Selasa, 18 Juni 2013

CONTOH LAPORAN OBSERVASI


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa di bawah pengawasan guru. Keberadaan sekolah saat ini sangat menunjang proses KBM yang akan dilaksanakan. Peran seorang guru dalam sebuah sekolah sangat penting. Untuk itu, seorang guru harus tahubenar bagaimana situasi dan kondisi sekolah tempat guru tersebut mengajar.
                     Kita sebagai calon guru merupakan calon pendidik yang nantinya berperan penting dalam mencerdaskan anak bangsa dan berkontribusi dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu mahasiswa harus mengetahui lebih awal tentang kondisi sesungguhnya yang ada di sekolah sehingga pada saat terjun ke sekolah dapat mempersiapkan dan merencanakan pelaksanaan pendidikan yang bermutu.
Dalam kesempatan ini observer dan teman-teman sekelompok memilih SMK Diponegoro 1 sebagai objek observasi dengan berberapa pertimbangan diantaranya, adanya izin dari pihak kepala sekolah tersebut kepada kami untuk melakukan observasi, kondisi sekolah yang memungkinkan dan menunjang untuk dilakukan observasi.
Adapun waktu  dalam melakukan observasi tanggal 29 April 2013, meskipun waktu yang digunakan dalam melakukan observasi ini relatif singkat dan sedikit terkendala pada penyesuaian jadwal sekolah dan kuliah, tetapi tidak menjadi kendala yang signifikan untuk mencapai tujuan dan sasaran dari observasi itu sendiri.
Selanjutnya observer berusaha menuangkan hasil observasi tersebut dalam sebuah laporan tertulis untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Perencanaan Pengajaran yang berjudul “Laporan Observasi Perencanaan Pengajaran di SMK Diponegoro 1”.

B.     RUMUSAN MASALAH
            Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah diatas adalah sebagai berikut:         
1.      Bagaimana kondisi lingkungan sekolah SMK Diponegoro 1?
2.      Bagaimana sistem administrasi yang ada di SMK Diponegoro 1?

C.    TUJUAN
            Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut:                       
1.      Untuk mengetahui bagaimana kondisi lingkungan sekolah SMK Diponegoro 1.
2.      Untuk mengetahui bagaimana sistem administrasi yang ada di SMK Diponegoro 1.

D.    METODE
Adapun metode yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan observasi ini adalah sebagai berikut:
1.   Pengamatan Langsung
           Observasi ini dilakukan oleh penulis di SMK Diponegoro 1 yang berlokasi di Jalan Sunan Giri No. 5 Rawamangun-Jakarta Timur. Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung tentang situasi dan kondisi lingkungan sekolah dan sekitar lingkungan sekolah.
2.   Wawancara
           Wawancara penulis lakukan di di tempat yang sama yaitu SMK Diponegoro 1  pada Senin, 29 April pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB dengan narasumber Bapak Gunawan Hudi, S.Pd. dan Ibu Dra. Mamay Hidayati.
















BAB II
GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A.    PERGURUAN DIPONEGORO
1.      Sejarah
PERGURUAN DIPONEGORO berkedudukan di Jakarta Timur bernaung di bawah Yayasan Al-Hidayah, didirikan oleh (almarhum) K.H. Muslich pada tahun 1963. Almarhum K.H. Muslich dikenal sebagai seorang pejuang dalam pergerakan kemerdekaan yang gigih, Kegigihan perjuangan itu ternyata tidak hanya dilakukan saat perang kemerdekaan, namun juga dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga kemandirian dan kemerdekaan pribadi, dengan mendirikan yayasan Al-Hidayah dan Perguruan Diponegoro sebagai unit kegiatan Yayasan di bidang pendidikan. Atas jasa-jasanya, almarhum pernah memperoleh penghargaan di Bidang Pendidikan dari Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin (tahun 1968) dan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden RI (tahun 2000)
Selama tahun 1963 s/d 2003 Perguruan Diponegoro merupakan unit usaha bidang pendidikan dari Yayasan Al-Hidayah Cabang Jakarta yang berpusat di Purwokerto Jawa Tengah. Sejak tahun 2003 yang lalu, Yayasan Al-Hidayah Cabang Jakarta secara kelembagaan telah memisahkan diri untuk selanjutnya berdiri sendiri dengan nama : Yayasan Al-Hidayah Jakarta yang pendiriannya telah disesuaikan dengan Undang Undang No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, berdasarkan Akte Notaris Mutia Farida Yusuf Hasyim, SH. Nomor 1 tanggal 1 Oktober 2003.
Pada awal berdirinya di tahun 1963 s/d 1970 Perguruan Diponegoro pernah mengelola beberapa unit sekolah, antara lain: TK, SD, SMP, SMEP, SMEA, dan STM serta beberapa Kursus-kursus keterampilan; namun sejak tahun 1975 Perguruan Diponegoro mengkonsentrasikan diri hanya dalam pengelolaan 3 (tiga) jenjang pendidikan, yaitu :
§  Sekolah Menegah Pertama (SMP)
§  Sekolah Menegah Atas (SMA), dan
§  Sekolah Menegah Kejuruan (SMK/SMEA).



2.      Visi dan Misi
a.      Visi
Membentuk manusia Indonesia yang berke-Tuhan-an Yang Maha Esa; memiliki kualitas Iman dan Taqwa (IMTAQ) yang kokoh; memiliki kepribadian yang utuh serta budi pekerti yang luhur; unggul dalam penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK); ditopang dengan jiwa nasionalisme dan patriotisme yang berkarakter positif demi meningkatkan masa depan bangsa dan dunia.
b.      Misi
1)      Menyelenggarakan pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang berke-Tuhan-an Yang Maha Esa, IMTAQ, berkepribadian utuh dan budi pekerti yang luhur, berkualitas tinggi dalam penguasaan IPTEK, melalui :
§  Peningkatan kompetensi dan kualifikasi guru yang mencakup profesional, pedagogic, kepribadian dan sosial;
§  Pembangunan lingkungan belajar yang menyenangkan, mengundang dan bermakna;
§  Penerapan pendidikan yang berkualitas, seimbang dan efisien; dan
§  Penerapan ict (information communication technology).
2)      Menumbuhkembangkan jiwa nasionalisme dan patriotisme melalui pendidikan karakter.
3)      Memberikan kesempatan bagi siswa, yang memiliki keterbatasan, untuk memperoleh hak pendidikan yang sama
4)      Menjalin sinergi semua komponen pemangku kepentingan dengan memperhatikan trimatra pendidikan yaitu Pemerintah, Masyarakat dan Sekolah, baik lingkup nasional maupun internasional.

3.      Struktur Organisasi
Susunan pimpinan dan personalia Perguruan Diponegoro saat ini adalah sebagai berikut :
Penasehat
:
Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd.
Direktur
:
Ir. H. Imam Parikesit
Staf Ahli
:
Drs. Teguh Winarto


Drs. Deden E. Arifan


Sumadi
Kabag Pendidikan
:
Dra. Tetty Herawati
Kabag Umum
:
Sulistyowati, SE



Dibantu oleh beberapa Kasubag, antara lain:



Kasubag Akademik
:
Hanny Atie Sumarni, S.Pd
Kasubag Sarana Prasarana dan UPT
:
Slamet Riyadi
Kasubag Keuangan
:
Said Bawazier
Kasubag TU umum dan Kepegawaian
:
Yenni Setiawati, S.Psi

4.      Fasilitas
Kompleks sekolah Perguruan Diponegoro terdiri dari 2 (dua) lokasi, yaitu di Lokasi Rawamangun dan Lokasi Cakung; keduanya di wilayah Kotamadya Jakarta Timur, dan memiliki motto: Bersih, Rapih, Aman & Nyaman.
a.      Lokasi Rawamangun
Kompleks Perguruan Diponegoro Rawamangun terletak di daerah yang sangat strategis, tidak jauh dari kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Alamat: Jalan Sunan Giri No. 5 Rawamangun-Jakarta Timur. Lokasi Rawamangun ini terdapat beberapa unit kerja, antara lain:
§  SMP Diponegoro 1
§  SMA Diponegoro 1
§  Kantor Yayasan
§  Kantor Perguruan
§  Masjid Al-Hidayah

Data-data Teknis :



Luas tanah
:
4.000 m2
Lapis Bangunan
:
3 lantai
Luas Bangunan
:
3.500 m2
Terdiri dari :


R. Belajar
:
37 ruang
Lab Komputer
:
2 ruang
Lab Bahasa
:
1 ruang
Lab Bio/Kimia
:
1 ruang
Lab Fisika
:
1 ruang
Perpustakaan
:
1 ruang
Ruang Guru
:
3 ruang
Ruang Kasek
:
3 ruang
Ruang Wakasek
:
3 ruang
Ruang TU
:
3 ruang
R. Multimedia
:
1 ruang
Ruang BP/BK
:
3 ruang
Ruang UKS
:
1 ruang
R. Keuangan
:
1 ruang
Kantor Yayasan
:
1 ruang
Kantor Perguruan
:
2 ruang
Aula
:
1 ruang

b.      Lokasi Cakung
Lokasi Kompleks Perguruan Diponegoro Cakung terletak di daerah lingkungan pemukiman padat berjarak lk 1 km dari Jl. Raya Bekasi, tidak jauh dari jalan toll Cakung – Cilincing. Di lokasi Cakung ini terdapat 3 (tiga) unit sekolah, yaitu:
§  SMP Diponegoro 2
§  SMA Diponegoro 2
§  SMK Diponegoro 2

Data-data Teknis :
Lahan Sisi Timur
:

Luas tanah
:
1.000 m2
Lapis Bangunan
:
3 lantai
Luas Bangunan
:
900 m2
Lahan Sisi Barat :


Luas tanah
:
1.000 m2
Lapis Bangunan
:
3 lantai
Luas Bangunan
:
900 m2
Fasilitas yang tersedia
:

R. Belajar
:
25 ruang
Lab Komputer
:
1 ruang
Lab IPA
:
1 ruang
Perpustakaan
:
1 ruang
Ruang Guru
:
3 ruang
Ruang Kasek
:
3 ruang
Ruang TU
:
3 ruang
Ruang BP/BK
:
3 ruang
Mushola
:
1 ruang
Ruang OSIS
:
2 ruang

B.     SMK DIPONEGORO 1
1.      Profil
SMK Diponegoro 1didirikan pada tanggal 10 April 1969 oleh K.H. Muslich dengan ND.012/SMEA/Sw/1969 dan sekarang dibina oleh Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd.
Menjadi mitra binaan UNJ sejak tahun 2006, SMK Diponegoro 1 yang sekarang Status Akreditasinya “A” ini telah meluluskan sebanyak 6.185 orang siswa. Program pengembangan sumber daya terus dilakukan untuk meraih keunggulan dan optimalisasi potensi peserta didik.

2.      Visi dan Misi
a.       Visi
Menjadi sekolah yang unggul, dipercaya dan menghasilkan lulusan yang beriman-bertaqwa, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dapat berkompetisi di era global.
b.      Misi
1)      Membekali siswa dengan iman-taqwa, ilmu pengetahuan dan teknologi, keahlian dan kemandirian
2)      Meningkatkan pemahaman terhadap ajaran agama, sehingga menjadi landasan dalam bersikap dan bertindak
3)      Memberikan keteladanan etika dan moral agar siswa bertingkah laku sesuai dengan ajaran norma yang berlaku
4)      Melaksanakan proses pembelajaran yang mengarah kepada pembentukan pribadi yang mandiri
5)      Meningkatkan kompetensi guru dan karyawan
6)      Mengembangkan sarana dan prasarana, model-model pembelajaran serta media pembelajaran yang inovatif
7)      Menjalin kerjasama dengan semua unsure terkait.

3.      Struktur Organisasi
http://perguruandiponegoro.sch.id/_images/_struktur-smk1.jpg
4.      Program Pembinaan
a.       Ekstrakurikuler
Keilmuan
               : BTA, Jurnalistik, Multimedia, Bahasa Inggris
Kesenian               : Tari Tradisional, Dance, Marawis, Gamelan
Olahraga                : Basket, Futsal, Karate, Pencak Silat
Keterampilan         : PMR, Paskibra, PKS, Fotografi
b.      Mitra Praktek Kerja
Kantor Akuntan Publik SUhartati & Rekan, PT. United Tractor’s Tbk, PT. Reindo, PT. Areva T & D, PT. Giant Rawamangun-Pndok bamboo, PT. Astra Honda Motor, PR. Jasindo
C.    HASIL OBERVASI
1.      Kondisi Lingkungan Sekolah
SMK Diponegoro 1 merupakan salah satu sekolah yang ada di Perguruan Diponegoro yang bernaung di bawah Yayasan Al-Hidayah, didirikan oleh K.H. Muslich pada tahun 1963.
Sebagaimana yang telah digambarkan sebelumnya, bahwa Perguruan Diponegoro berlokasi di dua tempat yaitu di Rawamangun dan di Cakung. SMK Diponegoro 1 adalah salah satu sekolah yang berlokasi di Rawamangun-Jakarta Timur yang juga merupakan pusat dari yayasan Al-Hidayah. Berikut ini gambaran mengenai kondisi lingkungan SMK Diponegoro 1.

a.       Luas Lokasi
Lingkungan SMK Diponegoro 1 berada dalam satu lokasi bersama dengan SMP dan SMA Diponegoro 1, kantor yayasan, kantor perguruan, dan masjid Al-Hidayah. Berdiri diatas tanah seluas 4.000m2 dan luas bangunan 3.500m2 yang terdiri dari 3 lapis lantai.

b.      Kondisi Gedung
Kondisi gedung yang digunakan sangat mendukung sekali untuk kegiatan belajar mengajar yang baik dan kondusif. Gedung sekolah dilengkapi dengan ruang kelas yang cukup. Tiap ruangan kelas berukuran luas dan pas dengan jumlah siswa yang ada sehingga kelas tidak terlalu sesak dengan banyaknya siswa.
Yayasan juga masih melakukan pembangunan di wilayah SMK Diponegoro 1 yang nantinya akan menjadi sarana tambahan untuk kegiatan belajar mengajar di perguruan Diponegoro.

c.       Suasana Lingkungan Sekolah
SMK Diponegoro 1 sangat dekat sekali dengan jalan raya dan jalan utama yang sangat penuh dengan hiruk pikuk dan bising kendaraan yang lewat. Namun kondisi demikian tidak menyebabkan suasana lingkungan sekolah menjadi tidak layak untuk kegiatan belajar mengajar.
Suasana lingkungan sekolah cukup nyaman dan hening, sangat berbandig terbalik dengan kondisi sekitar sekolah. Apalagi setelah memasuki ruang kelas suasana semakin hening dan nyaman untuk belajar karena ruang kelas cukup menahan kebisingan yang terjadi di luar ditambah dengan adanya AC ditiap ruang kelas.
Meskipun dilokasi ini ada tiga sekolah yang berbeda yaitu SMP, SMA dan SMK Diponegoro 1, suasana lingkungan sekolah tetap tertib dan diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi suasana sekolah yang tidak kondusif untuk KBM.

d.      Tata Letak Lokasi
Lokasi SMK Diponegoro 1 terletak di daerah yang sangat strategis, tidak jauh dari kampus Universitas Negeri Jakarta. Beralamat di Jalan Sunan Giri No. 5 Rawamangun-Jakarta Timur.
Selain itu, sekolah berada sangat dekat dengan pasar Sunan Giri. Lokasi yang stategis tersebut juga didukung dengan dekatnya akes jalan menuju sekolah dari jalan utama. Dilewati oleh banyak kendaraan umum seperti Trans Jakarta, mikrolet, metromini, dan lain-lain yang dapat memudahkan mencapai lokasi sekolah.

2.      Administrsi Nilai
Proses penilaian yang dilakukan sekolah terlebih dahulu telah dirancang oleh wakasek kuriulum. Penilaian dilakukan pada berbagai aspek kawasan belajar seperti kognitif, afektif dan psikomotor. Sekolah ini merupakan sekolah kejuruan, maka siswa  diharuskan memiliki kompetensi sesuai dengan kejuruannya masing-masing. Untuk menunjang hal tersebut, maka pihak sekolah mengadakan kegiatan praktek kerja industri (Prakerin).
Format penilain harian siswa dapat dilihat di buku absensi di bagian jurnal penilaian siswa dan pada akhir semester di rangkum dalam buku raport siswa. SMK Diponegoro 1 ini juga memiliki format buku rapot online yang dapat dilihat oleh siswa dan orang tua secara online melalui website sekolah.

3.      Administrasi Kurikulum
SMK Diponegoro 1 menyelenggarakan pendidikan Bidang Studi Keahlian Bisnis Manajemen dan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Membuka 5 kompetensi keahlian, yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, Multimedia dan Teknik Komputer Jaringan. Kurikulum yang diterapkan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK DIponegoro 1. Untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman kerja kepada para siswa dilaksanakan Praktik Kerja Lapangan (prakerin) pada perusahaan/instansi terkemuka. Dengan demikian SMK Diponegoro 1 mempersiapkan lulusannya untuk memasuki dunia kerja dan bisa melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.
Kurikulum sekolah kemudian dikembangkan dalam bentuk silabus dan RPP yang disusun oleh masing-masing guru berdasarkan bidang studi yang dipegang. Contoh format silabus dan RPP dapat dilihat dilampiran.
Selain silabus dan RPP, perencanaan pengajaran juga dilengkapi dengan perhitungan minggu efektif dalam satu tahun ajaran.

4.      Administrasi Piket
Aspek yang tidak kalah penting yang harus ada dalam sekolah adalah piket. Piket ini biasanya dilaksanakan oleh Guru sekolah secara bergantian dan dibuatkan jadwal piket harian guru. Begitupun yang ada di SMK Diponegoro 1 ini. Tugas guru piket sangatlah penting, diantaranya:
§  Memantau absensi siswa
Guru piket setiap harinya bertugas memantau absensi siswa, meliputi rekapitulasi absen kelas dan mencatat  siswa yang datang terlambat atau pulang sebelum waktunya.
§  Memantau kehaidran Guru
Selain bertugas memantau absensi siwa, guru piket juga memantau kehadiran guru di sekolah, yaitu mencatat keterlambatan guru, mencatat guru yang tidak hadir, mencatat nama guru pengganti, dan kejadian penting dan tindak lanjut penyelesaiannya.

5.      Bimbingan Konseling
BK atau Bimbingan Konseling atau ada juga yang menyebut dengan BP adalah proses pemberian bantuan kepada siswa yang dilakukan secara berkesinambungan agar dapat mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan sekitar.
Peranan guru BK sangat penting, berikut peranan guru BK di SMK Diponegoro 1 adalah:
§  Memperhatikan perkembangan hasil belajar siswa dan diagnostik kesulitan belajar siswa
§  Memberikan bantuan sesuai dengan kewenangan dan kemampuan kepada siswa dalam memecahkan maslaah pribadi
§  Pemberian informasi pendidikan dan bimbingan karir
§  Menangani masalah indisipliner siswa, dan lain-lain.
Yang perlu digaris bawahi dari beberapa tugas guru BK diatas adalah point terakhir yaitu menangani masalah indisipliner siswa. Pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana sikap BK di SMK Diponegoro 1 dalam menangani masalah tersebut dan hal-hal apa saja yang dilakukan.
Sama halnya dengan sekolah pada umumnya, dalam menangani masalah ketidakdisiplinan siswa BK lah yang menanganinya. Hal pertama yang dilakukan BK adalah dengan memangil siswa dan memberikan peringatan, apabila peringatan itu tidak diindahkan  oleh siswa samapai peringatan ketiga, biasanya siswa di haruskan membuat surat perjanjian yang berisi bahawa siswa tidak akan mengulangi perilaku indisipliner tersebut. Pembuatan surat perjanjian ini di damping oleh orang tua siswa.
Peraturan mengenai tata tertib siswa  sudah tercantum jelas dalam buku BK sekolah. Didalamnya sudah lengkap memuat aturan menegenai tata tertib dan tata krama kehidupan sosial bagi peserta didik berikut dengan hukuman yang di dapat apabila melanggar aturan tersebut.
Salah satu hukuman yang biasa dijalankan sekolah pada umumnya terhadap siswa yang melanggar aturan adalah skorsing. Aturan skorsing adalah siswa tidak diijinkan masuk sekolah selama beberapa waktu sesuai dengan keputusan guru BK atau pihak sekolah. Berbeda dengan aturan skorsing tersebut, SMK Diponegoro 1 menjalankan aturan skorsing dengan tetap mengijinkan siswa masuk sekolah namun siswa tidak diijinkan mengikuti kegiatan belajar mengajar, sebagai hukumannya siswa di haruskan membantu pekerjaan-pekerjaan guru di sekolah. Tentunya hanya pekerjaan yang dapat dilakukan siswa saja, misalnya memasukan data.

6.      Pendataan Siswa
Pendataan yang dilakukan sekolah terhadap siswa dilakukan dengan absen harian yang ada di kelas masing-masing. Selain itu juga setiap harinya guru piket akan mendata kehadiran siswa.


7.      Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di SMK Diponegoro 1 ini cukup memadai  untuk mendukung lancarnya kegiatan belajar mengajar siswa. Berikut ini secara lebih rinci gambaran sarana dan praarana yang ada di SMK Diponegoro 1.

R. Belajar
:
12 ruang
Lab Komputer
:
2 ruang
Lab Bahasa
:
1 ruang
Perpustakaan
:
1 ruang
Ruang Guru
:
1 ruang
Ruang Kasek
:
1 ruang
Ruang Wakasek
:
1 ruang
Ruang TU
:
1 ruang
R. Multimedia
:
1 ruang
Ruang BP/BK
:
1 ruang
Ruang UKS
:
1 ruang
R. Keuangan
:
1 ruang
Aula
:
1 ruang
Satu lagi sarana dan prasarana yang  tidak kalah penting adalah sarana ibadah. SMK Diponegoro 1 menyediakan tempat beribadah yang lebih dari sekedar layak. Ditengah-tengah bangunan sekolah dibangun masjid yang diberi nama masjid Al-Hidayah sesuai dengan nama yayasan dan merupakan masjid yang cukup luas, megah dan mencukupi untuk menampung kegiatan ibadah siswa.
Selain untuk sarana beribadah warga sekolah dan warga yayasan Al-hidayah, masjid ini juga di buka untuk umum pada waktu-waktu tertentu, misalnya untuk shalat Jum’at.






BAB III
ANALISIS SWOT

A.    FAKTOR INTERNAL
STRENGTH (KEKUATAN)
1.        SUMBER DAYA MANUSIA
    Rekrutmen dan penempatan
    Tingkat keahlian khusus
    Tingkat pendidikan
    Pengalaman kerja
    Jumlah tenaga kerja
SDM yan ada di SMK Diponegoro 1 ini merupakan SDM yang berkualitas. Dipilih melaui proses rekrutmen yang sesuai dengan prosedur dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, diantaranya tinkat pendidikan dengan latar belakang pendidkan yang sesuai, memiliki pengalaman kerja, dll.
2.        ADMINISTRASI KURIKULUM
    Kompetensi keahlian
    Prakerin
SMK Diponegoro 1 membuka 5 Kompetensi keahlian, diantaranya: Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, Multimedia dan Teknik Komputer Jaringan.
3.        SARANA DAN PRASARANA
    Ketersediaan peralatan dan perlengkapan proses belajar mengajar
    Ketersediaan sarana ibadah
Sarana dan prasaran yang ada di sekoalh cukup mendukung kelancaran KBM di sekolah. Seklah juga dilengkapi dengan saran ibadah yang sangat layak.
4.        PELAYANAN
    Keramahan pelayanan

SMK Diponegoro 1 memiliki pelayanan yang cukup ramah. Hal ini dapat dibuktikan saat kami melakukan observasi ke sekolah ini. Selain itu, sekolah mempunyai kerja sama yang baik denngan masyarakat dan komite sekolah.
5.        MANAJEMEN ORGANISASI
    Wewenang dan delegasi
    Pembagian deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan
Manajemen organisasi yang dijalankan di SMK Diponegoro 1 sudah berjaln dengan baik. Pembagian wewenang, deskripsi dan spesifkasi pekerjaan sudah diatur sedemikian rupa sehingga kegiatan sekolah dapat berjalan dengn lancar.
6.        SISTEM MANAJEMEN
   Sistem pembukuan (akuntansi)
    Sistem administrasi
Sistem manajemen yang mencakup sistem pembukuan dan sistem administrasi yang dijalnkan cukup terlaksana dengan baik, karena ditangani oleh SDM berdasarkan bidangnya.
7.        LULUSAN
    Kualitas lulusan
    Siap kerja

Lulusan SMK Diponegoro 1 dipersiapkan dengan sebaik-baiknya agar memiliki kuailtas yang baik. Untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman kerja kepada para siswa dilaksanakan Praktik Kerja Lapangan (prakerin) pada perusahaan/instansi terkemuka. Dengan demikian SMK Diponegoro 1 mempersiapkan lulusannya untuk memasuki dunia kerja dan bisa melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.
8.        TEKNOLOGI
    Penggunaan teknologi modern
Sekolah difasilitasi dengn peralatan yang memadai dan menggunakan teknologi yang modern. Semua bidang keiatan dilakukan dengan sistem computer yang baik. Misalnya saja adanya raport online.


WEAKNESS (KELEMAHAN)
1.        SARANA DAN PRASARANA
    Ketersediaan peralatan dan perlengkapan proses belajar mengajar
    Ketersediaan sarana ibadah
Sarana dan prasarana belum dimanfaatkan dengan baik dan maksimal oleh warga sekolah.
2.        LULUSAN
    Kualitas lulusan
    Siap kerja
Calon lulusan tidak memanfaatkan dengan baik segala bentuk usaha sekolah dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa.
3.        TEKNOLOGI
    Penggunaan teknologi modern
Penggunaan teknologi tida dimanfatkan dengan masksimal oleh siswa, guru, pegawai, orang tua, dll.

 

B.      FAKTOR EKSTERNAL

OPPORTUNITIES (PELUANG)
1.        PERSAINGAN
    Persaingan di tingkat SMK
Saat ini banyak sekali kita temui sekolah SMK khususnya di Jakarta baik negeri maupun swasta. Namun sebagai salah satu SMK di Jakarta, SMK Diponegoro dapat bersaing dengan sekolah lainnya dalam hal kualitas pendidikannya.
2.        PEMBIAYAAN
    Hubungan dengan komite sekolah
    Kemudahan mendapatkan kucuran dana
Hubungan sekolh dengan komite sekolah sanagt baik, karena dijalin dengan kekeluargaan. Dalam hal kegiatan sekolah yang mengalami kekurangan dana pun dapat diatasi dengan baik melalui koordinasi dengan komite sekolah.
3.        PELUANG PASAR
    Perhatian Pemerintah
    Akses informasi

Mengingat belakangan ini sekolah SMK lebih mendapat prhatian lebih dan digalangkan secara besar-besarab oleh pemerintah, hal tersebut menambah peminat terhadap siswa untuk sekolah di kejuruan. Selain itu SMK Diponeoro dilengkapi dengan akses informasi yang mudah.
4.        KEMAJUAN TEKNOLOGI
    Perkembangan teknologi
    Perkembangan TI
Perkembangan teknologi dan TI menjadi peluang tersendiri bagi sekolah. Misalnya, dapat menjadi pendukung sarana dan prasaranan sekolah.
5.        TENAGA PENGAJAR
    Ketersediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan

SMK Diponegoro 1 adalah sekolah mitra binaan UNJ, yang kita ketahui menghasilkan lulusan tenaga pengajar yang cukup baik. Hal ini menjadi peluang bagi sekolah untuk mendapatkan tenaga pengajar yang sesuai dengan kebutuhan.
6.        MASYARAKAT SEKITAR
    Hubungan sekolah dan masyarakat
    Sikap masyarakat terhadap sekolah
Hubungan sekolah dengan masyarakat sekitar sangat baik. Hal ini tidak dapat terlepas dari peran komite sekolah. Masyarakat cukup berperan dalam kegiatan sekolah. Missal: acara Idul kurban.

THREATS (ANCAMAN)
1.        PERSAINGAN
    Persaingan di tingkat SMK
Persaingan di tingkat SMK dapat menimbulkan hal-hal negatif. Seperti tawuran pelajar.
2.        KEMAJUAN TEKNOLOGI
    Perkembangan teknologi
    Perkembangan TI
Adanya penyalahgunaan teknologi dan IT oleh warga sekolah.
3.        MASYARAKAT SEKITAR
    Kurang disiplin

SMK Diponegoro 1 berada di dekat jalan raya, apabila masyarakat pengguna jalan tidak disiplin seperti memerkirkendaraan semabaranagan akan sanagt menganggu KBM.























BAB IV
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
SMK Diponegoro 1 merupakan salah satu sekolah dibawah binaan Perguruan Diponegoro berkedudukan di Jakarta Timur bernaung di bawah Yayasan Al-Hidayah, didirikan oleh K.H. Muslich pada tahun 1963. Kompleks Perguruan Diponegoro Rawamangun terletak di daerah yang sangat strategis, tidak jauh dari kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ).  
SMK Diponegoro 1didirikan pada tanggal 10 April 1969 oleh K.H. Muslich dengan ND.012/SMEA/Sw/1969 dan sekarang dibina oleh Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd. Menjadi mitra binaan UNJ sejak tahun 2006.
Berdiri diatas tanah seluas 4.000m2 dan luas bangunan 3.500m2 yang terdiri dari 3 lapis lantai. Kondisi gedung yang digunakan sangat mendukung sekali untuk kegiatan belajar mengajar yang baik dan kondusif. Gedung sekolah dilengkapi dengan ruang kelas yang cukup.
Suasana lingkungan sekolah cukup nyaman dan hening, sangat berbandig terbalik dengan kondisi sekitar sekolah. Apalagi setelah memasuki ruang kelas suasana semakin hening dan nyaman untuk belajar karena ruang kelas cukup menahan kebisingan yang terjadi di luar ditambah dengan adanya AC ditiap ruang kelas. Selain itu, sekolah berada sangat dekat dengan pasar Sunan Giri. Lokasi yang stategis tersebut juga didukung dengan dekatnya akes jalan menuju sekolah dari jalan utama.
SMK Diponegoro 1 membuka 5 kompetensi keahlian, yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, Multimedia dan Teknik Komputer Jaringan.
Sarana dan prasarana yang ada di SMK Diponegoro 1 ini cukup memadai  untuk mendukung lancarnya kegiatan belajar mengajar siswa. SMK Diponegoro 1 juga menyediakan tempat beribadah yang lebih dari sekedar layak, yitu dengan dibangunnya masjid Al-Hidayah.




B.     SARAN
Berikut ini saran yang disampaikan penulis untuk SMK Diponegoro 1 pada khususnya adalah:
1.      Lebih meningkatkan lagi sarana dan prasaran sekolah agar lebih menunjang kegiatan yang belajar mengajar yang dilaksanakan sekolah, dan tetntunya memenfaatkan sarana dan prsarana tersebut dengan maksimal.
2.      Meningkatkan pelayanan terhadap publik.
3.      Meningkatkan mutu pendidikan sehingga lulusan benar-benar siap terjun di dunia kerja.
4.      Meningkatkan hubungan kerjasama dengan lembaga swasta dan pemerintah untuk memudahkan penempatan siswa pada kegiatan Praktek Kerja Industri (prakerin).