BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum sehingga merupakan modal dasar dan faktor utama pembangunan. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Itu bisa dilihat dari fakta bahwa 70 persen permukaan bumi tertutup air dan dua per tiga tubuh manusia terdiri dari air.
Kebutuhan yang pertama bagi terselenggaranya kesehatan yang baik adalah tersedianya air yang memadai dari segi kuantitas dan kualitasnya yaitu memenuhi syarat kebersihan dan keamanan selain itu, air bersih tersebut juga harus tersedia secara kontinyu, menarik dan dapat diterima oleh masyarakat agar mendorong masyarakat untuk memakainya. Apabila tidak demikian, masyarakat akan memakai air yang kurang atau tidak bersih, yang berasal dari sumber lain yang tidak terjamin kualitasnya.
Air dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu air jernih dan air keruh yang keduanya memiliki karakteristik masing-masing. Air jernih merupakan salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu baik dan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk melakukan aktivitas sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.
Air dapat dikatakan keruh apabila air tersebut mengandung banyak pertikel yang tercampur sehingga memberikan warna /rupa yang berlumpur dan kurang jernih. Bahan-bahan yang menyebabkan kekeruhan ini meliputi: tanah liat, lumpur, sabun, bahan organik yangtersebar dan partikel-partikel tercampur lainnya. Kekeruhan merupakan sifat air yang tidak membahayakan tetapi tidak disenangi karena rupanya. Untuk itu suatu hal yang penting menghasilkan air yang bersih dengan memproses air keruh menjadi air bersih kembali.
Penghematan dalam penggunaan air bukanlah hal yang dapat di tawar lagi. Karena apa yang digunakan saat ini akan menentukan apa yang terjadi di masa yang akan datang. Dan tentunya tidak menginginkan ketersediaan air berkurang dikemudian hari. Salah satu kegiatan yang juga banyak membutuhkan air adalah kegiatan memandikan badan. Kegiatan ini dilakukan minimal 2 kali dalam sehari dengan rata-rata penggunaan setiap kali mandi menghabiskan 50 liter air. Penggunaan air dalam jumlah tersebut tidaklah sesuai dengan ketersediaan air.
Maka untuk menghindari terbuangnya air dengan sia-sia dan menularnya penyakit pada saat mandi, perlu dilakukan penelitian yang dapat mengendalikan penggunaan air yang bersih agar lebih efisien dan higienis.
Berdasarkan permasalahan di atas maka yang mendasari penelitian ini yaitu membuat “Prototype Alat Pendeteksi Kekeruhan Air dan Pengisian Air Otomatis Pada Bak Mandi Berbasis Arduino” . Dengan begitu dapat memproses air keruh menjadi air yang dapat digunakan kembali dan juga bisa melakukan monitoring dan pengontrolan secara jarak jauh menggunakan smartphone serta penghematan penggunaan air agar tidak
digunakan secara berlebihan.
Pada protipe ini yang terpenting ialah sistem pendeteksi kekeruhan air dengan pengisian air otomatis. Pada sistem pendeteksi kekeruhan air yang menggunakan sensor photodiode dan cahaya infra merah yang mempunyai prinsip kerja yaitu pengukur intensitas cahaya dengan mengukur perubahan tegangan yang dihasilkan. Dengan demikian secara praktis pengukuran intensitas cahaya yang menyebabkan perubahan tegangan yang dihasilkan oleh sensor fotodioda dan cahaya inframerah ini dapat digunakan juga untuk mendeteksi tingkat kekeruhan air pada bak mandi. Pada sistem pengisian air otomatis yang menggunakan sensor ultrasonic yang memiliki pemancar (Tx) dan penerima (Rx) dan dimanfatakan sebagai pemancar (Tx) yang memancarkan gelombang ultrasonik, kemudian setelah gelombang mengenai permukaan air akan dipantulkan kembali dan diterima oleh penerima (Rx) sehingga dapat diketahui ketinggian air serta dapat mematikan pompa air bila kondisi air pada bak penampungan sudah terisi penuh dan menghidupkan kembali pompa air bila air dalam bak dalam keadaan kosong secara otomatis. Prototipe ini dapat dimonitor secara jarak jauh menggunakan smartphone.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
- Bagaimana membuat suatu sistem prototipe pedeteksi kekeruhan air dan pengisian air otomatis sehingga sistem dapat berjalan dengan baik?
- Bagaimana memanfaatkan sensor photodioda dan sensor ultrasonic sebagai pendeteksi kekeruhan air dan pengotomasian pengisian air agar dapat bekerja dengan baik?
- Bagaimana membuat tampilan antarmuka (interface) pada sistem pendeteksi kekeruhan air dengan pengisian air otomatis pada bak mandi berbasis arduino?
- Bagaimana menghubungakan smartphone dengan prototipe pada sistem pendeteksi kekeruhan air dengan pengisian air otomatis pada bak mandi berbasis arduino?
- Bagaimana melakukan monitoring pengontrolan secara jarak jauh menggunakan smartphone?
1.3 Batasan Masalah
- Sistem bekerja pada bak kamar mandi.
- Air keruh yang digunakan adalah air yang tercampur sabun mandi.
- Sistem bekerja menggunakan peramgkat board arduino uno
- Bahasa pemrograman menggunakan bahasa arduino IDE
- Penggunaan sensor potodioda dan sinar inframerah sebagai pendeteksi kekeruhan air.
- Penggunaan sensor ultrasonic tipe HC SR-04 sebagai pngontrol pengisian air otomatis pada bak mandi.
- Penggunaan smartphone sebagai antarmuka pemonitor dan pengontrol sistem apabila sitem mengalami permasalahan.
- Penggunaan modul wifi esp 8266 hanya sebagai perangkat penghubung antara prototipe dengan smartphone .
- Tidak menyertakan pembahasan prinsip kerja esp8266 secara rinci terkait proses pengiriman dan penerimaan data ataupun perhitungan frekuensi kerja.
- Sistem dapat berkomunikasi dengan smartphone apabila terdapat sambungan jaringan internet untuk terkoneksi pada sistem tersebut.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka peneliti merumuskan masalah menjadi “Bagaimana merancang, membuat dan menguji Prototipe Sistem Pendeteksi Kekeruhan Air dan Pengisian Air Otomatis Berbasis Arduino?”
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan dan diidentifikasi, maka tujuan penelitian tugas akhir ini adalah:
- Mengetahui cara kerja dan pembacaan sensor kekeruhan air yang digunakan pada alat, apabila mendeteksi kekeruhan air.
- Mengetahui cara kerja sensor ultrasonik yang digunakan pada alat, apabila mendeteksi jarak pada permukaan air.
- Membuat program Arduino Uno yang sesuai dengan algoritma alat.
- Membuat antarmuka(interface) pada smartphone sebagai monitoring.
- Sebagai wahana untuk mengaplikasiakan keilmuan yang telah diperoleh dibangku perkuliahan.
1.6 Kegunaan Penelitian
- Dapat membantu manusia dalam melakukan pemebersihan dan pengisian air pada bak mandi secara otomatis
- Dapat memabantu dalam memantau ketinggian air bak mandi serta mengefisieinsikan waktu, tenaga dan megurangi terjadinya human error.
- Dapat menjadi bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya serta dapat mengaplikasikan secara luas penggunaan arduino untuk mengontrol keseluruhan proses kerja sistem.
BAB II
KERANGKA TEORETIK DAN KERANGKA BERPIKIR
2.1 Kerangka Teoretik
2.1.1 Air
Air menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau yang terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan yang secara kimiawi mengandung hidrogen dan oksigen (Setiawan, 2015).
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum sehingga merupakan modal dasar dan faktor utama pembangunan. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yng penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Itu bisa dilihat dari fakta bahwa 70 persen permukaan bumi tertutup air dan dua per tiga tubh manusia terdiri dari air (Asmadi, 2011).
Dari definsi di atas peneliti menyimpulkan bahwa air adalah cairan jernih yang merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan apabila ketersediaan air berkurang maka kehidupan makhluk hidup akan terancam.
2.1.2 Sumber-sumber Air
2.1.2.1 Air Hujan
Air hujan jumlahnya sangat terbatas, dipengaruhi antara lain oleh musim, jumlah, intensitas, dan distribusi hujan. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh letak geografis suatu daerah dan lain-lain. Kualitas air hujan sangat dipengaruhi oleh kualitas udara atau atmosfir di daerah tersebut. Umumnya kualitas air hujan relatif baik, namun kurang mengandung mineral dan sifatnya mirip air suling (Chandra, 2006).
2.1.2.2 Air Permukaan
Kondisi air permukaan sangat beragam karena banyak dipengaruhi oleh banyak hal yang berupa elemen metereologi dan elemen daerah pengairan. Kualitas air permukaan tersebut, tergantung dari daerah yang dilewati oleh air. Pada umumnya kekeruhan air permukaan cukup tinggi karena banyak mengandung lempung dan substansi organik. Sehingga ciri air permukaan yaitu memiliki padatan terendap (dissolved solid) rendah dan bahan tersuspensi (suspended solids) tinggi. Atas dasar kandungan bahan terendap dan bahan tersuspensi tersebut maka kualitas air sungai relatif lebih rendah daripada kualitas air danau, pond, rawa, dan reservoar. Air permukaan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setelah melalui proses tertentu (Chandra, 2006).
2.1.2.3 Air tanah
Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah, terdapat di antara butirbutir tanah atau dalam retakan bebatuan. Ciri-ciri air tanah yaitu memiliki suspended solid rendah dan dissolved solid tinggi. Permasalah yang timbul pada air tanah adalah tingginya angka kandungan total dissolved solid (TDS), besi, mangan, dan kesadahan. Air tanah dapat berasal dari mata air kaki gunung, atau di sepanjang aliran air sungai atau berasal dari air tanah dangkal dengan kedalaman 15-30 m yaitu air sumur gali, sumur pantek, sumur bor tangan, serta yang berasal dari tanah dalam yaitu air sumur bor yang dalamnya lebih dari 30 meter atau bahkan terkadang mencapai 100 m (Chandra, 2006).
2.1.3 Pemanfaatan Air
Pemanfaatan air untuk berbagai keperluan adalah :
- Untuk keperluan air minum.
- Untuk kebutuhan rumah tangga (cuci pakaian, cuci alat dapur, dan lainlain).
- Untuk konservasi sumber baku PAM.
- Taman rekreasi (tempat-tempat pemandian, tempat cuci tangan).
- Pusat perbelanjaan (khususnya untuk kebutuhan yang dikaitkan dengan proses kegiatan bahan-bahan/ minuman, WC dan lain-lain).
- Perindustrian I (untuk bahan baku yang langsung dikaitkan dalam proses membuat makanan, minuman seperti the botol, coca cola, perusahaan roti dan lain-lain).
- Pertanian/ irigasi
- Perikanan.
2.1.4 Air Bersih
Berdasarkan Permenkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat pengawasan kualitas air, Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitsanya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi (PERMENKES, 1990).Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 1990 mendefenisikan air bersih sebagai berikut (PERMENKES, 1990):
- Dipandang dari sudut ilmiah, air bersih adalah air yang telah bebas dari mineral, bahan kimia jasad renik
- Dipandang dari sudut program, air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan rumah tangga dan dapat diminum setelah masak.
2.1.4.1 Kualitas dan kuantitas air bersih
Air adalah salah satu diantara pembawa penyakit yang berasal dari manusia. ketika air masuk baik berupa minuman ataupun makanan tidak menyebabkan/merupakan pembawa bibit penyakit, maka diperlukan pengolahan air yang baik, berasal dari sumber jaringan transmisi atau distribusi yang mutlak
diperlukan untuk mencegah terjadinya kontak antara kotoran sebagai sumber penyakit dengan air yang sangat diperlukan. Oleh karena itu diperlukan sumber air yang mampu menyediakan air yang baik dari segi kualitas dan kuantitas.
Peningkatan kualitas air minum dengan jalan mengadakan pengolahan terhadap air yang akan digunakan sebagai air minum sangat diperlukan, terutama apabila air tersebut berasal dari air permukaan. Pengolahan yang dimaksud bisa dimulai dari yang sangat sederhana sampai yang pada pengolahan yang mahir/lengkap (Sutrisno C.T. Ir., 2006).
Peningkatan kuantitas air adalah merupakan syarat kedua setelah kualitas, karena semakin maju tingkat hidup seseorang, maka akan semakin tinggi pula tingkat kebutuhan air dari masyarakat tersebut. Untuk keperluan minum maka dibutuhkan air rata – rata sebanyak 5liter/hari, sedangkan secara keseluruhan kebutuhan akan air suatu rumah tangga untuk masyarakat Indonesia diperkirakan sebesar 60 liter/hari. Jadi untuk Negara- Negara yang sudah maju kebutuhan akan air pasti lebih besar dari kebutuhan untuk Negara- Negara yang sedang berkembang (Sutrisno C.T. Ir., 2006).
Persyaratan kualitatif menggambarkan mutu/kualitas dari air. parameter yang digunakan sebagai standar kualitas air adalah parameter fisika. Syarat pada parameter fisika diantaranya adalah (Joko, 2010):
1. Kekeruhan, disebabkan adanya kandungan Total Suspended Solid baik yang bersifat organik maupun anorganik. Zat organik berasal dari lapukan tanaman dan hewan, sedangkan zat anorganik biasanya berasal dari lapukan batuan dan logam. Zat organik dapat menjadi makanan bakteri sehingga mendukung perkembangannya. Kekeruhan dalam air minum tidak boleh lebih dari 5 NTU. Penurunan kekeruhan ini sangat diperlukan karena selain ditinjau dari segi estetika yang kurang baik juga proses desinfeksi untuk air keruh sangat sukar, hal ini disebabkan karena penyerapan beberapa koloid dapat melindngi organisme dari desinfektan.
2. Suhu, suhu air minum sama dengan suhu udara (25oC), dengan batas toleransi yang diperbolehkan yaitu 25oC ± 3oC. Suhu yang normal mencegah terjadinya pelarutan zat kimia pada pipa, menghambat reaksi biokimia pada pipa dan mikroorganisme tidak dapat tumbuh. Jika suhu air tinggi maka jumlah oksigen terlarut dalam air akan berkurang juga akan meningkatkan reaksi dalam air.
3. Bau, disebabkan oleh adanya senyawa lain yang terkandung dalam air seperti gas H2S, NH3, senyawa fenol. Pengukuran biologis senyawa organic dapat menghasilkan bau pada zat cair dan gas. Bau yang disebabkan oleh senyawa organic ini selain mengganggu dari segi estetika, juga beberapa senyawa dapat bersifat karsinogenik. Pengukuran secara kuantitatif bau sulit diukur karena hasilnya terlalu subjektif.
2.1.5 Kekeruhan Air
Kekeruhan merupakan sifat optik yang terjadi akibat hamburan cahaya oleh partikel yang menyebar dalam koloid, yaitu cairan yang mempunyai partikel-partikel yang menyebar (melayang) serta terurai secara halus sekali dalam suatu medium disperse. Partikel-partikel yang menyebar tersebut dapat berupa zat-zat organik yang terurai secara halus, jasad-jasad renik, lumpur, tanah liat dan zat koloid yang serupa atau benda melayang yang tidak mengendap dengan segera (Moechtar., 1989).
Ada beberapa metode pengukuran yang dipakai untuk mengetahui tingkat kekeruhan yaitu :
1. Pengukuran efek ekstingsi, yaitu kedalaman dimana cahaya mulai tidak tampak di dalam lapisan medium yang keruh.
2. Pengukuran intensitas cahaya yang diteruskan oleh suatu cairan yang keruh.
3. Pengukuran dari intensitas cahaya yang dihamburkan secara tegak lurus terhadap lintasan cahaya.
Metode yang pertama adalah metode yang dipakai oleh Jackson pada abad ke-19 dengan rancangannya berupa Jackson Candle Turbidimeter, yang menggunakan lilin sebagai sumber cahaya dan gelas ukur yang mempunyai skala pembacaan yang menunjukkan sampai dimana cahaya lilin tersebut sudah tidak kelihatan lagi. Satuan pengukuran yang dipakai pada metode ini dinyatakan dalam Jackson Turbidity Unit (JTU). Metode ini sekarang tidak dipakai lagi karena ada beberapa kekurangan antara lain yaitu cairan standar yang sulit didapat dan pembacaan yang masih mengandalkan ketelitian dan kejelian penglihatan yang sering berbeda untuk tiap orang. Sedang metode nephelometri dan satuan pengukurannya dinyatakan dalam Formazin Turbidity Unit (FTU) atau Nephelometri Turbidity Unit (NTU). dan pada perancangan ini dipakai metode Nephelometri tersebut. Semakin tinggi intensitas cahaya dihamburkan maka semakin tinggi pula kekeruhannya (Moechtar., 1989).
2.1.6 Arduino
Arduino board adalah penginderaan Arduino terhadap lingkungan melalui penerimaan masukan dari banyak sensor, dan mengontrol sekitarnya seperti mengendalikan cahaya, motor, dan aktuator lainya. Arduino software dimana anda dapat menjelaskan pada Arduino apa yang harus dilakukannya melalui penulisan kode pada bahasa pemograman bahasa Arduino dan menggunakan pengembangan komunitas Arduino. Sedangkan bahasa pemograman Arduino merupakan fork (turunan) bahasa wiring platform dan bahasa processing. Adapun logo Arduino secara global dapat dilihat pada gambar berikut (Istiyanto, 2014)
2.1.6.1 Arduino Uno
Arduino Uno adalah papan mikrokontroler berbasis ATmega328 .Arduino Uno memiliki 14 digital pin input/output, dimana 6 pin digunakan sebagai output PWM, 6 pin input analog, 16 MHz resonator keramik, koneksi USB, jack catu daya eksternal, header ICSP, dan tombol reset. Ini semua berisi hal-hal yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler; sederhana saja, hanya dengan menghubungkannya ke komputer dengan kabel USB atau sumber tegangan dengan adaptor AC-DC dan atau baterai untuk memulai menggunakan papan arduino.
Arduino Uno R3 berbeda dari semua papan Uno sebelumnya yang sudah tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sekarang, Arduino Uno menggunakan fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai dengan versi R2) yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial. Arduino Uno Revisi 2 memiliki resistor pulling untuk 8U2 dari jalur HWB ke ground, sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU (Hendriono, 2015).Arduino Uno Revisi 3 memiliki fitur-fitur baru berikut:
1. 1.0 pinout: ditambahkan pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya yang ditempatkan dekat dengan pin RESET, sedangkan IOREF digunakan sebagai perisai untuk beradaptasi dengan tegangan yang tersedia pada papan. Kedepannya, perisai akan dibuat kompatibel dengan dua jenis papan yang menggunakan AVR yang beroperasi pada tegangan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi pada tegangan 3.3V. Sedangkan 2 pin tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan masa depan.
2. Sirkuit RESET handal.
3. Atmega 16U2 menggantikan 8U2. “Uno” berarti satu yang diambil dari bahasa Italia dan penggunaan nama ini untuk menandai peluncuran Arduino 1.0. Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi Arduino, yang akan terus berkembang. Uno adalah yang terbaru dalam serangkaian papan USB Arduino, dan digunakan sebagai model referensi untuk platform Arduino.
2.1.6.3 Catu Daya
Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Sumber daya akan dipilih secara otomatis oleh Arduino. Sumber daya eksternal (non-USB) dapat berasal baik dari adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokkan steker 2,1 mm yang bagian tengahnya terminal positif ke ke jack sumber tegangan pada papan. Jika tegangan berasal dari baterai dapat langsung dihubungkan melalui header pin Gnd dan pin Vin dari konektor POWER.
Papan Arduino Uno dapat beroperasi dengan pasokan daya eksternal 6 Volt sampai 20 volt. Jika diberi tegangan kurang dari 7 Volt, maka, pin 5 Volt mungkin akan menghasilkan tegangan kurang dari 5 Volt dan ini akan membuat papan menjadi tidak stabil. Jika sumber tegangan menggunakan lebih dari 12 Volt, regulator tegangan akan mengalami panas berlebihan dan bisa merusak papan. Rentang sumber tegangan yang dianjurkan adalah 7 Volt sampai 12 Volt. Pin tegangan yang tersedia pada papan Arduino adalah sebagai berikut:
1. VIN : Adalah input tegangan untuk papan Arduino ketika menggunakan sumber daya eksternal (sebagai ‘saingan’ tegangan 5 Volt dari koneksi USB atau sumber daya ter-regulator lainnya). Anda dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika memasok tegangan untuk papan melalui jack power, kita bisa mengakses/mengambil tegangan melalui pin ini.
2. 5V : Sebuah pin yang mengeluarkan tegangan ter-regulator 5 Volt, dari pin ini tegangan sudah diatur (ter-regulator) dari regulator yang tersedia (built-in) pada papan. Arduino dapat diaktifkan dengan sumber daya baik berasal dari jack power DC (7-12 Volt), konektor USB (5 Volt), atau pin VIN pada board (7-12 Volt). Memberikan tegangan melalui pin 5V atau 3.3V secara langsung tanpa melewati regulator dapat merusak papan Arduino.3. 3V3 : Sebuah pin yang menghasilkan tegangan 3,3 Volt. Tegangan ini dihasilkan oleh regulator yang terdapat pada papan (on-board). Arus maksimum yang dihasilkan adalah 50 mA. 4. GND : Pin Ground atau Massa.
5. IOREF : Pin ini pada papan Arduino berfungsi untuk memberikan referensi tegangan yang beroperasi pada mikrokontroler. Sebuah perisai (shield) dikonfigurasi dengan benar untuk dapat membaca pin tegangan IOREF dan memilih sumber daya yang tepat atau mengaktifkan penerjemah tegangan (voltage translator) pada output untuk bekerja pada tegangan 5 Volt atau 3,3 Volt.
2.1.6.4 Memori
Prosessor ATmega328 memiliki memori sebesar 32 KB yang mana sebesar 0,5 KB digunakan untuk menyimpan file bootloader. ATmega328 juga memiliki 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis dengan perpustakaan EEPROM).
2.1.6.5 Input dan Output
Masing-masing dari 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input atau output, dengan menggunakan fungsi pinMode() , digitalWrite() ,dan digitalRead(). Semua pin beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima arus maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up internal (terputus secara default) sebesar 20-50 kOhm. Selain itu beberapa pin memiliki fungsi khusus, yaitu:- Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung ke pin korespondensi dari chip ATmega8U2 Serial USB-to-TTL.
- External Interrupt (Interupsi Eksternal): Pin 2 dan pin 3 ini dapat dikonfigurasi untuk memicu sebuah interupsi pada nilai yang rendah, meningkat atau menurun, atau perubahan nilai.
- PWM : Pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan output PWM 8-bit dengan fungsi analogWrite().
- SPI : Pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan perpustakaan SPI .
- LED : Pin 13. Tersedia secara built-in pada papan Arduino Uno. LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin diset bernilai HIGH, maka LED menyala, dan ketika pin diset bernilai LOW, maka LED padam.
Arduino Uno memiliki 6 pin sebagai input analog, diberi label A0 sampai dengan A5, yang masing-masing menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default pin ini dapat diukur/diatur dari mulai Ground sampai dengan 5 Volt, juga memungkinkan untuk mengubah titik jangkauan tertinggi atau terendah mereka menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference(). Selain itu juga, beberapa pin memiliki fungsi yang dikhususkan, yaitu:
- TWI : Pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Yang mendukung komunikasi TWI menggunakan perpustakaan Wire.- AREF : Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan fungsi analogReference().
- RESET : Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset (menghidupkan ulang) mikrokontroler. Jalur ini biasanya digunakan untuk menambahkan tombol reset pada shield yang menghalangi papan utama Arduino.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar