A. DEFINISI ILMU
1. Mohammad
Hatta. Ilmu adalah pengetahuan yang teratur
tentang pekerjaan hokum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama
tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut
hubungannya dari dalam.
2. M.
Izuddin Taufiq. Ilmu
adalah penelusuran data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian dan
eksperimen, dengan tujuan menetapkanhakikat, landasan dasar ataupun asal
usulnya.
3. Thomas
Kuhn. Ilmu adalah himpunan
aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, baik dalam bentuk penolakan maupun
pengembangannya.
4. Ralp Ross dan Ernest Van Den
Haag. Ilmu
adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan keempatnya serentak.
5. Dr.
Maurice Bucaille. Ilmu
adalah kunci untuk mengungkapkan segala hal, baik dalam jangka waktu yang
lama maupun sebentar.
6. NS.
Asmadi. Ilmu
merupakan sekumpulan pengetahuan yang padat dan proses mengetahui
melalui penyelidikan yang sistematis dan terkendali (metode ilmiah).
7. Poespoprodjo. Ilmu adalah proses perbaikan
diri secara bersinambungan yang meliputi perkembangan teori dan uji empiris.
8. Cambridge-Dictionary 1995. Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan
pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan tertentu dengan
sistim, metode untuk berkembang serta berlaku universal yang dapat di uji
kebenarannya.
9. Minto
Rahayu. Ilmu
adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum,
sedangkan pengetahuan adalah pengalaman yang bersifat pribadi/kelompok dan
belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan di uji.
10. DR.
H. M. Gade. Ilmu
adalah falsafah. Yaitu hasil pemikiran tentang batas-batas kemungkinan
pengetahuan manusia.
11. Francis
Bacon. Ilmu
adalah satu-satunya pengetahuan yang valid dan hanya fakta-fakta yang dapat
menjadi objek pengetahuan.
12. Charles
Singer. Ilmu
adalah suatu proses yang membuat pengetahuan (science is the process which
makes knowledge).
13. Popper. Ilmu adalah tetap dalam
keseluruhan dan hanya mungkin direorganisasi.
14.
Kamus Bahasa Indonesia. Ilmu adalah pengetahuan tentang
suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu (Admojo, 1998).
15.
Mulyadhi Kartanegara mengatakan ilmu adalah any
organized knowledge. Ilmu dan sains menurutnya tidak berbeda, terutama
sebelum abad ke-19, tetapi setelah itu sains lebih terbatas pada bidang-bidang
fisik atau inderawi, sedangkan ilmu melampauinya pada bidang-bidang non fisik,
seperti metafisika.
B. DEFINISI PENGETAHUAN
1. Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengetahuan berarti segala sesuatu yg diketahui;
kepandaian: atau segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata
pelajaran).
2.
Pudjawidjana (1983), pengetahuan adalah reaksi
dari manusia atas rangsangannya oleh alam sekita rmelalui persentuhan melalui
objek dengan indera dan pengetahuan merupakan hasil yang terjadi setelah orang
melakukan penginderaan sebuah objek tertentu.
3.
Ngatimin (1990), pengetahuan adalah sebagai
ingatan atas bahan-bahan yang telah dipelajari dan mungkin ini menyangkut
tentang mengikat kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal-hal yang
terperinci oleh teori, tetapi apa yang diberikan menggunakan ingatan akan
keterangan yang sesuai.
4. Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah
merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap
obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
5. Gordon (1994: 57) pengertian pengetahuan adalah
struktur organisasi pengetahuan yang biasanya merupakan suatu fakta prosedur dimana
jika dilakukanakan memenuhi kinerja yang mungkin.
6. Nadler (1986 : .62) pengertian pengetahuan adalah
proses belajar manusia mengenai kebenaran atau jalan yang benar secara mudahnya
mengetahui apa yang harus diketahui untuk dilakukan.
7. Kraiger (1993 : 28) pada dasarnya pengetahuan
(knowledge) dapat dibagi menjadi dua bagian yang saling berhubungan,
yaitu: Theoritical
Knowledge dan Practical Knowledge.
8. Martin
& Oxman,
1988. Pengetahuan merupakan kemampuan untuk membentuk model mental yang menggambarkan
obyek dengan tepat dan merepresentasikannya dalam aksi yang dilakukan terhadap
suatu obyek.
9. Anonim. Pengetahuan adalah sumber yang
luar biasa, sumber penciptaan nilai yang paling utama.
10. Robert
M.Z. Lawang. Pengetahuan
adalah segala sesuatu yang dialami atau yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari seseorang.
11. Onny
S. Prijono. Pengetahuan
adalah nilai yang membiasakan orang yang mengembannya untuk selalu tahu (sadar)
tentang apa yang dialakukan dan mandiri dalam penelitian.
12. John
Dewey. Pengetahuan
ialah perkembangan pandangan instrumentalis pragmatis, dimana kecerdasan
dilihat sebagai penyesuaian yang sensitive dan fleksibel dengan bermaksud
ends-in view.
13. Prancis
Bacon (1561 -
1626). Selama ini pengetahuan tentang hubungan kekuasaan dan pengetahuan
berasal dari filsafat ilmu, yang artinya pengetahuan ialah kekuasaan.
14. Subandi
Al Amrsudi. Pengetahuan
ialah segala sesuatu kebenaran yang diterima oleh manusia, baik yang telah
teruji menjadi ilmu maupun yang belum teruji.
15. Laudon (Pearson). Pengetahuan adalah
kejadian yang kognitif, bahkan fisiologis, yang terjadi dalam pikiran manusia.
C. DEFINISI FILSAFAT
1.
Plato (427SM - 347SM) seorang filsuf Yunani yang
termasyhur murid Socrates dan guru Aristoteles, mengatakan: Filsafat adalah pengetahuan
tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang
asli).
2.
Aristoteles (384 SM - 322SM)mengatakan: Filsafat adalah ilmu pengetahuan
yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika,
logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat menyelidiki sebab
dan asas segala benda).
3.
Marcus Tullius Cicero (106 SM - 43SM) politikus dan ahli pidato Romawi,
merumuskan: Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya.
4.
Al-Farabi (meninggal 950M), filsuf Muslim terbesar sebelum Ibnu
Sina, mengatakan: Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan
menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
5.
Immanuel Kant (1724 -1804), yang sering disebut raksasa pikir
Barat, mengatakan: Filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang
mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu:
§ Apakah yang dapat kita ketahui?
(dijawab oleh metafisika)
§ Apakah yang dapat kita kerjakan?
(dijawab oleh etika)
§ Sampai di manakah pengharapan kita?
(dijawab oleh agama)
§ Apa itu manusia? (dijawab oleh Antropologi)
6.
Prof. Dr. Fuad Hasan, guru besar psikologi UI,
menyimpulkan: Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai
dari radikalnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan.
Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada
kesimpulan-kesimpulan yang universal.
7.
Drs H. Hasbullah Bakry merumuskan: ilmu filsafat adalah ilmu
yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta
dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya
sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya
setelah mencapai pengetahuan itu.
8.
Johann
Gotlich Fickte (1762-1814):
Filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu umum, yang
jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan.
Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari
seluruh kenyataan.
9.
Paul
Nartorp (1854 – 1924):
Filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan
manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya.
10. Notonegoro: Filsafat menelaah hal-hal yang
dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah,
yang disebut hakekat.
11. Driyakarya: filsafat sebagai perenungan yang
sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan
yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang penghabisan”.
12. Sidi Gazalba : Berfilsafat ialah mencari kebenaran
dari kebenaran untuk kebenaran, tentang segala sesuatu yang di masalahkan,
dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.
13. Harold H. Titus (1979): (1) Filsafat adalah sekumpulan sikap
dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis.
Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap
yang dijunjung tinggi; (2) Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan
keseluruhan; (3) Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang
arti kata dan pengertian (konsep); Filsafat adalah kumpulan masalah yang
mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli
filsafat.
14. Rene
Descrates mengatakan
bahwa filsafat merupakan kumpulan segala pengetahuan, dimana Tuhan, alam dan manusia
menjadi pokok penyelidikannya.
15. Stephen
R. Toulmin,
menyatakan filsafat adalah sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba pertama-tama
menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur
pengamatan, pola-pola perbinacangan, metode-metode penggantian dan perhitungan,
praanggapan-praanggapan metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-landasan
bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis,
dan metafisika.
16. Prof. Mr. Mumahamd Yamin: Filsafat ialah pemusatan pikiran,
sehingga manusia menemui kepribadiannya secara dalam.
17. Prof. Dr. Ismaun, M.Pd.: Filsafat ialah usaha pemikiran dan
renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara sungguh-sungguh, yakni secara kritis
sistematis, fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan
kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati).
18. Bertrand Russel: Filsafat adalah sesuatu yang
berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi, filsafat
berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yang pengetahuan
definitive tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan, seperti sains,
filsafat lebih menarik perhatian akal manusia dari pada otoritas tradisi maupun
otoritas wahyu.
19. Al
Kindi, sebagai ahli
piker pertama dalam filsafat Islam yang memberikan pengertian filsafat di
kalangan umat Islam membagi filsafat itu dalam tiga lapangan:
§ Ilmu Fisika (al-ilmu al-tabiyyat),
merupakan tingkatan terendah;
§ Ilmu Matematika (al-ilmu
al-riyadil), tingkatan tengah;
§ Ilmu Ketuhanan (al-ilmuar-rububiyyat),
tingkatan tertinggi.
20. Fichte, menyebut filsafat sebagai Wissenschafslehre:
ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu yang umum, yang menjadi dasar segala ilmu.
Sumber:
http://candrawesly.blogspot.com/2012/04/20-definisi-filsafat-menurut-para-ahli.html, diakses pada tanggal 10 September 2013.
http://shahibul1628.wordpress.com/2012/02/24/pengertian-pengetahuan/,
diakses pada tanggal 10 September 2013.
http://fatih-io.biz/tag/pengertian-ilmu-menurut-para-ahli,
diakses pada tanggal 10 September 2013.
http://myechooff.wordpress.com/2010/07/22/perbedaan-ilmu-denganpengetahuan,
diakses pada tanggal 10 September 2013.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2197076-pengertian-pengetahuan-menurut-para-ahli/#ixzz1X1n8fplI,
diakses pada tanggal 10 September 2013.
http://glorycorner.blogspot.com/2012/10/pengertian-pengetahuan-menurut-para-ahli.html,
diakses pada tanggal 10 September 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar