DAFTAR ISI
MODUL 1
K0MUNIKASI BISNIS
A.
Pengertian Komunikasi Bisnis
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia komunikasi adalah:
1. pengiriman
dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih, sehingga pesan
yang dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak.
2. perhubungan.
Pengertian Bisnis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah:
usaha dagang; usaha komersial dalam dunia perdagangan. Dalam buku yang berjudul
Komunikasi Bisnis, karangan Djoko Purwanto diuraikan bahwa "komunikasi
bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi
verbal maupun nonverbal.
B.
Etika Komunikasi Dan Etika Bisnis
Menurut KBBI
etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak).
Etika bisnis kegiatannya
mencakup tentang:
1.
Perdagangan, yaitu kegiatan jual beli dengan
tujuan memperoleh suatu keuntungan. Perdagangan bisa dilakukan untuk dalam
negeri dan bisa untuk luar negeri.
2.
Industri, yaitu kegiatan memproduksi atau
menghasilkan barang-barang yang nilainya bisa berguna dari asalnya, sehingga
bermanfaat untuk kebutuhan manusia.
3.
Jasa jasa, yaitu adalah kegiatan menyediakan jasa-jasa,
seperti perhotelan, konsultan akuntansi, asuransi dan lain sebagainya.
4.
1. Etika
bisnis adalah prinsip atau pandangan kegiatan usaha dengan segala persoalannya
dalam kegiatan usaha.
2. Etika
bisnis adalah norma atau kaidah yang mengatur perhubungan manusia di dalam
kegiatan usaha.
3. Hukum
bisnis adalah peraturan-peraturan yang men gatur masalah-masalah perdagangan/
perniagaan atau soal-soal yang timbul karena tingkah laku manusia dalam bisnis.
C.
Proses Negosiasi Dan Kerja Sama (Contact)
Proses negosiasi dalam bisnis maksudnya ialah proses tawar
menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai
kesepakatan bersama antara satu pihak(kelompok atau organisasi) dan pihak
(kelompok atau organisasi) yang lain. Selain itu, negosiasi juga dapat
diartikan sebagai penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan antara
pihak-pihak yang bersengketa.
Ada tiga
tujuan umum komunikasi bisnis yang harus diketahui, yaitu:
1. Informasi
atau keterangan
Pelaku bisnis harus berusaha memberi dan mencari keterangan
mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan materi bisnis.
2. Persuasi
atau membujuk
Pelaku bisnis harus mampu membujuk rekan bisnis dengan bahasa
yang baik dan tepat.
3. Kolaborasi
atau kerja sama
Pada
saat melakukan kerja sama, pelak~ bisnis harus mampu mewujudkan bentu:: kerja
sama secara jelas.
Tujuan khusus dalam komunikasi bisnis atau menuju proses
negosiasi merupakan penjabarai atau perincian dari tujuan umum. Cara menentukan
tujuan khusus yaitu:
1. tujuan
yang hendak disampaikan hendaknya realistik maksudnya ide atau gagasan yang
akan disampaikan dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan yang ada.
2. pada
saat menyampaikan ide atau gagasan masalah ketepatan waktu perlu diperhitungkan.
3. orang
yang ditunjuk untuk melakukan negosiasi harus tepat. Pesan atau ide yang dikemukakan
oleh orang memiliki kedudukan atau jabatan yang tinggi cenderung lebih dapat
diterima daripada kita disampaikan oleh orang yang jabatannya rendah.
4. tujuan
penyampaian suatu pesan atau negosiasi hendaknya mengacu kepada tujuan, kebijakan.
dan aturan organisasi atau perusahaan.
Contoh:
Tujuan umum
|
Tujuan khusus
|
Memberi informasi
|
Memberitahu omzet penjualan bulan ini
|
Membujuk
|
Meyakinkan konsumen untuk membeli produk
yang ditawarkan
|
Kerjasama
|
Membuka cabang baru
|
Setelah menentukan tujuan, langkah selanjutnya dalam proses
negosiasi dan kerja sama ialah menyusun pesan-pesan bisnis. Penyusunan pesanpesan
bisnis meliputi empat tahap, yaitu sebagai berikut:
1.
Perencanaan
Rencanakan dengan matang
hal-hal pokok yang ingin disampaikan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
2.
Komposisi bahasa dan isi
Susunan pokok yang akan
disampaikan diungkapkan dengan kalimat yang jelas, sederhana, santun, mudah dipahami, dimengerti, dan direncanakan oleh lawan bicara. Isi
komposisi sesuai iebutuhan konsumen, dengan memperhatikan:
a.
mencari apa yang diinginkan mengantisipasihal
yang tak terduga memberi informasi yang lengkap
b.
memberi informasi yang akurat (teliti atau
cermat)
c.
memberikan tekanan pada ide/gagasan yang
menarik.
3.
Revisi
Setelah ide dituangkan ke
dalam kata-kata, kalimat, dan
paragraf, perhatikanlah apakah semuanya
telah benar dan tepat. Seluruh maksud dan isi pecan
harus ditelaah kembali. Diperiksa yang seluruh kelengkapan dan memperbaikinya
_a ada kekurangan atau kesalahan.
4.
Kerja sama
Kesimpulan dari urutan di
atas, bila pelaku bisnis akan melakukan negosiasi dan kerja sama _arus
mengikuti tahap, berikut:
a.
penentuan tujuan tepat waktu
b.
orang yang ditunjuk untuk negosiasi harus
berkualitas
c.
tujuan sesuai kebijakan perusahaan perencanaan
hams tepat
d.
komposisi/susunan bahasa dan isi materi
revisi/perbaikan atau cek ulang
e.
kerja sama
D.
Jenis-Jenis Pertemuan Bisnis
Jenis-jenis
pertemuan bisnis, yaitu:
1. Pertemuan
informal
Pertemuan informal ialah pertemuan yang bersifat tidak resmi.
Sebagai contoh pertemuan keluarga, arisan (kadang-kadang pertemuan keluarga dan
arisan sering dijadikan lahan bisnis), pertemuan bisnis yang dilakukan tanpa
sengaja/ tidak terencana.
2. Pertemuan
formal
Pertemuan formal ialah pertemuan yang bersifat resmi yang
direncanakan terlebih dahulu dengan mengikuti prosedur pertemuan (prosedur
pertemuan akan dibahas lebih lanjut pada bab 3 bagian A).
Macam-macam pertemuan formal, antara lain sebagai berikut.
a.
Diskusi
Diskusi ialah pertemuan
ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah.
Beberapa macam diskusi,
yaitu:
1)
Diskusi kelompok
Diskusi kelompok biasanya
mengacu pada terbatasnya jumlah peserta. Kelompok dapat terjadi atas kesamaan
profesi, status, usia, jenis kelamin,
atau latar belakang sosial budaya. Misalnya, diskusi kelompok yang
diselenggarakan disekolah atau di kelas, dalam rapat.
2)
Diskusi pleno
Diskusi pleno merupakan
diskusi lengkap yang diikuti oleh segenap kelompok-kelompok yang ada.
3)
Diskusi panel
diskusi panel adalah
'bentuk diskusi yang didahului dengan penyampaian uraian atau pembahasan
masalah oleh beberapa ahli dihadapan khalayak, pendengar (siaran radio), atau
penonton ( televisi).
b. Debat
Debat adalah suatu
pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu pokok masalah,
masing-masing peserta saling memberikan alasan untuk mempertahankan
pendapatnya.
c.
Kongres
Kongres ialah pertemuan
para wakil organisasi (politik, sosial, profesi) untuk berpikir bersama dan
mengambil keputusan mengenai suatu masalah. Kongres sering juga disebut
muktamar atau rapat besar.
d.
Simposium
Simposium ialah suatu
pertemuan untuk mendiskusikan uraian singkat mengenai suatu masalah dengan
sudut pandang tertentu atau sederajat pidato-pidato dari beberapa pakar.
e.
Seminar
Seminar merupakan
pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua
sidang (guru besar, ahli sebagainya).
f.
Konferensi
Konferensi adalah
pertemuan sejumlah orang atau kelompok dengan tujuan berpikir bersama sehingga
mencapai suatu keputusan bersama.
g.
Lokakarya
Lokakarya adalah
pertemuan para ahli untuk membahas suatu masalah sesuai bidang keahliannya.
h.
Rapat
Rapat sebagai salah satu
bentuk proses berpikir bersama, menyelenggarakan suatu pertemuan untuk
membicarakan masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
Beberapa jenis rapat,
yaitu:
1)
Rapat akbar yaitu rapat raksasa.
2)
Rapat anggota yaitu sidang diadakan untuk
anggota perserikatan, partai, dan sebagainya.
3)
Rapat desa yaitu rapat majelis menurut hukum
adat terdiri atas berbagai golongan penduduk, yang berhak hadir dan berhak
memberikan suara dalam rapat desa.
4)
Rapat kerja mempunyai arti:
a)
sidang untuk membahas masalah yang berkenaan
dengan bidang pekerjaan yang dihadapi.
b)
pertemuan staf untuk membahas hal-hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas suatu instansi.
5)
Rapat kilat mempunyai arti:
a)
sidang yang berlangsung dengan mendadak
b)
sidang yang berlangsung dalam waktu singkat
6)
Rapat lengkap adalah rapat yang dihadiri oleh
segenap anggota,seksi, dan pengurus; rapat pleno.
7)
Rapat paripurna adalah rapat lengkap anggota dan
pimpinan dan merupakan forum tertinggi dalam melaksanakan wewenang dan tugas.
8)
Rapat paripurna luar biasa ialah rapat paripurna
yang diadakan dalam masa reses. Reses adalah masa perhentian sidang (parlemen);
masa istirahat dari kegiatan bersidang.
9)
Rapat pleno adalah rapat lengkap.
10)
Rapat raksasa ialah rapat besar untuk umum,
biasanya diadakan di lapangan terbuka yang luas; rapat samudera.
11)
Rapat samudera adalah rapat raksasa.
12)
Rapat terbuka ialah rapat yang boleh dihadiri
oleh semua orang; rapat umum.
13)
Rapat umum ialah rapat untuk semua orang; rapat terbuka.
3. Pertemuan
individu
Pertemuan individu ialah pertemuan bisnis yang dilakukan
secara perorangan, tidak mewakili :rganisasi atau perusahaan.
4. Pertemuan
rutin
Pertemuan rutin ialah pertemuan yang dilakukan dengan
prosedur yang teratur dan tidak ber-::bah-ubah.
5. Pertemuan
kepanitiaan
Pertemuan
kepanitiaan adalah pertemuan yang lakukan oleh kelompok orang yang ditunjuk
atau pilih untuk mempertimbangkan atau mengurus gal-hal yang ditugaskan
kepadanya.
MODUL 2
MERENCANAKAN DAN MEMPERSIAPKAN PERTEMUAN
A.
Pengertian Rapat
1.
Menurut
KBBI, rapat adalah pertemuan
(kumpulan) untuk membicarakan sesuatu, sidang, majelis. Sedangkan diskusi ialah
pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai sesuatu masalah.
2.
Dalam buku Etika Komunikasi karangan Samsir
Rambe: Rapat adalah kumpulan
beberapa orang atau organisasi yang akan membicarakan suatu masalah atau
kepentingan bersama untuk memberikan penjelasan, memecahkan suatu persoalan dan
sekaligus mengadakan perundingan demi memperoleh suatu hash yang
disepakati/disetujui bersama.
3.
Dalam buku Surat Menyurat dan Komunikasi
penyusun Cut Rozanna, rapat
adalah pertemuan antara para anggota di lingkungan organisasi sendiri untuk
merundingkan atau menyelesaikan suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
4.
Dalam buku Etika Komunikasi Kantor, susunan Jg.
Wursanto, diuraikan bahwa rapat adalah:
a.
Suatu bentuk media komunikasi kelompok yang
bersifat tatap muka yang sering diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik
swasta maupun pemerintah.
b.
Alat untuk mendapatkan mufakat, melalui
musyawarah kelompok.
c. Rapat
juga merupakan media pengambilan keputusan secara musyawarah untuk mufakat.
d. Juga
dapat dikatakan bahwa rapat adalah komunikasi kelompok secara resmi.
e. Rapat
adalah pertemuan antara para anggota di lingkungan kantor/organisasi sendiri
untuk membicarakan, merundingkan suatu masalah yang menyangkut kepentingan
bersama.
f.
Secara singkat dapat dikatakan pula bahwa rapat
adalah pertemuan para anggota organisasi/para pegawai untuk membahas hal-hal
yang berhubungan dengan kepentingan organisasi.
B.
Tujuan Rapat
Beberapa tujuan diadakannya rapat, yaitu:
1.
Untuk memecahkan atau mencari jalan keluar suatu
masalah.
2.
Untuk
menyampaikan informasi, perintah, pernyataan.
3.
Sebagai alat koordinasi antarintern atau
antarekstern.
4.
Agar peserta rapat dapat ikut berpartisipasi
kepada masalah-masalah yang sedang terjadi.
5.
Mempersiapkan suatu acara atau kegiatan.
6.
Menampung semua permasalahan dari arus bawah
(para peserta rapat).
7.
dan lain-lain.
Untuk menentukan
tujuan rapat dapat dilakukan
dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan
sebagai berikut.
1.
Apakah tujuan tersebut realistik?
2.
Apakah waktunya tepat?
3.
Apakah orang-orang yang terlibat atau panitia
rapat sudah tepat?
4.
Apakah tujuan sesuai dengan AD (Anggaran Dasar)
dan ART (Anggaran Rumah Tangga) organisasi atau perusahaan.
C.
Jenis-Jenis Rapat Dan Syaratsyaratnya
1.
Jenis-jenis rapat
a.
Berdasarkan
tujuan
1)
Rapat penjelasan
Rapat penjelasan ialah
rapat yang diselenggarakan untuk tujuan menyampaikan penjelasan kepada para
peserta rapat dari pimpinan.
Sebagai contoh:
·
Rapat penjelasan kepala sekolah dihadapan guru
untuk menjelaskan perihal pelaksanaan magang bagi peserta diklat di SMK.
·
Rapat penjelasan seorang direktur dihadapan para
staf mengenai keadaan perusahaan secara umum.
·
Rapat penjelasan yang dilakukan seorang ketua
kelompok agar para anggota kelompok mulai melaksanakan tugas sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku.
2)
Rapat pemecahan masalah
Rapat pemecahan masalah
diselenggarakan untuk menemukan pemecahan tentang suatu masalah yang sedang terjadi
atau dihadapi.
3)
Rapat perundingan
Rapat perundingan adalah
rapat yang diselenggarakan dengan tujuan menghindari timbulnya suatu
perselisihan, mencari jalan tengah agar tidak merugikan kedua belah pihak.
b.
Berdasarkan
sifat
1) Rapat formal (formal meeting)
Rapat formal ialah rapat
yang dilaksanakan dengan suatu perencanaan terlebih dahulu, sesuai dengan
aturan yang berlaku dan semua peserta rapat memperoleh undangan.
2) Rapat
informal (informal meeting)
Rapat informal ialah
rapat yang dilaksanakan secara tidak resmi dan tidak berdasarkan suatu rencana
yang bersifat resmi, misalnya tanpa undangan, terjadi secara kebetulan, di mana
saja, kapan saja.
3) Rapat
terbuka
Rapat terbuka ialah rapat
yang dapat dihadiri oleh seluruh anggota organisasi. Materi rapat yang dibahas
merupakan masalah yang tidak bersifat rahasia.
4) Rapat
tertutup
Rapat tertutup ialah
rapat yang diselenggarakan untuk kalangan tertentu dalam suatu organisasi,
biasanya yang dibahas hal-hal yang menyangkut masalah yang sifatnya rahasia
(tidak atau belum boleh diketahui oleh umum).
c.
Berdasarkan
jangka waktu
1) Rapat
mingguan
2) Rapat
bulanan
3) Rapat
semester
4) Rapat
tahunan
d. Berdasarkan frekuensi
1)
Rapat rutin
Rapat rutin ialah rapat
yang waktunya sudah tertentu atau biasa, misal mingguan, bulanan.
2)
Rapat incidental
Rapat insidental ialah
rapat yang terjadi tanpa direncanakan terlebih dahulu, karena adanya masalah
yang memerlukan penanganan dengan segera.
e. Berdasarkan
nama
1)
Rapat kerja
Rapat kerja adalah rapat
atau pertemuan para karyawan dan pimpinan guna membabas hal-hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas suatu instansi.
2)
Rapat dinas
Rapat dinas ialah rapat
yang membicarakan masalah kedinasan atau pekerjaan (biasanya dilakukan oleh orang-orang
yang bertugas di instansi pemerintah).
3)
Musyawarah kerja
Musyawarah kerja
merupakan kata lain dari rapat kerja.
2.
Syarat-syarat rapat
a. Membicarakan
suatu masalah yang berkaitan dengan
tujuan organisasi, perusahaan, instansi pemerintah, dan lain-lain, yang harus
dirundingkan/didiskusikan secara bermusyawarah.
b. Pada
saat rapat seluruh peserta hams berperan aktif.
c. Setiap
pembicaraan ketika rapat berlangsung harus bersifat terbuka (tidak ada yang disembunyikan
serta prasangka).
d. Adanya
unsur-unsur rapat seperti pemimpin, notulen, moderator, peserta rapat, masalah
yang dibahas.
Untuk mencapai tujuan rapat agar rapat berhasil, setiap
peserta rapat hams mengetahui syaratsyarat rapat yang baik. Syarat-syarat
rapat yang baik, antara lain:
a. Persiapan
rapat
Secara garis besar persiapan yang harus dilakukan, yaitu:
1)
penentuan tujuan rapat dan acara rapat
2)
penentuan waktu, tanggal, hari, tahun.
3)
penentuan tempat.
4)
Akomodasi
5)
Konsumsi
6)
media/peralatan
Mengenai persiapan rapat secara terperinci akan dibahas dalam
materi berikutnya.
b. Pelaksanaan
rapat
1)
Suasana rapat berlangsung terbuka
2)
Para peserta rapat berpartisipasi aktif
3)
Adanya kendali dari ketua rapat
4)
Hindarkan debat kusir
5)
Bahasa harus komunikatif
6)
Hindarkan monopoli ketika berbicara
7)
Terdapat keputusan dan kesimpulan rapat
8)
Adanya notulen
9)
Acara rapat
10)
Media rapat
11)
Waktu
D.
Unsur-Unsur Rapat
Rapat yang termasuk salah satu jenis diskusi terdiri atas beberapa unsur, di antaranya:
1. tujuan
rapat
2. masalah
yang dirapatkan pemimpin rapat
3. peserta
rapat
4. media
rapat
5. notulis
atau sekretaris
1. Tujuan
rapat
2. Masalah
yang dirapatkan
3. Pemimpin
rapat
Tipe-tipe pemimpin
rapat:
a.
Tipe otoriter
Tipe otoriter maksudnya
ialah seorang pemimpin yang mempunyai rasa bahwa dirinya orang yang paling
berkuasa, paling mengetahui dalam segala hal, dan setiap keputusan hanya
ditentukan dirinya.
b.
Tipe demokratis
Tipe demokratis maksudnya
seorang pemimpin yang bersifat adil, terbuka, memberikan kesempatan kepada para
peserta untuk mengemukakan pendapat, pandangan, pertanyaan atau saran-saran,
berperan aktif, ikut menentukan tujuan kelompok, pemimpin berusaha untuk
membimbing dan mengarahkan peserta rapat, memberi petunjuk, memberikan bantuan
kepada para peserta kelompok.
c.
Tipe laissez faire
Tipe laissez faire atau
tipe liberal maksudnya pemimpin rapat memberikan kebebasan kepada para peserta
rapat untuk mengambil berbagai macam
langkah atau cara dalam menyelesaikan masalah. Peserta rapat
a.
Sifat atau
karakter peserta rapci
Beberapa tipe peserta
rapat, yaitu sebagai berikut:
1)
Tipe pemersatu
penuh pengertian,
persahabatan, berjiwa besar, sabar, tekun/ulet, mempunyai sikap toleran.
2)
Tipe perantara
Bertindak sebagai perantara, atau sebagai
penghubung antara yang satu dengan yang lain, baik perorangan maupun kelompok.
3)
Tipe pendengar
Peserta rapat dengan tipe
pendengar termasuk peserta rapat yang pasif, tidak turut berperan serta secara
aktif dalam rapat. Tipe pendengar umumnya orang yang bersifat pendiam (jarang
berbicara).
4)
Tipe pemberi semangat
Peserta rapat yang
termasuk pemberi semangat mempunyai sifat penggerak, kemauan, dan kemampuan
bekerja yang cukup tinggi. Dapat mempengaruhi orang lain karena pandai membaca
situasi, berwibawa, disegani sehingga mempunyai pengaruh baik di kalangan
kelompok sendiri maupun di luar kelompok.
5)
Tipe inisiatif
Merupakan orang yang rajin, tekun,
kreativitas yang tinggi serta mempunyai keinginan yang baik, untuk turut
memikirkan pemecahan keadaan atau masalah.
6)
Tipe pemberi informasi
Pada saat rapat
orang-orang yang termasuk tipe pemberi informasi selalu mernberikan informasi
karena mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang cukup banyak, mudah bergaul,
dan dapat dipercaya.
7)
Tipe penyerang
Peserta rapat tipe ini bersifat pendobrak, menentang
terhadap masalah yang sedang dibahas, pendapat, dan sikap orang lain. Sehingga
dapat menimbulkan perdebatan dan perpecahan.
b.
Fungsi peserta rapat
1)
Sebagai penyumbang pendapat
2)
Sebagai penyimpul
3)
Sebagai penyumbang data
4)
Sebagai penerima basil keputusan
5)
Sebagai pembantu pemimpin
4. Media
rapat
Media rapat adalah fasilitas peralatan yang biasa digunakan
dalam suatu rapat balk rapat dengan peserta yang sedikit maupun peserta rapat
yang berjumlah banyak. Beberapa contoh media rapat, antara lain:
a.
ruangan, meja, dan kursi;
b.
lampu penerangan;
c.
papan tulis/white board;
d.
flip chart;
e.
sound system;
f.
ballpoint;
g.
buku;
h.
kertas;
i.
pensil;
j.
OHP (over head projector);
k.
komputer;
l.
dan lain-lain
5. Notulis
atau sekretaris
Jalannya
rapat ditulis oleh seorang petugas khusus yaitu notulis atau sekretaris.
Perihal notulis ini dibahas lebih terperinci dalam bab 3 bagian
E.
Teknik Penyelenggaraan Rapat
Teknik-teknik penyelenggaraan rapat terdiri atas kegiatan
sebagai berikut.
1. Persiapan
rapat
a.
Why
(Mengapa?)
Latar belakang
diadakannya rapat. Para peserta rapat perlu mengetahui mengapa rapat perlu
diselenggarakan.
b.
What (Apa?)
Materi atau masalah harus
dirumuskan dengan tepat. Jangan sampai permasalahan dirumuskan terlalu luas.
c.
Who
(Siapa?)
Orang-orang yang akan
terlibat dan diundang dalam rapat harus disesuaikan dengan latar belakang
diadakannya rapat dan masalah yang akan dirapatkan.
d.
Where (Dimana)
Penentuan tempat
diselenggarakannya rapat harus turut diperhitungkan dengan sebaikbaiknya.
e.
When
(kapan)
Penentuan waktu, tanggal,
jam, hari, harus diperhitungkan dengan melihat kondisi atau situasi
perkembangan organisasi atau perusahaan.
f.
How
(bagaimana)
yang akan diselenggarakan
(tertutup, terbuka ataukah yang lain).
hal-hal lain yang
perlu dipersiapkan dalam menyelenggarakan rapat, yaitu sebagai berikut:
a.
Persiapan administrasi
Hal-hal yang berkaitan
dengan persiapan administrasi, antara lain sebagai berikut:
1)
mengirimkan notula rapat sebelumnya kepada para
peserta rapat.
2)
mengisyaratkan kebutuhan akan rapat selanjutnya.
3)
mengumpulkan bermacam keterangan atau data dan
butir-butir acara rapat.
4)
memperhatikan hasil rapat atau perjanjian
kesepakatan rapat terdahulu.
5)
membuat usulan acara rapat dan mendiskusikannya.
6)
menyusun secara sistematis setiap acara.
7)
menentukan peserta rapat.
8)
membuat surat undangan rapat atau konvokasi.
9)
menyusun acara rapat dan daftar hadir peserta
rapat.
10)
memperhatikan dan menentukan media atau
peralatan rapat seperti ruangan rapat, tempat duduk, bentuk tempat rapat, pengeras
suara, OHP, lampu penerangan, penempatan tempat duduk peserta rapat, LCD
projector, layar, flip chart, sound system, kertas, ballpoint, buku, pensil,
tip ex, komputer.
11)
menyusulkan materi diskusi yang belum sempat
dikirim.
12)
menyiapkan notulen.
b.
Persiapan ruangan
Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam aturan ruang rapat, antara lain:
1)
cahaya
penerangan
2)
ventilasi udara
3)
pengaturan tempat duduk
4)
penempatan peralatan.
c.
Persiapan akomodasi konsumsi
d.
Kesehatan dan keamanan
e.
Penyusunan proposal
Kegiatan yang memerlukan
proposal sebelum pelaksanaan, antara lain:
1)
Hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan. urusan
dinas, organisasi, perusahaan.
2)
Hal-hal yang berkaitan dengan hiburan. Misal,
pentas seni, pasar amal, bazar, dan lain-lain.
3)
Perayaan hari besar nasional dan keagamaan.
Misal, hari kemerdekaan, hari pendidikan, Isra Miraj, dan lain-lain.
Adapun cara menyusun proposal, yaitu sebagai berikut:
1)
Kata pengantar; isinya mengemukakan intisari
proposal, -antara lain berisi alasan dibuatnya proposal.
2)
Pendahuluan; berisi dasar pemikiran diaclakannya
kegiatan, maksud dan tujuan kegiatan, secara singkat.
3)
Maksud clan tujuan kegiatan secara jelas.
4)
Jenis kegiatan; contoh perlbmbaan, pembangunan,
pentas, amal.
5)
Rencana kerja; jadwal kegiatan, target yang
ingin dicapai.
6)
Lokasi atau tempat kegiatan.
7)
Waktu kegiatan.
8)
Orang-orang yang terlibat kegiatan atau panitia
pelaksana kegiatan.
9)
Dana; dituliskan secara terperinci danalbiaya
untuk pengeluaran dan pemasukan;
10)
Harapan; ditulis dalam bagian kalimat penutup,
misal memohon agar orang yang menyetujui proposal turut aktif atau terlibat
dalam pelaksanaan kegiatan.
11)
Lampiran-lampiran; daftar panitia, foto/denah
yang berkaitan dengan kegiatan.
2. Penyelenggaraan
rapat atau pelaksanaan rapat
a.
Pembukaan rapat
b.
Pembagian tugas
Pada saat rapat berlangsung,
adakalanya pembahasan masalah
harus dilakukan dengan cara
·
Orang-orang
yang harus mempromosikan barang
·
Cara
mempromosikan barang, media cetak/elektronik
·
Pmebagian
wilayah pemasaran
·
Peningkatan
kualitas barang
·
Dan
lain-lain
c.
Rapat kelompok
Topik yang telah
dibagi-bagi oleh pemimpin rapat dibahas dalam rapat kelompok. Apabila dipandang
perlu setiap topik dapat dibahas lagi dalam setiap subkelompok (kelompok yang
telah dibentuk dibagi lagi menjadi subkelompok).
d.
Rapat pleno
Rapat pleno merupakan
rapat para peserta rapat secara keseluruhan.
e.
Perumusan
Perumusan hasil rapat
dapat dilakukan oleh tim perumus rapat (biasanya tim perumus rapat telah
ditentukan sebelum rapat dimulai).
f.
Reproduksi
Hasil perumusan rapat
atau kesimpulan rapat diserahkan kepada pemimpin rapat. Naskah basil rapat
disahkan oleh pemimpin rapat sebagai hasil keputusan
bersama dalam rapat. Setelah hasil rapat disetujui dan disahkan.
g.
Selingan atau istirahat
Acara rapat yang padat
bukan berarti tanpa istirahat. Penyusun acara rapat harus menyelipkan waktu
untuk istirahat makan, seperti makanan ringan, makan berat, dan waktu untuk
istirahat serta waktu untuk sembahyang (salat).
3. Pelaporan
a. Buku Administrasi Perkantoran Modern
karya The Liang Gie, ialah
suatu dokumen sebagai hasil serangkaian kegiatan mencari dan menyajikan
informasi mengenai suatu hal tertentu.
b. Buku Bahasa yang lugas dalam laporan
teknik karangan Zaenal Arifin, adalah
bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan.
c. Dalam KBBI, adalah segala sesuatu yang
dilaporkan, berita. Sedangkanpelaporan ialah proses, cara, perbuatan
melaporkan.
Secara garis besar, laporan terbagi atas dua macam, yaitu
laporan hasil penelitian ilmiah dan laporan bukan hasil penelitian ilmiah.
Unsur-unsur
laporan hasil rapat, yaitu:
a.
Pelapor
b.
Penerima laporan
c.
Bahan yang dilaporkan
4. Sarana
komunikasi (bahasa)
Ialah bahasa
yang digunakan pelapor. Bahasa dalam laporan basil rapat hendaknya sederhana
dan lugas agar mudah dipahami. Selain itu, bahasa harus komunikatif artinya
bahasa yang digunakan harus bahasa yang baik dan benar sesuai dengan kaidah
bahasa yang berlaku. Bahasa yang baik dan benar berarti memperhatikan hal-hal:
a.
Paragraf yang runtut
Paragraf yang baik ialah
semua kalimat yang membentuk paragraf menguraikan satu gagasan dan kalimat-kalimatnya
saling berkaitan/padu.
b.
Kalimat yang efektif
Kalimat yang efektif adalah
kalimat yang berisi gagasan secara jelas, singkat, dan tepat sesuai dengan
kaidah bahasa yang berlaku.
Agar kalimat yang kita susun dalam laporan rapat mudah
dipahami, perhatikan petunjuk gut ini.
1)
Gunakanlah kalimat-kalimat pendek.
2)
Gunakanlah bahasa yang sederhana dan rnudah
dipahami orang lain.
3)
Gunakan kalimat luas tanpa kalimat majemuk
kalimat tunggal yang diperluas disebut kalimat luas).
Contoh:
Saya pergi = kalimat
tunggal.
Saya pergi ke Bandung =
kalimat luas
4)
Gunakan kalimat aktif.
5)
?ilihlah kata-kata yang tepat (jangan ber~uakna
_anda).
6)
Gunakan buku pedoman umum Ejaan yang
Disempurnakan.
Selain keempat macam teknik penyelenggara‑at tersebut di atas,
masih diperlukan langkahah selanjutnya, yaitu alat pengganda dan cara
:nstribusian atau pengiriman. Mengenai hal ini dibahas secara khusus dalam bab
4.
F.
Identifikasi Keperluan Rapat
Secara garis besar keperluan rapat mencakup hal, yaitu:
1.
Bahan
2.
Alat
3.
akomodasi
Berikut
ini kita bahas satu per satu ketiga keperluan rapat tersebut.
1. Bahan
Yang dimaksud bahan di sini ialah materi atau zk masalah yang
akan dibahas dalam rapat.Beberapa
bahan yang harus dipersiapkan, yaitu:
a.
Notula, yang merupakan hasil rapat sebelumnya.
b.
Makalah atau kertas kerja yang akan dibahas dalam rapat.
c.
Beberapa peraturan yang dibutuhkan.
d.
Bahan-bahan acuan berupa buku, majalahl media
cetak atau elektronik yang sesuai dengan materi rapat.
2. Alat
Alat atau peralatan dan perlengkapan rapat yang harus diidentifikasi
antara lain sebagai berikut:
a.
flip chart dan spidol.
b.
white board, alat tulis, dan penghapusnya.
c.
Over Head Projector (OHP) atau LCD Projector
dan layarnya.
d.
Sound system dan mike.
e.
Video shooting atau handy carp.
f.
Kamera dan isi kamera.
g.
Tape recorder dan kaset.
h.
Map atau tas untuk bahan-bahan rapat.
i.
Block note dengan ballpoint
j.
Name tag untuk peserta rapat.
k.
Peralatan menulis dimasukkan ke dalam map atau
tas (buku, pensil, penghapus, penggaris, dan lain-lain.
l.
Kertas (HVS, doorslag, kertas stensil, kertas
bergaris), stopmap, melhekter, ordner.
m.
Terminal data atau komputer, internet.
n.
Kalkulator mesin tik, mesin hitung, mesin
pengganda/stensil, fotokopi, risograf, dan lain-lain).
o.
Dan disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan
rapat.
3. Akomodasi
G.
Macam-Macam Tata Ruang Rapat
Pengertian tata ruang menurut para ahli adalah sebagai
berikut.
1. The
Liang Gie dalam bukunya yang berjudul Administrasi Perkantoran Modern dikemukakan bahwa "Penyusunan
alat-alat kantor pada letak yang tepat serta pengaturan tempat kerja yang
menimbulkan kepuasan bekerja bagi para pegawai disebut tata ruang
perkantoran".
2. Menurut
Litlefield & Petterson, dalam bukunya "Modern Office Management",
mengatakan: "Office lay out may be defined as the arrangement of furniture
and equipment within availeble flour space" (Tata ruang kantor dapat
dirumuskan sebagai penyusunan perabot dan alat perlengkapan pada luas yang
tersedia).
Adapun tujuan penataan ruang kantor adalah sebagai berikut:
1. memberikan
kemudahan yang optimum bagi arus komunikasi dan arus kerja.
2. memberikan
kondisi keij a yang baik bagi setiap orang, sehingga timbul kepuasan bekerja
para karyawan.
3. memudahkan
pengawasan sehingga manager dapat melihat staf yang sedang bekerja.
4. memberikan
kemudahan yang tinggi kepada setiap gerakan karyawan dari meja ke meja.
5. menghindarkan
diri dari kemungkinan saling mengganggu antara karyawan yang satu dengan
karyawan yang lainnya.
6. mempergunakan
segenap ruangan dengan aik, sehingga setiap meter persegi, sudut atau -engah
ruangan dapat dimanfaatkan untuk aerbagai aktifitas pekerjaan kantor.
7. memisahkan
pekerjaan yang berbunyi keras, aduh dan mengganggu dari pekerjaan yang sunyi.
8. terciptanya kesan yang baik tentang
organi-E:asi tersebut dari para relasi dan tamu yang ;atang.
9. pelaksanaan
pekerjaan dapat menempuh jarak -erpendek.
Menurut Drs.
The Gie mengatakan bahwa tata ruang
yang baik mempunyai
beberapa keuntungan, di antaranya:
1. mencegah
penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena harus mondar mandir yang
seharusnya tidak perlu;
2. menjamin
kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan;
3. mencegah
para pegawai bagian lain terganggu oleh publik yang akan menemui satu bagian
tertentu;
4. memungkinkan
pemakaian ruangan secara _fisien;
5. pengawasan
mudah dilaksanakan;
6. _erciptanya
suasana kerja yang menyenang-_ian.
Selanjutnya Drs. Moekijat dalam bukunya Tata sana Kantor, mengatakan tata ruang yang
baik memberikan manfaat sebagai berikut.
1. merencanakan
suatu kantor dengan baik akan memberikan efisiensi melakukan pekerjaan
2. penghematan
penggunaan ruang lantai yang tepat
3. pengawasan
dapat dipermudah
4. hubungan
dapat dipercaya
5. perlengkapan
dan mesin kantor berguna lebih baik
6. jalannya
pekerjaan lebih lancer
7. menambah
kesenangan dan semangat bekerja bagi karyawan
faktor yang harus diperhatikan dalam tata ruang rapat di antaranya:
·
pengembangan kantor pada masa yang akan datang;
·
gambaran perkembangan wilayah di masa yang akan
datang;
·
sumber tenaga kerja dan kebutuhan kantor;
·
udara yang bersih dan segar;
·
ongkos pemeliharaan yang rendah;
·
fasilitas-fasilitas angkutan yang lebih mudah.
Dalam merancang dan menyusun tata ruang kantor perlu Anda
perhatikan juga faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi terhadap penataan
ruang kantor, yaitu cahaya, warna, udara, dan suara.
1. Perencanaan
cahaya
Dengan penerangan cahaya yang baik akan diperoleh beberapa
keuntungan, di antaranya:
a.
hasil pekerjaan atau produktivitas bertambah.
b.
kualitas pekerjaan lebih baik
c.
kesalahan-kesalahan berkurang
d.
semangat kerja pegawai lebih baik
e.
mengurangi ketegangan dan kelelahan (mata dan
rohani)
f.
prestise lebih baik untuk perusahaan
Ada empat cahaya buatan manusia, yaitu:
a.
Cahaya langsung
b.
Cahaya setengah langsung
c.
Cahaya tidak langsung
d.
Cahaya setengah tidak langsung
Dibawah ini merupakan daftar tentang banyaknya
cahaya yang mesti digunakan di dalam menerangi sebuah kantor menurut para ahli
penerangan di Amerika Serikat.
Macam Pekerjaan
|
Saran-saran besarnya cahaya (menurut perhitungan
dengan FootCandle*)
|
1.
Pekerjaan
yang membutuhkan penglihatan tajam...ini meliputi pekerjaan mengenai
huru-uruf atau angka-angka yang lembut, perbedaan warna yang samat atau untuk
jangka waktu lama secara terus menerus.
Contoh: memeriksa perhitungan, melakukan
pembukuan dan menggambar
|
50 watt
|
2.
Pekerjaan
yang membutuhkan pengliahatan biasa
Contoh: membuat surat, mengurus arsip, melakukan
rapat, bagian pembukuan dan menggambar
|
30 watt
|
3.
Pekerjaan
yang membutuhkan penglihatan sepintas lalu
Contoh: ruang aktivitas, resepsi, tangga gedung
atau kamar mandi
|
10 watt
|
4.
Pekerjaan
yang membutuhkan penglihatan sederhana
Contoh: lorong atau jalan lalu lintas dalam
gedung
|
5 watt
|
2. Perencanaan
warna
Menurut Darul Amin Jemmy, warna-warna yang lembut akan cocok
dengan suasana kerja, diantaranya: abu-abu cerah, krem, warna gading (broken
white), dan warna lainnya yang memiliki tingkat pantul cahaya yang dianjurkan.
Macam-macam warna:
·
Warna primer: merah, biru, kuning
·
Warna sekunder: warna yang dihasilkan dari
campuran warna primer
·
Warna tersier: campuran dari warna primer dan
sekunder
Arti warna dan efek psikologis:
·
Merah:berani, sensual, merah
·
Kuning: kehangatan, bercahaya dan cerah
·
Hijau: alami
·
Biru: harmonis, tenang, lapang
·
Putih: orisinal, ringan, polos, tenteram,
nyaman, terang
·
Merah muda: ceria, romantis
·
Oranye: bersahabat, hampir sama dengan merah,
dll
Pertimbangan dalam memilih warna ruang:
·
Ukuran ruang
·
Lokasi bangunan
·
Lokasi ruangan
·
Tipe ruang
·
Bentuk ruang
·
Tinggi ruang
Dengan menggunakan warna
yang tepat dan baik, akan diperoleh keuntungan, di antaranya
a.
kantor menjadi tampak menyenangkan dan menarik
pemandangan.
b.
mempunyai akibat yang tidak langsung terhadap
efisiensi dan produktivitas pegawai.
c.
mencegah kesilauan akibat cahaya yang berlebihan.
d.
memelihara kegembiraan, ketenangan dan semangat
kerja pegawai.
e.
mengurangi rasa tertekan sehingga pegawai merasa
lega dan bebas.
Menurut Nadine Todd dalam bukunya "Office Practice and
Secretarial Administration" mengatakan bahwa warna memberikan pengaruh
terhadap tamu yang datang atau kepada orang yang harus dilayani, di antaranya:
a.
Kepercayaan terhadap kantor
b.
Efisiensi atau produktivitas
c.
Moral
3. Perencanaan
udara
Menurut Prof. Soetarman, bahwa "beban panas yang
berlebihan dapat menurunkan prestasi kerja". Untuk itu maka yang paling mendekati
derajat celcius.
Untuk mengatasi udara yang panas dan lembab perlu diperhatikan
hal berikut:
a.
mengatur suhu udara dalam ruang kerja dengan
alat AC (Air Conditioning).
b.
membuat lubang-lubang udara (ventilasi).
c.
mengatur pakaian kerja yang sebaik-baiknya
dipakai oleh para pekerja.
Dengan pengaturan udara yang tepat dan baik maka akan
diperoleh keuntungan-keuntungan, di antaranya:
a.
kenyamanan bekerja pegawai terjamin
b.
produktivitas kerja yang lebih tinggi
c.
kualitas pekerjaan yang lebih baik
d.
semangat
kerja yang lebih tinggi
e.
kesehatan
pegawai terpelihara dengan baik
f.
kesan
yang lebih baik dari para tamu
4. Penataan
suara
Kebisingan/gaduh berakibat pada:
a. gangguan mental dan saraf bagi pegawai
b. Kesulitan mengadakan konsentrasi
c. Kesalahan yang lebih banyakahan
yang bertambah
d. Semangat kerja pegawai berkurang
Banyak suara
terdapat dalam kantor yaitu: Haan, geseran kursi-kursi, suara mesin kantor dan suara di luar kantor.
Untuk mengatasi
faktor suara yang sering yang sering
mengurangi efisiensi kerja para pegawai, hendak-memperhatikan
berikut:
a. Langit-langit atau dinding ruangan
dipakai an penyadap suara.
b. Mesin-mesin tik di bawahnya diberi
alas karet r_ a tipis.
c. Pesawat telepon dibuatkan bilik
kecil yang -r-rtup rapat
d. Lantai-lantai ruangan sebaiknya
diberi alas «-=-~et atau semacam tegel dari bahan yang tidak _a v ak meneruskan
suara.
H.
Teknik Menyusun Undangan Rapat
Surat tidak jelas dan terang pesannya, akan mengakibatkan:
1. Tidak dapat dimengerti dan
menimbulkan keraguan bagi penerima;
2. Terjadi pemahaman yang salah (salah
tafsir) pada isi surat;
3. Tidak mendapat tanggapan atau
jawaban segaimana diharapkan;
4. tidak
akan dapat mencapai maksud dan tujuan.
Dalam hal menulis surat, seseorang harus menguasai hal-hal berikut:
1. Memahami
atau menguasai pemakaian bahasa/ tata bahasa yang baik.
2. Mengetahui
permasalahan dan latar
belakangn ya.
3. Memahami
peraturan yang berkaitan dengan surat dan pekerjaannya.
4. Mengetahui
dan memahami kepada siapa is membuat atau menulis surat.
5. Mengenal
dan menguasai teknik menyusun surat dengan baik.
Ada beberapa syarat penulisan bahasa surat yang baik, yaitu
sebagai berikut:
1. Nada
bahasa surat harus tepat
a)
hindari kata-kata atau kalimat majemuk,
b)
perhatikan aturan tata bahasa, dan
c)
terapkan sopan santun penulisan bahasa surat
yang lazim.
2. Penggunaan
bahasa kalimat-kalimat yang sederhana
Kalimat adalah susunan kata yang teratur, yang menyatakan
suatu pengertian.
3. Rumusan
isi surat
Isi surat dirumuskan secara singkat di bagian surat yang
dikenal dengan "HAL atau PERIHAL". Rumusan tersebut harus menegaskan
seluruh isi surat.
4. Agar
tidak terjadi salah penafsiran dari pembaca terhadap maksud dan tujuan isi
surat, maka dalam penulisan surat harus jelas maknanya, untuk itu:
a.
hindari pemakaian kata atau istilah yang kurang
lazim (tidak umum) dan kalimat yang berbelit-belit serta panjang;
b.
pemilihan kata yang tepat, susunan kalimat
sederhana, ungkapan yang wajar, teknik mengemukakan alinea yang teratur serta
tulisan/ ketikan jelas dan benar akan memperjelas isi surat;
c.
penggunaan ejaan dan tanda baca yang tepat serta
dalam menggunakan singkatan hanya yang sudah biasa/umum dipakai.
5. Pengaturan
alinea
Tiap-tiap bagian surat mempunyai kegunaankegunaan tertentu,
di antaranya:
a)
untuk mengetahui dari instansi atau perusahaan
mana surat tersebut dikirimkan;
b)
untuk mengetahui kota, tanggal, bulan, dan tahun
surat dikeluarkan;
c)
untuk mengetahui tentang atau perihal surat
dikirimkan;
d)
untuk mengetahui maksud, tujuan, dan keinginan
pengirim;
e)
untuk mengetahui siapa nama dan jabatan penanggung
jawab surat;
f)
untuk mengetahui mungkin ada dokumendokumen
yang dilampirkan yang terkait dengan isi surat
Dari bagian-bagian surat inilah akan terbentuk sebuah surat.
Letak atau penempatan bagian-bagian surat dinas terdiri dari
empat bagian utama, yaitu sebagai berikut.
a.
Kepala surat
b.
Pembukaan
c.
Isi surat
d.
Penutup
e.
Kepala surat
a. Kepala Surat
Pada bagian ini
dicantumkan nama instansi atau lembaga, alamat instansi atau lembaga, nomor
telepon, lambang instansi, dan lain-lain.
b. Pembukaan
Pada bagian ini terdapat:
1)
Tanggal surat,
2)
Nomor surat,
3)
Lampiran,
4)
Hal atau perihal,
5)
Nama dan alamat surat,
6)
Salam pembuka,
7)
Isi surat atau tubuh surat
c.
Penutup
Bagian penutup berisikan hal-hal sebagai berikut:
1) Salam penutup
2) Pejabat penandatangan
I.
Teknik Menyusun Agenda Rapat Dan Acara Rapat
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan:
1. Teknik
adalah:
a.
pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang
berkenaan dengan hasil industri (bangunan, mesin, dan sebagainya)
b.
cara (kepandaian dan sebagainya) membuat sesuatu
atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seni
c.
cara sistematis mengerjakan sesuatu
2. Agenda
ialah:
a.
buku catatan yang bertanggal, untuk satu tahun;
b.
acara (yang akan dibicarakan dalam rapat)
3. Acara
ialah:
a.
hal atau pokok yang akan dibicarakar. (dalam rapat,
perundingan, dan sebagainya); agenda;
b.
hal atau pokok isi karangan;
c.
perkara pemeriksaan dalam pengadilan.
4. Rapat
adalah
a.
pertemuan (kumpulan) untuk membicarakan sesuatu;
sidang; majelis;
b.
sidang untuk membahas masalah yang berkenaan
dengan bidang pekerjaan yang dihadapi;
c.
pertemuan staf untuk membahas hal-hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas suatu instansi.
Berdasarkan arti harfiah istilah agenda rapat dengan acara
rapat mempunyai arti yang sama. namun dalam hal rapat terdapat perbedaan antara
agenda rapat dengan acara rapat. Dalam hal rapat, agenda rapat adalah daftar
yang berisi pokok-pokok permasalahan yang akan dibicarakan dalam suatu rapat,
sedangkan acara rapat adalah perincian atau penjabaran lebih lanjut dari
topik-topik dalam agenda rapat.
Teknik menyusun agenda dan acara rapat adalah cara sistematis
menyusun pokok masalah yang akan dibicarakan dalam pertemuan atau rapat.
Adapun hal-hal yang hams diperhatikan dalam menyusun agenda
rapat, yaitu:
1.
mengetahui dan menguasai pokok masalah yang akan
dibicarakan dalam rapat
2.
mengetahui tema dan tujuan rapat
3.
mengetahui keadaan calon peserta rapat dari
segi:
a.
peserta rapat dari luar organisasi (ekstern)
b.
peserta rapat dari dalam organisasi (intern)
c.
peserta rapat dari luar dan dalam organisasi
(campuran)
d.
jenis kelamin, usia, jabatan, status sosial, pendidikan
(secara umum)
4.
mengetahui waktu, tempat, lamanya rapat,
pelaksanaan rapat
5.
mengetahui peralatan yang akan digunakan
6.
mengetahui keadaan calon pemimpin rapat
7.
mengetahui keadaan ruang rapat
8.
mengetahui makanan berat/ringan dan minuman yang
akan dihidangkan serta waktu istirahat
9.
mengetahui tata tertib rapat.
Untuk menyusun acara rapat, hal-hal yang harus diperhatikan sama dengan menyusun
agenda rapat (sebanyak sembilan unsur) ditambah dengan:
1.
acara disusun sesuai dengan pokok permasalahan
2.
secara umum urutan acara rapat terdiri atas:
a.
pembukaan
b.
pengarahan dari pemimpin rapat atau ada pejabat
tertentu yang memberikan pengarahan
c.
pelaksanaan rapat (disesuaikan dengan kebutuhan
rapat dan situasi), sebagai contoh:
1)
penjelasan atau pengarahan dari pemimpin rapat
2)
pembagian tugas berdasarkan kriteria/ ukuran
tertentu yang dilakukan pemimpin rap at
3)
setiap kelompok mendiskusikan materi yang telah
diterima
4)
mengemukakan hasil tugas kelompok oleh setiap
ketua kelompok
5)
mengkaji permasalahan yang timbul
6)
melaksanakan tahap tanya jawab dan adu
argumentasi
7)
tahap mengambil keputusan
8)
tahap menyimpulkan
d.
pemimpin rapat atau pembawa acara membacakan
hasil rapat atau kesimpulan rapat dan diakhiri dengan penutupan.
3.
Pada saat menyusun acara rapat, penyusun harus
memperhatikan waktu. Waktu untuk pelaksanaan rapat dibagi-bagi untuk selingan
istirahat 10 menit untuk snack/kudapan dan minum (coffee break), untuk makan
siang dan istirahat/shalat, untuk coffee break lagi apabila acara berlangsung
sampai sore. Bila acara sampai malam hari tentunya ditambah lagi dengan makan
malam.
MODUL 3
MENYELENGGARAKAN PERTEMUAN
A.
Prosedur Pertemuan
Dalam buku Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbitan Balai
Pustaka diuraikan bahwa prosedur adalah:
1. tahap
kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas.
2. metode langkah demi langkah secara
pasti dalam memecahkan suatu problem.
Adapun prosedur pertemuan atau rapat secara umum yang dilakukan oleh panitia penyelenggara,
yaitu sebagai berikut:
1. Melakukan prapersiapan seperti menentukan
masalah; tujuan, dan maksud rapat, pemimpin dan peserta rapat, mengirimkan
notula rapat sebelumnya.
2. Menentukan acara rapat dan, menata
ruang rapat, menyiapkan peralatan perangkat lunak dan keras, peralatan menulis,
menyusulkan bahan rapat yang belum sempat dikirim, menyusun konvokasi atau
undangan rapat, menempatkan peserta sesuai dengan fungsi dan kedudukannya.
3. Panitia
penyelenggara dan peserta rapat turut terlibat dalam pelaksanaan rapat.
Seluruhnya peserta rapat mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
4. Seorang
notulis bila rapat telah selesai harus mampu mencatat jalannya acara rapat. Hal
yang dicatat ialah inti-inti pembicaraan selama berlangsungnya acara rapat.
5. Bila
rapat telah berakhir maka pihak penyelenggara harus mempunyai notula rapat yang
ditulis oleh notulis atau sekretaris.
Jadi, secara sederhana dapat disimpulkan bahwa prosedur
pertemuan atau rapat terdiri atas empat unsur, yaitu:
1. prapersiapan;
2. persiapan;
3. pelaksanaan;
4. penggandaan
dan pendistribusian.
B.
Etika Pertemuan Dan Gaya Komunikasi
1. Etika
pertemuan
Etika merupakan norma, nilai, kaidah, atau ukuran tingkah laku
yang baik yang sesuai dengan agama, tradisi dan hukum setempat.
Ketika melakukan pertemuan/ rapat setiap orang harus mempunyai
etika seperti:
·
kesusilaan, dan atau budi pekerti yang baik
·
kesopanan dalam segala segi kehidupan dan tindakannya. Etika menjadi dasar atau
pedoman ketika melakukan pertemuan/rapat.
Beberapa etika pertemuan atau rapat yang harus diperhatikan
dan diterapkan, yaitu sebagai berikut:
a.
pihak panitia penyelenggara rapat:
1)
menyelenggarakan pertemuan sesuai prosedur yang
berlaku, setiap acara tepat waktu.
2)
menata ruangan dengan baik.
3)
menempatkan tempat duduk untuk orang sesuai
dengan kedudukan atau jabatan orang yang bersangkutan.
4)
mengundang peserta rapat beberapa hari sebelum
pelaksanaan rapat (3 sampai 7 hari sebelum pelaksanaan rapat)
5)
menghargai seluruh peserta rapat
6)
membagikan makalah dengan sopan dan tertib menggunakan bahasa yang baik, santun, dan
dapat dipahami.
b.
pihak peserta rapat
1)
hadir tepat waktu
2)
mengikuti aturan atau tata tertib rapat
3)
mematikan telepon selularnya (ponsel)
4)
tidak merokok ketika rapat berlangsung
5)
apalagi ruangan rapat ber-AC
6)
bersikap menghargai orang yang sedang berbicara
7)
tidak bersikap emosional/marah
8)
tidak bersikap egois (mementingkan diri sendiri)
9)
bersikap sopan, santun, dan bijaksana
10)
menggunakan bahasa yang santun.
2. Gaya
komunikasi
Gaya berkomunikasi sebenarnya merupakan bagian dari etika
pertemuan.Komunikasi yang efektif dapat berlangsung apabila memenuhi beberapa
persyaratan. Persyaratan tersebut, antara lain sebagai berikut:
a.
Persepsi
Peserta rapat harus mampu
menyampaikan pesan, pendapat, pandangan dengan tepat sehingga dapat diterima
orang lain.
b.
Ketepatan
Peserta rapat harus mampu
menyampaikan pemikiran sesuai dengan kerangka berpikir lawan bicara, sehingga
terhindar dari miscommunication (komunikasi yang salah).
c.
Kredibilitas
Pada saat berkomunikasi
dalam rapat setiap peserta harus memiliki rasa saling percaya.
d.
Pengendalian
Seseorang yang pandai
mengendalikan din ketika berbicara, maka dia pun akan berupava agar pandai
mengendalikan lawan bicaranya.
e.
Kecocokan/keserasian
Peserta rapat harus berusaha
menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan semua orang, bersikap
bersahabat, menyenangkan. menghormati dan berhasil memberi kesan yang baik
terhadap lawan bicara.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam gaya komunikasi,
antara lain:
a.
Persyaratan komunikasi yang efektif seperti
persepsi, ketepatan, kredibilitas, pengendalian. dan kecocokan.
b.
Bahasa isyarat ialah gerakan badan/tubul. atau
ekspresi wajah.
c.
Bahasa yang digunakan jelas, singkat, tepat, dan
santun, serta dapat dipahami dengan mudah oleh orang lain.
d.
Budi pekerti, watak, dan etika turut mempengaruhi
gaya komunikasi seseorang.
e.
Gaya bahasa yang digunakan menentukan gaya
komunikasi. Gaya bahasa yang Bering digunakan antara lain:
1)
Gaya bahasa hiperbola yaitu gaya bahasa yang
menyatakan sesuatu secara berlebihlebihan.
2)
Gaya bahasa klimaks yaitu gaya bahasa yang
menyatakan penegasan mulai dari rendah lalu meninggi.
3)
Gaya bahasa antiklimaks ialah gaya bahasa yang
mengungkapkan sesuatu mulai dari yang tinggi menuju ke yang rendah.
4)
Gaya bahasa simbolik ialah gaya bahasa yang
menggunakan nama dan sifat binatang sebagai perlambang.
Halhal menarik yang dapat mempengaruhi pembicaraan antara
lain:
a.
Pakaian
b.
Pandangan mata
c.
Mimik wajah
d.
Sikap badan
e.
Suara
Suara dapat berbunyi
lebih baik apabila memperhatikan hal-hal berikut:
1
Jelas; dapat didengar dan dipahami oleh lawan
bicara.
2
Intonasi; tekanan dan nada suara tidak monoton,
harus ada lagu turun naik pada saatsaat tertentu.
3
Semangat; suara yang diucapkan dengan penuh
semangat akan turut menghangatkan suasana dan menular kepada para pendengar.
4
Ekspresi; suara harus diungkapkan dengan penuh
penghayatan.
f.
Tulisan
Tulisan turut berpengaruh
terhadap gaya komunikasi. Pada saat rapat, seorang pembicara kadang harus
menjelaskan sesuatu disertai tulisan. Tulisan harus jelas sehingga dapat
terbaca orang lain.
C.
Teknik Membuka Dan Menutup Rapat
Agar terampil
berbicara perlu memperhatikan hal-hal berikut ini.
1.
Memilih
pokok persoalan yang sesuai dengan kebutuhan
2.
Menguasai
materi/pokok permasalahan
3.
Berbicara
dengan jelas, singkat, tepat dan santun
4.
Berbicara
diiringi dengan intonasi dan volume suara yang tepat
5.
Berbicara
diiringi dengan bantuan bahasa isyarat
6.
Menyesuaikan
situasi dengan lawan berbicara
7.
Menanggapi
dengan baik perkataan lawan bicara
8.
Berbicara
tidak keluar dari pokok masalah tema bicara
9.
Berbicara
tidak keluar dari pokok masalah tema pembicaraan
10.
Menggunakan
kata yang dikenal umum
11.
Menggunakan
kata yang baku atau bahasa indonesia daripada bahasa asing namun belum paham
artinya
12.
Menggunakan
kata yang nyata/konkret dari pada kata yang abstrak
13.
Menggunakan
kalimat-kalimat yang pendek
1.
Teknik
membuka rapat
Teknik membuka rapat yaitu sebagai berikut:
a.
Kalimat
pembuka harus menarik atau memikat
b.
Kalimat
pembuka berisi kalimat yang membangkitkan motivasi para pendengar secara
cermat.
c.
Kalimat
pembuka berisi uraian secara umum tentang materi/topik yang akan dibahas.
d.
Berikan
penegasan atau penekanan pada tujuan dari pembicaraan. Selain itu, hal-hal yang
dianggap penting perlu diulang-ulang agar terserap dengan jelas oleh para
pendengar
e.
Gunakan
kalimat yang singkat jelas, tetapi langsung mearik perhatian para pendengar
f.
Pada
awal pembicaraan dapat dipakai beberapa teknik seperti:
1)
Penggunaan data
Penggunaan data dapat
digunakan untuk menarik perhatian pendengar. Penggunaan data adalah segala
informasi yang berkaitan dengan pokok masalah. Data yang ada dapat berbentuk
angka dan dituangkan dalam bentuk tabel atau grafik.
2)
Anekdot
Anekdot merupakan cerita
singkat sesuatu yang lucu dan mengesankan sehingga dapat menarik perhatian.
3)
Membuat pertanyaan
Pembicara yang diawali
dengan pertanyaan akan membuat pendengar merasa ikut dilibatkan.
4)
Mengungkapkan sesuatu yang unik dan istimewa
5)
Peribahasa, kata bijak, dan kutipan dari kitab
suci.
2.
Teknik menutup rapat, yaitu sebagai berikut:
a.
Menyusun ringkasan atau kesimpulan
b.
Kalimat penutup
Berikut ini, beberapa ketentuan tentang cara seseorang menutup
pembicaraan, yaitu:
1)
Kalimat penutup harus diucapkan pembicara karena
merupakan hal penting yang akan diingat oleh para pendengar sehingga berkesan.
2)
Pada akhir pembicaraan tidak perlu dikemukakan
bahwa pembicara berniat mengakhiri pembicaraan dengan mengungkapkan kalimat
yang berlebihan.
3)
Persiapkan dengan sebaik-baiknya kalimat penutup
pembicaraan.
4)
Beberapa cara untuk membuat kalimat penutup
pembicaraan, yaitu:
a)
mengulangi inti pembicaraan dengan penjelasan
yang singkat.
b)
berisi anjuran agar pendengar melakukan suatu
tindakan.
c)
berisi pujianlsanjungan kepada pendengar.
d)
usahakan agar pendengar merasa senang,
tersenyum, bahkan tertawa.
e)
penutup dapat diakhiri dengan peribahasa, syair,
kutipan dari kitab suci yang sesuai, kata bijak dari orang terkenal atau
sesuatu yang dapat membangkitkan semangat para pendengar serta harapan.
5) Bahasa
yang digunakan santun dan komunikatif.
D.
Teknik Memimpin Rapat
Sikap dan sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin rapat,
antara lain:
1. Seorang
pemimpin rapat harus memiliki pengetahuan yang luas
2. Seorang
pemimpin dapat mengendalikan rapat.
Pengendalian rapat oleh pemimpin rapat terdapat tiga macam
cara, yaitu sebagai berikut:
a.
Pengendalian secara bebas terbatas (over-/wad)
b.
Pengendalian secara ketat (closed con-trolled)
c.
Pengendalian rapat gabungan bebas terbatas dan
ketat
3. Pemimpin
rapat harus mempunyai sifat yang adil, tidak memihak, jujur, berwibawa, dan
tegas.
4. Pemimpin
rapat harus mampu mengatur lalu lintas jalannya rapat.
5. Pemimpin
rapat dapat mengelola secara terarah dalam mencapai tujuan rapat.
6. Pemimpin
rapat berusaha agar seluruh peserta rapat memiliki kesempatan untuk memberikan
gagasan.
7. Pemimpin
rapat memimpin rapat menurut prosedur perusahaan dan tata cara pertemuan.
Fungsi pemimpin rapat, antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai
pengarah
2. Sebagai
fasilitator
3. Sebagai
Iayar pemantul
4. Sebagai
penengah atau katalisator
5. Sebagai
motivator
6. Sebagai
pengumpul dan penentu keputusan
Hal-hal yang
harus memperhatikan hal-hal berikut:
a.
Mendengarkan dengan seksama dan penuh perhatian
terhadap pertanyaan yang diajukan pendengar;
b.
Menunggu pendengar menyelesaikan pertanyaannya
(tidak memotong pertanyaan pendengar);
c.
Menjawab pertanyaan dengan singkat, jelas, namun
mencapai sasaran;
d.
Menjawab pertanyaan dengan jujur dan objektif,
bila pembicara tidak mengetahui jawabannya secara pasti lebih baik berterus
terang;
e.
Menjawab pertanyaan disertai dengan bukti dan
contoh agar jawaban pembicara dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya;
f.
Pembicara hendaknya tidak emosional bila terdapat
pertanyaan yang bersifat menguji kepandaian pembicara;
g.
Ketika menjawab pertanyaan hendaknya pandangan
mata ditujukan kepada pendengar.
E.
Teknik Mengajukan Pendapat Dan Bertanya Dalam Rapat
Halhal yang harus diperhatikan oleh pembicara agar bahasa
yang digunakan ketika menyampaikan pendapat dapat berlangsung secara efektif,
yaitu:
1. memakai
kata-kata yang lugas, sederhana;
2. memakai
kata-kata yang singkat, jelas, dan tepat sesuai kaidah bahasa;
3. menghindarkan
pemakaian kata-kata yang bermakna konotatif.
4. menghindarkan
pemakaian istilah atau kata asing yang tidak dipahami oleh pembicara dan tidak
sesuai dengan umur, tingkat sosial, dan pendidikan para pendengar;
5. penyampaian
pendapat tidak menyimpang dari terra.
6. jangan
merasa pendapat sendirilah yang paling benar dan harus menghargai pendapat
orang lain.
Teknik bertanya dalam rapat, yaitu sebagai berikut:
1. Pertanyaan
langsung (direct question)
2. Pertanyaan
umum (overhead question)
3. Pertanyaan
terbuka (open question)
4. Pertanyaan
mengembalikan (reverse question)
5. Pertanyaan
dipindahkan (relay question)
6. Pertanyaan
faktual (fact question)
7. Pertanyaan
retoris
8. Pertanyaan
penghargaan (pick up question)
9. Leading
question
F.
Tata Tertib Rapat
Tata tertib rapat adalah segala peraturan yang berlaku dalam
penyelenggaraan rapat yang dibuat oleh panitia rapat agar jalannya rapat
menjadi lancar, teratur, dan sesuai aturan yang berlaku sehingga rapat mencapai
tujuan yang diinginkan.
Secara garis besar, isi tata tertib rapat antara lain sebagai
berikut:
1. Peraturan
sebelum rapat dimulai
a.
peserta rapat hadir tepat waktu
b.
peserta rapat mengisi daftar hadir
c.
peserta rapat membawa perlengkapan atau peralatan sesuai dengan isi surat undangan
d.
bila tidak hadir ada pemberitahuan
e.
mengenakan pakaian sesuai dengan pemberitahuan
dalam surat undangan
2. Peraturan
pada saat rapat dilaksanakan
a.
mematuhi aturan main rapat yang telah ditentukan biasanya ditulis dalam sehelai kertas
b.
tata tertib berbicara, bersikap
c.
tata tertib bertanya
d.
tata tertib mengerjakan tugas perorangan atau
kelompok
e.
tata tertib istirahat/makan/minum
3. Peraturan
pada saat selesai rapat
a.
bila ada tugas mengerjakannya tepat waktu
b.
mengikuti pelaksanaan rapat selanjutnya
G.
Teknik Menyusun Notula Rapat Dan Resume Rapat
1. Pengertian
notula
Menurut KBBI
notula adalah catatan singkat mengenai jalannya persidangan (rapat) serta hal
yang dibicarakan dan diputuskan.
Seseorang yang menulis notula dinamakan notulis.
2. Macam-macam
notula
Yang dimaksud dengan notula harfiah ialah laporan atau
pencatatan secara kata demi kata seluruh pembicaraan dalam rapat, tanpa menghilangkan
atau menambahkan kata lain (kata dari notulis).
3. Fungsi
notula
a.
Sebagai
dokumen dan alat bukti
b.
Sebagai
sumber informasi untuk peserta yang tidak hadir
c.
Sebagai
pedoman untuk rapat berikutnya
d.
Sebagai
alat pengingat untuk peserta rapat
e.
Sebagai
dokumen
f.
Sebagai
alat untuk rapat semu
Untuk menjadi seorang notulis yang handal diperlukan beberapa
keahlian yang harus dimiliki seorang notulis, yaitu:
a.
mendengarkan dan menulis.
b.
memilah dan memilih hal yang penting dan yang
tidak penting
c.
konsentrasi yang tinggi
d.
menulis cepat/stenografi/shorthand.
e.
bersikap objektif dan jujur
f.
menguasai bahasa teknis/baku dan menguasai
materi pembahasan
g.
mengetahui dan memenuhi kebutuhan pembaca
notula
h.
mengemukakan basil mendengarkan dengan cepat,
ringkas, dan tepat.
i.
menguasai metode pencatatan secara sistematis.
j.
menguasai metode pengolahan data
k.
menguasai berbagai hal yang berkaitan dengan
rapat
l.
menyimpulkan hasil rapat.
Beberapa fasilitas dan keistimewaan yang hams diperoleh
seorang notulis. yaitu:
a.
Notulis diberi informasi perihal latar belakang
rapat, tujuan rapat, pokok masalah rapat, dan jenis rapat sebelum rapat
dilaksanakan. Notulis harus mengetahui susunan acara berikut pokok masalah atau
materi yang akan dirapatkan agar dapat dipelajari sehingga memudahkan dalam
menyusun notula.
b.
Notulis diberi dokumen atau makalah yang
dibagikan kepada peserta rapat yang lain pada saat pelaksanaan rapat.
c.
Notulis diperbolehkan untuk meminta agar peserta
rapat menjelaskan atau menyempurnakan kesimpulan yang dikemukakan notulis.
d.
Notulis mempunyai kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan pada saat rapat berlangsung.
e.
Setiap sesi berakhir notulis mempunyai hak untuk
memperoleh rangkuman dan kesimpulan rapat.
f.
Agar dapat menyempurnakan notulanya notulis berhak
berbicara pada setiap sesi.
g.
Notulis duduk di sebelah pemimpin rapat, agar
mudah berkomunikasi dan memperoleh informasi secara maksimal. Pemimpin rapat
dapat menyampaikan bahasa isyarat. petunjuk. bisikan atau surat kecil.
h.
Apabila rapat berlangsung terlalu lama, maka
perlu disiapkan beberapa orang untuk menjadi notulis. Setiap dua jam atau
setiap acara berlangsung dua jam. notulis digantikan dengan yang lain karena pekerjaan notulis
membutuhkan konsentrasi yang tinggi dan melelahkan. Bahkan dalam rapat yang
besar notulis diganti setiap setengah jam.
i.
Ketika menyusun notula, seorang notulis tidak
boleh mengerjakan hal lain karena menyusun notula memerlukan konsentrasi yang
penuh.
j.
Jika rapat membutuhkan waktu pengkajian yang
lebih lama dan berlangsung alot serta rumit, maka notulis berhak memperoleh
keleluasaan waktu untuk menyusun notula akhir. Perbandingan waktu antara
mengolah data dengan lamanya rapat ialah 3 : 1. Maksudnya jika rapat
berlangsung selama 1 jam, maka setelah rapat waktu yang dibutuhkan notulis
untuk mengolah data hasil rapat ialah selama 3 jam.
Garis
Besar Notula:
1.
Isi notula
Notula yang baik adalah
yang ringkas tetapi lengkap serta jelas.
Nota yang lengkap berisi
hal-hal seperti di bawah ini, walaupun ada organisasi atau lembaga yang menyimpang
dari urutan-urutan berikut:
a. Nama
badan atau lembaga yang menyelenggarakan rapat;
b. Sifat
rapat (rutin, biasa, luar biasa, tahunan, rahasia dan lain-lain);
c. Hari
dan tanggal diselenggarakan rapat;
d. Tempat
rapat;
e. Waktu
mulai dan berakhirnya (kalau tidak pasti ditulis sampai dengan selesai);
f. Nama
dan jabatan pimpinan rapat;
g. Daftar
hadir peserta;
h. Koreksi
dan perbaikan rapat yang terdahulu;
i.
Catatan semua persoalan yang belum ada
keputusan;
j.
Usul-usul atau perbaikan-perbaikan;
k. Tanggal
atau bulan kapan akan diadakan rapat kembali;
l.
Penundaan rapat dan tanggal penundaan (bila
perlu);
m. Tanda
tangan notulis dan ketua rapat.
Notula yang baik juga harus memenuhi ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
a. Lengkap
berisi semua informasi walaupun dalam penulisannya ringkas, tidak bertele-tele:
b. Bahasa
notula mudah dipahami pembaca;
c. Setiap
pembicaraan ditulis secara terperinci dan satu sama lain saling terkait;
d. Dapat
membantu pimpinan dalam pengambilan kebijakan dan keputusan;
e. Dapat
dijadikan alat bukti, bila terjadi sesuatu permasalahan, umpama di pengadilan
dan lain-lain;
f. Dapat
membantu untuk mengingatkan kembali setiap orang yang terkait bila memerlukan
lagi notula tersebut.
2.
Susunan notula
hal yang harus diperhatikan pada waktu menyusun notula, antara
lain sebagai berikut:
1) Nomor
rapat dan jenis rapat perlu disebutkan. lebih-lebih pembicaraan itu
dilaksanakan secara berkala.
2) Jam
berapa dibuka, harus disebutkan begitu berakhirnya, tetapl kalau belum pasti
selesainya maka ditulis mulai pukul 8.00 sampai selesai,
3) Daftar
hadir semua ditandatangani oleh peserta dan harus dilampirkan pada notula.
4) Meskipun
notula ditulis secara ringkas, tetapi setiap pembicaraan harus disebutkan
namanya
5) Tetapi
nama pendukung, terutama yang tidak disetujui jangan dituliskan, lebih baik
ditulis
6) Setelah
rapat selesai notulis mengoreksi lagi notula dan menyalin kembali salinannya
ditik dengan rapi, dan ditandatangani oleh notulis serta Ketua.
7) Bila
perlu digandakan, untuk dibagikan pada yang tidak hadir pada waktu rapat, atau
dibagikan pada waktu rapat berikutnya.
MODUL 4
MENGGANDAKAN DAN MENDISTRIBUSIKAN HASIL PERTEMUAN
A. Alat Dan Mesin Pengganda
Biasanya ketika rapat berlangsung, sekretaris selaku notulis mencatat jalannya rapat
secara manual. Setelah rapat selesai, sekretaris memproses hasil pertemuan
tersebut dengan mengetiknya menggunakan mesin tik atau komputer. Hasil ketikan
tersebutlah yang akhirnya akan diperbanyak dengan menggunakan mesin pengganda
dan selanjutnya dibagikan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Adapun
macam-macam mesin pengganda adalah sebagai herikut.
1. Mesin
Fotokopi
Mesin fotokopi adalah suatu alat untuk menyalin kembali
dokumen atau ilustrasi dengan menggunakan cahaya, panas, bahan kimia, atau
muatan listrik statis.
2. Mesin
Risograph
Mesin risograph adalah mesin pembuat kopi untuk jumlah yang
besar dengan menggunakan master copy, dapat memperhesar dan memperkecil, serta
dapat merubah warna sesuai keinginan.
3. Mesin
Stensil
Mesin
stensil adalah suatu alat pengganda dokumen dengan menggunakan sheet stensil.
B.
Cara
Penggandaan Hasil Pertemuan
Untuk dapat menggandakan hasil pertemuan/rapat, seorang
sekretaris dituntut dapat mengoperasikan mesin pengganda khususnya yang ada di
kantornya. Mesin yang biasa dipergunakan untuk memperbanyak atau menggandakan
dokumen adalah mesin fotokopi.
Proses fotokopi dimulai pada saat dokumen asli yang akan
diduplikasikan diletakkan pada permukaan kaca. Kemudian dokumen tersebut
disinari dengan cahaya yang berjalan. Bagian kerta= putih akan memantulkan
cahaya lebih banyak daripada bagian yang berwarna. Untuk lebih jelas
pelajarilah terlebih dahulu bagian-bagian dari mesin fotokopi sebagai berikut.
1. Tutup
asli (original cover,
original holder, platen cover). Bagian ini berfungsi untuk menutup lembaran
asli yang akan dikopi.
2. Kaca
tempat asli (original glass).
Lembar asli yang akan dikopi diletakkan pada bagian ini. Pada bagian tepi kanan
terdapat skala yang berpangkal pada titik tengah. Skala ini berfungsi untuk
mengatur lembaran asli agar tepat pada posisi tengah.
3. Papan
tempat asli (original tray, original support). Bagian ini digunakan untuk
meletakkan lembar asli yang belum dikopi atau yang sudah dikopi.
4. Tombol
on-off (on-off switch, power switch). Bagian ini untuk menghidupkan dan
mematikar mesin.
5. Papan
hasil penggandaan (copy tray). Bagian ini sebagai tempat penampung hasil
penggandaan
6. Kerangka
mesin. Pada mesin tertentu di bagian samping terdapat tutup mesin yang mudah
dibuka untuk mengganti tinta, memperbaiki kertas yang menggulung, dan service
mesin.
7. Papan
kertas untuk operasi manual (by pass feed table, manual feed table, by pass
base). Bagian ini berfungsi untuk operasi manual atau memasukkan kertas kopi
satu per satu.
8. Baki
kertas (cassette). Bagian ini merupakan papan kertas untuk mendapatkan
penggandaan (salinan). Tiap baki memuat 250-500 lembar kertas dengan ukuran
sendiri-sendiri, seperti A4, A3, B4, dan B5.
Adapun cara pengoperasian mesin fotokopi, yaitu sebagai
berikut.
a. Hidupkan
mesin fotokopi dengan menekan tombol on.
b. Letakkan
lembar asli (kertas yang akan difotokopi) pada kaca tempat asli dengan bagian
tepi atas menempel pada garis skala dengan posisi tepat di tengah.
c. Tekan
tombol pengatur hasil fotokopi.
d. Tekan
tombol jumlah hasil penggandaan yang dikehendaki.
e. Tekan
tombol cetak atau start.
f. Jika
sudah selesai tekan tombol off.
C.
Cara
Pengiriman/Pendistribusian Hasil Pertemuan
Hasil pertemuan/rapat yang telah diperbanyak lalu
didistribusikan kepada para peserta -apat yang hadir maupun yang tidak hadir.
Adapun cara pendistribusian hasil pertemuan ini dikelompokkan sebagai berikut.
1. Intern
Cara pendistribusiannya dengan dibagikan secara langsung
kepada pihak-pihak yang memerlukan dengan menggunakan buku ekspedisi intern
sebagai bukti bahwa yang bersangkutan -elah menerima hasil pertemuan.
Perhatikan contoh buku ekspedisi intern berikut ini.
No
|
Hari/Tanggal
|
Nama Penerima
|
Bagian
|
Paraf dan Tanggal Terima
|
2.
Ekstern
Cara pendistribusiannya dengan menggunakan alat bantu berupa
mesin faksimile, e-mail, atau pos.
a.
Faksimile
Faksimile adalah alat
komunikasi yang digunakan untuk mengirim dan menerima berita dan gambar melalui
telefoto ke berbagai tempat dalam waktu yang relatif singkat. Ada pun langkahlangkah
dalam mengirimkan hasil pertemuan/rapat melalui faksimile adalah sebagai
berikut.
1)
Siapkan dokumen (hasil pertemuan/rapat) yang
akan dikirim. Dokumen ini dapat ditulis tangan atau diketik (dengan mesin tik
atau komputer) pada kertas biasa.
2)
Letakkan dokumen yang akan dikirim pada papan
tempat pengiriman dokumen dengan posisi tulisan menghadap ke bawah dan bagian
atas dokumen berada di bawah.
3)
Tekan tombol quality sampai pada layar tertulis
standard, fine, atau half-tone. Pilihlah kualitas hasil pengiriman dokumen yang
diinginkan.
4)
Tekan tombol monitor.
5)
Tekan nomor faksimile yang dituju.
6)
Tekan tombol start/copy.
7)
Secara otomatis mesin faksimile akan memutar
sendiri dan akan terdengar melalui speaker monitor hubungan tersambung atau
tidak.
8)
Apabila pengiriman sedang berlangsung tetapi
hendak dibatalkan atau hanya sebagian dokumen saja yang akan dikirim, tekan
tombol eject/reset.
b.
E-mail
Pengiriman hasil
pertemuan/rapat juga dapat melalui e-mail. Ada pun langkah-langkah pengiriman
hasil pertemuan/rapat melalui e-mail adalah sebagai berikut.
1)
Buka situs website, misalnya http://www.yahoo.com.
2)
Klik menu mail.
3)
Isikan Yahoo!ID dan password, kemudian klik sign
in.
4)
Klik menu new, kemudian pilih e-mail message.
5)
Selanjutnya akan muncul lembar kerja.
·
Ketik alamat e-mail yang dituju pada kolom to.
·
Ketik topik mengenai hasil pertemuan pada kolom
subject.
·
Tulis berita/surat pengantar pada lembar kerja
yang kosong.
·
Klik attach untuk melampirkan dokumen hasil
rapat.
·
Carl file dokumen hasil rapat.
·
Setelah proses attachment selesai, klik menu
send.
c.
Pos
Pengiriman hasil
pertemuan/rapat melalui jasa pos dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
1)
Masukkan hasil rapat yang akan dikirimkan ke
dalam amplop dengan dilampiri surat pengantar.
2)
Pilih jenis pengiriman berdasarkan
cepat/Iambatnya hasil rapat tersebut harus diketahui oleh peserta rapat atau
pihak-pihak yang memerlukan.
3)
Serahkan semua berkas yang akan dikirimkan ke
petugas pos dengan menggunakan buk~ ekspedisi ekstern untuk meminta cap pos
setempat sebagai bukti bahwa berkas hasil rapatelah dikirim melalui pos.
Endang R, Sri, dkk. 2010. Modul Memahami
Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga
Endang R, Sri, dkk. 2010. Modul Merencanakan
dan Mengelola Pertemua/Rapat. Jakarta: Erlangga
Farida, Dra Ida,
dkk. 2008. Merencanakan
dan Melakukan Pertemuan. Bandung: Armico
terimakasih :) sangat membantu
BalasHapusterimakasih :) sangat membantu
BalasHapusterima kasih, semoga mendapatkan pahala
BalasHapus