar muka pemakai sistem
perangkat lunak.
7. Tester,
merancang urutan pengujian dan menguji SIA Berbasis Web dan SMS.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
aplikasi sistem informasi akademik berbasis SMS mampu mempermudah mahasiswa
dalam mencari informasi akademik serta meningkatkan pelayanan pendidikan secara
serta merta dapat meningkatkan kualitas kinerja lembaga.
Adapun kelebihan-kelebihan dari aplikasi ini adalah sebagai
berikut. (1) Mahasiswa dapat dengan mudah mencari informasi indeks prestasi,
jadwal mata kuliah, nilai UTS, nilai UAS, nilai tugas, remedial, dan
informasi-informasi terbaru dari jurusan. (2) Mahasiswa dapat dengan cepat
mengetahui informasi akademik. (3) Mahasiswa dapat mengetahui informasi
akademik kapan saja dan dari mana saja. (4) Petugas penyedia layanan informasi
akademik lebih mudah dalam melaksanakan tugasnya.
B.
Implikasi
Pertama,
perencanaann SIAKAD Online melalui pendekatan bottom up dengan minta masukan
dari fakultas dan jurusan, dan top down dengan memperhatikan arahan dari Dirjen
Dikti Depdiknas. Perencanaan
pengembangan perangkat lunak dan perangkat keras, ditangani oleh dosen sendiri
yang menjalin kerja sama dengan Central Exellen Microsoft dan PT Telkom.
Kedua, struktur organisasi SIAKAD Online, masih merupakan
bagian dari UPT Pusat Komputer, dipimpin oleh seorang kepala yang
bertanggung-jawab kepada Rektor. Pengelola SIAKAD Online
dibutuhkan orang-orang yang memiliki keahlian di bidangnya, sehingga dapat
bekerja secara profesional, dan harus memiliki integritas dan dedikasi yang
tinggi.
|
Ketiga, sumber
pembiayaan SIAKAD Online berasal dari (a) iuran mahasiswa, (b) penerimaan
negara bukan pajak, (c) APBN, (d) hibah, (e) block grand, dan (f) income
generate.
Keempat, aplikasi perangkat lunak SIAKAD Online
menggunakan back end database Oracle dengan mesin IBM serta HP Proliant dan
Operating System Linux ES 3. Untuk aplikasi server-nya menggunakan
Preprocessor Hipertext Programming berjumlah 6 server. Pengelolaan bandwidth
dilakukan oleh mesin dengan sistem operasi Free BSD dan Traffic Shaper Altq.
Sistem jaringan yang digunakan untuk intranet berbentuk bintang bertingkat,
sedangkan jaringan untuk internet disediakan oleh switch yang terdapat di BBS
Switching, dan server-nya terdapat di simpul MISTC. Pengguna utama SIAKAD
Online adalah; mahasiswa, dosen, ketua jurusan, ketua program studi, dan
Pembantu Dekan I.
Kelima, Evaluasi pelaksanaan program SIAKAD Online
dilakukan oleh Tim Monev dibawah koordinasi Pembantu Rektor I, meliputi proses,
prosedur operasi, pelaksanaan, pengamanan dan kendala serta kerusakan yang
terjadi. Laporan pelaksanaan program SIAKAD Online berupa
LAKIP dan digabung dengan Laporan Tahunan secara keseluruhan.
C.
Saran
Adapun saran yang dapat digunakan dalam pengembangan
SM-Siakad yaitu : (a) harus diperhatikan aspek perangkat keras, perangkat
lunak, sumberdaya manusia, dan manajemen dengan cermat dan proporsional; (b) perlu
dilakukan pengkajian dan peninjauan organisasi SIAKAD Online agar sesuai dengan
tuntutan dan kebutuhan organisasi; (c) perlu penggalian dana yang lebih
intensif dari berbagai sumber untuk pembiayaan SIAKAD Online; (d) infrastruktur
program SIAKAD Online, masih harus ditingkatkan baik jumlah maupun
kapasitasnya; (e) sumberdaya manusia yang terlibat dalam pelaksanaan SIAKAD
Online perlu ditingkatkan kemampuan dan ketrampilannya; (f) evaluasi program
SIAKAD Online seyogyanya juga mengevaluasi keterpaduan sistemnya,
pengoperasiannya, pengamanannya, dan prosedurnya; (g) perlu upaya khusus untuk
membina dan melatih para dosen yang masih menolak dan gagap teknologi, sebab
melalui sosialisasi saja tidak cukup.
[3] E. Arbie, 2000,
Pengantar Sistem Informasi Manajemen, Edisi Ke-7, Jilid 1, Bina Alumni
Indonesia, Jakarta, p.88
[4]
T.D. Muhyuzir, 2001, Analisa Perancangan Sistem Pengolahan
Data, Cetakan Kedua, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, p.145
[5] Lani Sidharta, 1995, Pengantar Sistem Informasi Bisnis, P.T.
ELEX Media Komputindo, Jakarta, p. 66
[6] HM. Jogiyanto, 1999,
Analisis dan Disain Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek
Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta, p.92
[7] Gordon B. Davis, 1991, Kerangka Dasar Sistem Informasi
Manajemen Bagian 1, PT Pustaka Binamas Pressindo, Jakarta, p.47
[8]
http://tipstrategi.wordpress.com/2010/05/05/pengertian-sistem-informasi-akademik/
[9]
www.unhas.ac.id/rhiza/arsip/.../6-sispros-ais-v1.doc
[10]
http://globalonlinebook.blogspot.com/2012/08/pengertian-sms-gateway.html
[11]
http://blog.unsri.ac.id/Tefhan13/tugas-aplikom-2011-2012/implementasi-sistem-informasi-akademik-atau-pemanfaatanimplementasi-teknologi-informasi-/mrdetail/52533
DAFTAR PUSTAKA
Arbie, E.. 2000. Pengantar Sistem Informasi Manajemen, Edisi
Ke-7, Jilid 1. Jakarta: Bina Alumni Indonesia.
Gordon B. Davis. 1991. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen
Bagian 1. Jakarta: PT Pustaka Binamas Pressindo.
http://aproditemerindu.blogspot.com/2011/04/sms-gateway-sebagai-salah-satu.html, diakses pada
tanggal 18 Oktober 2013.
http://blog.unsri.ac.id/Tefhan13/tugas-aplikom-2011-2012/implementasi-sistem-informasi-akademik-atau-pemanfaatanimplementasi-teknologi-informasi-/mrdetail/52533, diakses pada
tanggal 29 Oktober 2013.
http://globalonlinebook.blogspot.com/2012/08/pengertian-sms-gateway.html, diakses pada
tanggal 17 Oktober 2013.
http://p3m.amikom.ac.id/p3m/dasi/maret08/08%20%20AMIKOM_Yogyakarta_SISTEM%20INFORMASI%20SEKOLAH%20BERBASIS.pdf, diakses pada
tanggal 20 Oktober 2013.
http://tipstrategi.wordpress.com/2010/05/05/pengertian-sistem-informasi-akademik/, diakses pada
tanggal 18 Oktober 2013.
http://www.selular88.com/sms-gateway, diakses pada
tanggal 18 Oktober 2013.
Jogiyanto HM.. 1999. Analisis dan Desain Informasi: Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Mcleod, Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT.
Prenhallindo.
Muhyuzir T.D.. 2001. Analisa Perancangan Sistem Pengolahan Data,
Cetakan Kedua. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
Sidharta, Lani. 1995. Pengantar Sistem Informasi Bisnis. Jakarta:
PT. ELEX Media Komputindo.
Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:
Andi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar